Tumbuhan yang memiliki cormus tersebut disebut juga Cormophyta.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD SEMESTER I
Advertisements

Kelas 8 semester 1.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN
BAB III (BOTANI).
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
Agustin Mahardika NIM P.Bio USD
NAMA : ZUL QARNAIN, S.Pd.I. TTL : BANYUWANGI, 02 JULI 1985
Struktur dan fungsi tumbuhan
8. Organ Tubuh Struktur.
Agustin Mahardika NIM P.Bio USD
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Struktur, Bagian dan Fungsi Akar Oleh Nurul Hidayati
Akar Tumbuhan HAMIDAH.
MORFOLOGI AKAR (Radix)
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN
MORFOLOGI Ilmu yang mempelajari bagian-bagian tanaman (bentuk dan fungsi bagian-bagian tersebut). Berdasarkan morfologinya, tumbuhan dibagi menjadi tiga.
JARINGAN TUMBUHAN BOTANI.
& Selamat pagi………..!!!!!!!.
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN
JARINGAN TUMBUHAN.
JARINGAN dan SISTEM JARINGAN pada TUMBUHAN
Organ Vegetatif Batang.
JARINGAN TUMBUHAN KD MATERI SOAL Let’s go… REF PROFIL EXIT
BIODATA Nama : Dr. Dessy Yoswaty, SPi, MSi
Mekanisme Transportasi Mekanisme transportasi yang terjadi pada tumbuhan terdiri atas pengangkutan air dan mineral ke daun untuk bahan.
AKAR BOTANI.
ORGAN TUMBUHAN SMK N 1 JEPARA Standar Kompetensi:
MORFOLOGI TUMBUHAN.
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
SPERMATOPHYTA BAGIAN 3 : TUMBUHAN BERBIJI
Dosen : Tri Nurhariyati, S.Si, M.Kes Biologi – Universitas Airlangga
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
Tumbuhan Monokotil Kelompok 5 : Afifah (01)
IDENTIFIKASI, TAKSONOMI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ yang ada pada tumbuhan adalah: Daun Akar Batang
Dosen : Tri Nurhariyati, S.Si, M.Kes Biologi – Universitas Airlangga
JARINGAN TUMBUHAN.
AKAR Created by : Desi Lestari Ningsih Eka Nurrohmah Ni Ketut Hartini
SISTEM DALAM TUBUH TUMBUHAN
ANGGORO AKHTA NURUL.
MORFOLOGI TUMBUHAN.
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. JARINGAN MERISTEM.
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
struktur dan organisasi tumbuhan tingkat tinggi
Objek Kajian Biologi Molekul Sistem Organ Bioma Organ Jaringan
Gymnospermae (Pinophyta)
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
*AKAR* (RADIX).
Guru Bidang Studi : Dra. Hidayat Senawati
KONTRAK MORFOLOGI TUMBUHAN
Jaringan Tumbuhan Seperti pada hewan, tumbuhan juga terdiri dari sel-sel. Di mana sel-sel tersebut membentuk jaringan, kemudian dari jaringan tersebut.
Dosen Pembimbing Dra. Noorhidayati, M. Si
Daun Oleh Amalia Nisa L ( 02 ) Khanita Shinta (12) Dymas Leo ()
JARINGAN DAN ORGAN TUMBUHAN
Organ – organ tumbuhan.
Kuncup (gemma) Kuncup adalah calon tunas, jadi terdiri atas calon batang dan calon daun-daunnya. Tidak semua kuncup dapat berkembang menjadi bagian.
Pertumbuhan  P P eristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).  I Irreversibel.
BAGIAN – BAGIAN PADA TUMBUHAN
TUGAS BIOLOGI BAB VII TUMBUHAN Disusun Oleh: kelompok 5 Dinda Feiya Syabani Sua Redita Nurma Yunita Nawang Maruf Iswana Dewi Mia Safitri Dara Sinta.
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Pertemuan 3Pertemuan 3 Mutmainnah, S.PdMutmainnah, S.Pd.
Morfologi dan fisiologi tumbuhan Susan sintia ramdhani,MM.
By Lili Andajani, S.Pd, M.Pd SISTEM DALAM TUBUH TUMBUHAN.
Transcript presentasi:

Tumbuhan yang memiliki cormus tersebut disebut juga Cormophyta. Tumbuhan tingkat tinggi memiliki organ khusus yang terpisah untuk melakukan fungsi2 tertentu disebut cormus (cormat) Tumbuhan yang memiliki cormus tersebut disebut juga Cormophyta. Cormus terdiri dari dua kelompok organ: 1. Organa vegetativa 2. Organa reproduktiva dwi pangesti biologi pertanian 2015 biologi - dwi pangesti 2011

kuncup (gemma), umbi (tuber), umbi lapis (bulbus), sulur ORGANA VEGETATIVA adalah organ pertumbuhan dan perkembangan yang telah mengalami diferensiasi Organa principalia atau alat utama yaitu: 1. Akar (radix) 2. Batang (caulis) dan 3. Daun (folium) Organa metamorpha, berasal dari organa principalia yang telah mengalami metamorfosis, artinya telah berubah bentuk, sifat, dan fungsi,yaitu: kuncup (gemma), umbi (tuber), umbi lapis (bulbus), sulur (cirus), duri(spina), akar rimpang (rhizoma), piala (ascidium), dan gelembung (ampula) Organa accessoria, merupakan alat tambahan bagi organa principalia, misalnya: rambut2 (trikhomata), rambut penyengat (stimulus), bulu2 (pilus), lenti sel (lenticula), sisik2 (squama), bulu kelenjar (pilus capitatus), bulu bentuk sisik (ramentum) dwi pangesti biologi pertanian 2015

ORGANA REPRODUKTIVA adalah organ untuk berkembang biak, yang fungsinya untuk memelihara dan mengatur akan terjadinya keturunan 1. Organa polinasi, merupakan organa metamorpha, yaitu bunga (flos) berasal dari batang dan daun yang telah berubah bentuk dan fungsi. Fungsi utama bunga adalah sebagai alat persarian antara bunga dengan bunga dan kemudian sebagai alat perkawinan 2. Organa fertilisasi, bunga juga sebagai alat pembuahan 3. Organa propagation, buah (fructus) dan biji (semen) merupakan kelanjutan dari proses pollinasi dan fertilisasi. Buah dan biji dapat melakukan penyebaran keturunan (propagation), sehingga memungkinkan tetap adanya keturunan. Agar kedua fungsi bunga dapat berlangsung dengan baik, maka bunga harus bersifat atraktif (menarik), baik warna, bentuk, aroma, dan menghasilkan cairan nektar dwi pangesti biologi pertanian 2015

Radix (akar) SIFAT : Merupakan organ utama yang terdapat pada Chormophyta. Terbentuk sejak embryo disebut akar lembaga (radicula) Tampak jelas pada tanaman yang hidup di darat Umumya terdapat dalam tanah Kebanyakan bentuknya silindris atau seperti papan dan biasanya polisimetris Akar tidak mempunyai nodi (buku2) dan internodia (ruas2) Bentuk memanjang seperti benang atau kerucut yang panjang Akar tidak mempunyai klorofil karena tidak berfungsi dalam fotosintesis dwi pangesti biologi pertanian 2015

Hidrotropisme positif, tumbuh menuju kearah sumber air Kebanyakan akar tumbuh secara geotropisme positif, tumbuh ke arah pusat bumi Hidrotropisme positif, tumbuh menuju kearah sumber air Fototropisme negatif, tumbuh menjauhi arah datangnya berkas sinar Heliotropisme negatif, tumbuh menjauhi tempat yang terang Akar tumbuh terus memanjang pada bagian ujungnya Pangkal akar selalu menempel pada batang Akar tidak membentuk organ lain dwi pangesti biologi pertanian 2015

Ramosus : akar tunggang bercabang Pnemathoporus : Akar nafas Ramosus : akar tunggang bercabang dwi pangesti biologi pertanian 2015 Akar tunjang

FUNGSI : Sebagai organ untuk mengabsorbsi air dan unsur hara (mineral dalam bentuk larutan garam dan ion) Pada tanaman yang hidup di darat , terutama pada tumbuhan tingkat tinggi, akar berguna untuk memberikan kekuatan pada tubuhnya sehingga bagian tanaman yang ada di atasnya dapat berdiri tegak. Pada akar tanaman tertentu sering terjadi perubahan bentuk dan susunannya sehingga fungsinya pun berubah, akar demikian disebut: akar metamorf dwi pangesti biologi pertanian 2015

Peniformis (ujung tombak Napiformis (gasing) Filiformis root Akar belit Aereus : Akar gantung Adligans (akar lekat) dwi pangesti biologi pertanian 2015

Akar Metamorf Ada jenis tanaman yang ujung akarnya mempunyai klorofil, sehingga akar tesebut dapat melakukan fotosintesis, akar demikian disebut akar asimilasi, misalnya pada jenis Orchidaceae, yang hidup epifitis, Ada jenis lainnya yang akarnya membesar, karena jaringan parenkhimnya digunakan untuk menyimpan cadangan makanan berupa butir2 amilum, misalnya ketela pohon akar wortel, lobak dwi pangesti biologi pertanian 2015

12/2/2009 BATANG, SIFATNYA: Batang merupakan bagian tanaman yang ada di atas tanah dan telah terbentuk sejak tanaman berupa embrio, yang disebut batang lembaga (caulinum = caulicula) Batang mempunyai buku2(nodi) dan ruas2(internodia). Pada nodi keluar daun, cabang, dan ranting. Nodi dan internodia ada yang jelas terlihat dan ada yang tidak. Pada tanaman yang batangnya bercabang-cabang, nodi dan internodianya sukar dilihat. Tetapi tidak berarti bahwa batang ini tidak mempunyai nodi dan internodia. Pada tanaman yang nodinya tidak jelas, maka tempat keluar daun dan cabang itu merupakan nodinya. Batang umumnya tidak mempunyai klorifil, kecuali pada beberapa tumbuhan tertentu. Arah tumbuh batang umumnya geotropisme negatif Hidrotropisme negatif Fototropisme positif Heliotropisme positif dwi pangesti biologi pertanian 2015 biologi-dwi pangesti 2009

dwi pangesti biologi pertanian 2015

FUNGSINYA: Menahan dan membawa organ2 lain ke tempat yang baik bagi pelaksanaan fungsi organ2 tersebut. Misalnya : untuk daun supaya mengarah ke cahaya, untuk akar supaya dapat masuk ke dalam tanah Batang dapat menghimpun seluruh jaringan pembuluh (xylem dan phloem), sehingga dapat mengalirkan air, unsur hara (mineral), dan zat2 makanan. Batang dapat mengangkut dan meneruskan zat2 makanan ke bagian2 tanaman yang memerlukan atau ke tempat 2 penyimpanan cadangan makanan. Batang dapat memperluas sistem perdaunan dan bidang asimilasi serta dapat menyimpan zat2 makanan cadangan Bila kita memperhatikan pertumbuhan batang mulai dari biji yang tumbuh, maka batang lembaga (caulinum) itu akan tumbuh ke atas tanah pada ujung titik tumbuhnya dwi pangesti biologi pertanian 2015

BERDASARKAN LETAK BATANG TERHADAP TANAH batang yang tampak tumbuhan yang tumbuhnya di atas permukaan tanah, jenis pohonan (arbor), b. batang yang tak tampak, ada 3 jenis 1. planta acaulis 2. caudex 3. rhizoma dwi pangesti biologi pertanian 2015

Batang yang tak tampak: Planta acaulis, adalah tanaman yang seolah-olah tidak mempunyai batang. Sebetulnya internodianya sangat pendek dan tumbuhnya tidak baik. Karena itu letak daun pada batang hampir sama tinggi dari permukaan tanah dan sangat berdekatan dengan akar. Daun yang letaknya pada batang demikian disebut folia radicula (rozet = rosula). Mis. pada wortel, kol, lobak, dll Cauliflower Brassica oleracea dwi pangesti biologi pertanian 2015

Caudex adalah bagian pangkal batang yang ada dalam tanah Caudex adalah bagian pangkal batang yang ada dalam tanah. Bagian ini pada waktu musim kemarau tetap hidup dan dalam keadaan dorman, sedangkan bagian lainnya yang ada di atas tanah mati dan tidak terlihat. Bila musim penghujan datang,maka caudex ini akan aktif dan tumbuh ke atas permukaan tanah dan membentuk tunas2. misalnya pada kembang sungsang (Gloria superba) dan rumput2an Gloria superba) Testudinaria elephantipes Euphorbia sp dwi pangesti biologi pertanian 2015

Rhizoma adalah batang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah dapat panjang atau pendek. Secara sepintas rhizoma ini seperti akar, tetapi bukan, karena rhizoma memiliki nodi dan internodia. Pada tiap nodus muncul bakal kuncup yang dilindungi oleh daun berupa sisik. Bakal kuncup ini dapat tumbuh membentuk tunas. Rhizoma tumbuhnya mendatar dan bertambah panjang pada ujungnya, bag pangkal yang tua dapat mati. Tunas2 yang terbentuk akan terus tumbuh dan lepas dari rhizoma karena dari nodi batang akan keluar akar. Tunas- tunas keluar dari permukaan tanah, lalu berdaun serta berbunga seperti tanaman induknya. dwi pangesti biologi pertanian 2015

rizhoma dwi pangesti biologi pertanian 2015

Gemma (kuncup). Merupakan titik tumbuh batang beserta primordia daun yang belum berkembang. Di bawah gemma keluar primordia daun dan primordia cabang. Gemma biasa tertutup oleh daun2 yang masih muda atau penumpu (stipula) yang melindungi gemma dari pengaruh luar. Bila tumbuh menjadi tunas, maka daun penumpu akan gugur. Bila gemma itu tidak tumbuh menjadi tunas, dalam waktu lama , maka gemma tersebut dinamakan gemma dorman (kuncup tidur) dwi pangesti biologi pertanian 2015

LINGKARAN TAHUN atau CINCIN TAHUN (ANNUAL RING) Cincin tahun tersusun oleh unsur2 xylem yang dibentuk pada: awal musim panghujan (early wood) terdiri dari : sel2 berukuran besar dengan dinding selnya relatif tipis banyak menyerap air sehingga hormon auksin akan mempergiat aktivitas kambium menjelang musim kemarau akan dibentuk unsur2 xylem yang disebut late wood terdiri dari sel2 berukuran relatif kecil, karena kekurangan air dan pada musim kemarau kambium menjadi inaktiv, menyebabkan terbentuk cincin tahun (lingkaran tahun) dwi pangesti biologi pertanian 2015

dwi pangesti biologi pertanian 2015

Lingkaran sangat bervariasi, karena mudah terpengaruh oleh faktor2 lingkungan, terutama musim Pada batang yang lurus, lingkaran tahun akan konsentris bila tidak ada faktor yang mempengaruhinya.yaitu perubahan kimia, mekanik, fisiologis Tampak lebih jelas pada tanaman di daerah dingin (temparate) karena ada pebedaan yang jelas antara kedua musimnya Di daerah tropis sering tidak jelas karena musim tidak menentu, sehingga sering terbentuk lingkaran palsu, ada beberapa lingkaran tahun pada satu musim disebut lingkaran tahun majemuk (multiple annual ring) dwi pangesti biologi pertanian 2015

TRANSLOKASI AIR dan ION dalam BATANG Melalui jaringan khusus dalam batang,yaitu berkas pembuluh : xylem dan phloem Xylem merupakan alat transportasi air dan unsur hara yang diabsorpsi dari dalam tanah. Komponen xylem yang berperan dalam pengangkutan ini adalah unsur trakheal berupa trakhea dan trakheid Phloem merupakan alat transportasi bahan2 organik hasil fotosintesis. Komponen phloem yan berperan dalam pengangkutan ini adalah unsur kibral berupa sel2 tapis (sieve cells) dan komponen buluh tapis (sieve tube members) Translokasi air masuk ke dalam akar melalui jaringan akar (bulu akar, epidermis, eksodermis, korteks, endodermis, pericycle, stele) dengan proses difusi, osmosis, imbibisi, dan pertukaran ion. Dari akar, air akan naik ke atas melalui batang dengan gerak vertikal melawan gaya gravitasi dwi pangesti biologi pertanian 2015

TRANSLOKASI AIR dan ION dalam BATANG dwi pangesti biologi pertanian 2015

DAUN (FOLIUM) Sifat Daun sudah terbentuk sejak embrio, disebut daun lembaga (foliocula = folionum). Pada tanaman dewasa bakal daun(primordia daun) keluar melalui titik tumbuh batang, berupa tonjolan2 yang banyak jumlahnya. Primordia daun tumbuhnya acropetal, yaitu makin muda daun2 itu makin dekat letaknya ketitik tumbuh batang permukaannya sering tertutupi oleh kutikula, lilin, sisik, dan karbonat. dwi pangesti biologi pertanian 2015

Daun umumnya merupakan kelanjutan dari batang, cabang, atau ranting. Daun umumnya mempunyai permukaan yang luas dan jumlahnya banyak, juga tipis, dan menghadap ke atas dan atau miring Daun umumnya berwarna hijau Daun tidak selamanya melekat pada batang, cabang, atau ranting Daun sewaktu-waktu dapat luruh/gugur karena sudah tua, penyakit, perubahan iklim,dll. Di daerah tropis, jika keadaan iklim mengakibatkan transpirasi yang berlebihan, maka tanaman tersebut meluruhkan daunnya dua kali dalam setahun, misalnya Tectona grandis, meluruhkan daunnya pada musim kemarau Tumbuhan di daerah sub tropis, meluruhkan daunnya dalam musim gugur dwi pangesti biologi pertanian 2015

Fungsi daun Di daun terjadi proses2: Fotosintesis Respirasi Transpirasi dwi pangesti biologi pertanian 2015

BAGIAN dan MACAM DAUN Bagian daun : Pelepah/ upih, kebanyakan daun tidak mempunyai pelepahyang berfungsi melindungi kuncup ketiak( gemma axilaris), memberi kekuatan pada batang semu, supaya dapat berdiri tegak. Pada golongan Zingiberaceae, pelepah/vagina juga merupakan batang semu yang disebut sympodium Tangkai daun (petiolus), biasanya berbentuk silindris dan pada pangkalnya agak membesar. Ada juga yang pipih atau beralur. Panjang petiolus berbeda2 walaupun dalam satu tanaman. Pada daun jeruk sering melebar dan berwarna hijau seperti sayap Helai daun (lamina), berbeda pada setiap genus tanaman , sehingga dapat dijadikan sebagai identitas untuk mengenal genus tumbuhan. dwi pangesti biologi pertanian 2015

Macam daun : 1. Folium completum (daun lengkap),daun yang terdiri dari tiga bagian : pelepah/upih (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helai daun (lamina), contohnya : Musa paradisiaca Folium incompletum (daun tidak lengkap) daun yang hanya terdiri dari satu atau dua bagian dari ketiga bagian tersebut, terdapat pada kebanyakan tanaman dwi pangesti biologi pertanian 2015

Ada dua macam daun berdasarkan Susunannya Daun tunggal (folium simplex), Daun pada sebuah ranting tumbuhnya pada waktu yang berlainan, kecuali pada Pteridophyta (paku2an). Pada suatu ranting daun2 tunggal berguguran dalam waktu yang berlainan. Ranting tetap tinggal dan melekat pada batang Pada ketiak daun dapat tumbuh kuncup ketiak (gemma axillaris). Pada ujung ranting dapat tumbuh kuncup ujung (gemma terminalis) dwi pangesti biologi pertanian 2015

Daun majemuk (folium compositum): Anak2 daun (foliolum) pada satu tangkai tumbuhnya dalam waktu yang bersamaan. Anak2 daun gugurnya dalam waktu bersamaan atau hampir bersamaan , kemudian diikuti oleh tangkai daun bersama (petiolus communis). Pada ketiak anak daun tidak terdapat gemma axillaris Juga pada ujung ranting tidak terdapat gemma terminalis dwi pangesti biologi pertanian 2015

Bunga(Flos) Bunga adalah suatu organ khusus pada tanaman yang merupakan alat pembiakan secara generatif (organa reproduktiva) Biasanya bunga tumbuh setelah tanaman mencapai umur pembungaan Bunga umumnya keluar dari bagian terminal organ tanaman seperti ujung batang, ujung cabang, ujung ranting Atau keluar dari bagian lateral seperti ketiak daun atau buku2 batang Pada hakekatnya bunga merupakan tunas (gemma), yang mengalami perubahan bentuk (metamorfosa) karena pengaruh hormon2 pembentuk bunga yang disebut florigen atau anthokalin. Hormon tersebut dibentuk di daun dan dipengaruhi oleh cahaya. Juga dipengaruhi oleh temperatur, cahaya, panjang pendeknya hari, serta musim. dwi pangesti biologi pertanian 2015

dwi pangesti biologi pertanian 2015

Pada bunga dapat berlangsung peristiwa polinasi (penyerbukan) Pada tanaman golongan Spermatophyta, bunga merupakan alat yang harus ada karena bunga berfungsi dalam pembentukan buah dan biji (sebagai alat pembiakan generatif) Pada bunga dapat berlangsung peristiwa polinasi (penyerbukan) Pada bunga selanjutnya dapat terjadi fertilisasi (pembuahan) yaitu peristiwa meleburnya gamet jantan dengan gamet betina dalam bunga, sehingga terbentuk buah dan biji Buah dan biji merupakan alat penyebaran keturunan (propagasi) dwi pangesti biologi pertanian 2015

Bunga sempurna memiliki: BAGIAN –BAGIAN BUNGA Bunga sempurna memiliki: dwi pangesti biologi pertanian 2015

Macam bunga berdasarkan bagian2 bunga: 23/12/2009 Macam bunga berdasarkan bagian2 bunga: FLOS COMPLETUS (bunga sempurna), adalah bunga bila seluruh bagian bunga ada dalam satu bunga. FLOS INCOMPLETUS (bunga tidak sempurna), yaitu bunga yang salah satu atau lebih dari bagian bunga tidak terdapat dalam satu bunga. Flos incompletus terdiri dari 4 macam : FLOS NUDUS (bunga telanjang), adalah bunga yang tidak memiliki perianthium, m/ bunga Pinus merkusii FLOS UNISEXUALITAS (bunga berjenis kelamin satu), terdiri dari : a. FLOS MASKULUS, yaitu bila pada satu bunga terdapat stamen saja, m/ bunga Zea mays b. FLOS FEMINEUS, yaitu bila pada satu bunga terdapat pistilum saja FLOS BISEXUALIS (bunga berjenis kelamin dua)= FLOS HERMAPRODITUS, yaitu bila pada satu bunga terdapat stamen dan pistilum bersama-sama, tetapi dewasa kelaminnya tidak bersamaan FLOS STERILIUS (bunga mandul), yaitu bila bunga tidak memiliki stamen maupun pistilum, m/ bunga2 pada bagian pinggir dari karangan bunga matahari dwi pangesti biologi pertanian 2015

Macam bunga berdasarkan banyaknya bunga pada pedunculus (tangkai bunga): FLOS SIMPLEX (bunga tunggal), bila pada satu tangkai bunga hanya terdapat satu bunga FLOS COMPOSITUS (bunga majemuk)= FLOS INFLORESCENTIA, bila pada satu tangkai bunga terdapat lebih dari satu bunga dan di antara bunga2 itu tidak terdapat daun2 biasa. dwi pangesti biologi pertanian 2015

Macam tanaman berdasarkan jenis bunga yang terdapat pada suatu tanaman, ada 3 golongan : PLANTA MONOECUS (tanaman berumah satu), bila pada satu pohon terdapat bunga jantan dan betina atau bunga unisexualitas, m/ jagung, mentimun. PLANTA DIOECUS (tanaman berumah dua), bila pada satu pohon hanya terdapat bunga jantan saja , sedangkan bunga betina ada pada pohon lainnya dari tanaman yang sama jenisnya,m/ Zalacca edulis PLANTA POLYGAMUS (tanaman poligami), bila pada satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga bisexualis bersama-sama, m/ Carica papaya dwi pangesti biologi pertanian 2015