TEKNIK PENILAIAN Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd. Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta 2014
Teknik Penilaian Hasil Belajar Teknik Tes Dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan, tergantung dari segi mana atau dengan alasan apa penggolongan tes itu dilakukan 2. Teknik Non Tes Dilakukan dengan tanpa “menguji” peserta didik melainkan dengan cara pengamatan, wawancara, angket, hasil karya/laporan, karangan, skala sikap.
Konsep Dasar Tes: Alat atau prosedur untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan Testing: Saat pengambilan tes Testee (Tercoba): Responden yang sedang mengerjakan tes Tester (Pencoba): Orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden
Ciri-Ciri Tes yang Baik Memiliki: Validitas Reliabilitas Objektivitas Praktikabilitas Ekonomis
Validitas Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan senyatanya. Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen benar dan valid, sesuai kenyataan, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid. Tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur Contoh: Untuk mengukur partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, bukan diukur melalui nilai ulangan, tapi melalui kehadiran, terpusatnya perhatian pada pelajaran, dll.
Reliabilitas Reliable : dapat dipercaya Tes dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya. Validitas adalah ketepatan Reliabilitas adalah ketetapan
Objektivitas Tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi dalam memberikan penilaian. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi Terutama terjadi pada skoring 2 faktor utama yang mempengaruhi subjektivitas: Bentuk tes Penilai
Praktikabilitas Apabila tes bersifat praktis dan mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah: Mudah dilaksanakan, tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah. Mudah pemeriksaannya, dilengkapi dengan kunci jawaban dan pedoman skoring. Dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan oleh orang lain.
Ekonomis Dikatakan ekonomis apabila pelaksanaan tes tersebut tidak memberikan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Jenis Tes berdasarkan fungsinya Tes Seleksi Dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru. Hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes. 2. Tes awal (Pre-test) Dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Materi tes awal pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai siswa sebelum pelajaran diberikan
3. Tes Akhir (Post Test) Untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah dapat dikuasai dengan baik oleh siswa. Melalui tes ini dapat diketahui apakah hasil tes akhir lebih baik ataukah lebih jelek daripada tes awal. 4. Tes Diagnostik (Diagnostic test) Untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh siswa dalam suatu mata pelajaran tertentu Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk dapat menerima pengetahuan berikutnya.
5. Tes Formatif (formative test) Untuk mengetahui sejauh manakah peserta didik telah menguasai pelajaran dalam jangka waktu tertentu Dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau sub pokok bahasan berakhir. 6. Tes Sumatif (Sumative test) Dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tujuan utama untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Jenis tes berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap 1. Tes intelegensi (intellegency test) Dilaksanakan dengan tujuan mengungkap tingkat kecerdasan seseorang. 2. Tes Kemampuan (Aptitude test) Dilaksanakan dengan tujuan mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee. 3. Tes Sikap (Attitude Test) Untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya.
4. Tes Kepribadian (Personality Test) Dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang bersifat lahiriah, seperti gaya bicara, hobi, dll. 5. Test Hasil Belajar/Tes Pencapaian (achievment Test) Dilaksanakan untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar.
Tes ditinjau dari banyaknya orang yang mengikuti tes Tes Individual (Individual Test) Tester hanya berhadapan dengan satu orang testee 2. Tes Kelompok (Group Test) Tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee. Power Test Waktu yang disediakan untuk testee tidak dibatasi. 2. Speed Test Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tes dibatasi. Tes ditinjau dari waktu yang tersedia
Ditinjau dari bentuk respon Verbal Test Tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara tertulis maupun lisan. 2. Non Verbal Test Tes yang menghendaki respon dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku.
Tes ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawaban Tes Tertulis (Pencil and paper test) Tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soal dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis 2. Tes lisan (Nonpencil and paper test) tester dalam mengajukan pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula.
TEKNIK NONTES Pengamatan Cara menghimpun data yang dilakukan dengan mengdakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. observasi dapat dilakukan secara partisipatif (participant observation) dan nonpartisipatif (nonparticipant observation). 2. Wawancara (Interview) cara kemenghimpun data dengan cara melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Ada dua model wawancara: Wawancara Terpimpin Sudah dipersiapkan secara matang, dengan berpegang pada panduan wawancara (interview guide). 2. Wawancara tidak terpimpin Pewawancara bebas mengajukan pertanyaan tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu.
3. Agket (Questionnaire) Pengumpulan data dengan angket lebih 3. Agket (Questionnaire) Pengumpulan data dengan angket lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga Seringkali jawaban-jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. 4. Pemeriksaan Dokumen (Document Analysis) Misal: dokumen auto biografi. Berbentuk formulir atau blanko isian, yang diisi pada saat peserta didik pertama kali diterima sebagai siswa.
Selamat Belajar Semoga Sukses, Amin…. Sampai ketemu lagi minggu depan …..