Modul I TUJUAN UMUM PENELITIAN TUJUAN INSSTRUKSIONAL KHUSUS : Agar mahasiswa dapat memahami dan mampu untuk : 1. Menjelaskan Difinisi dan ruang lingkup riset/penelitian bisnis. 2. Menjelaskan Motivasi dan tujuan penelitian bisnis 3. Menjelaskan Karakteristik penelitian 4. Menjelaskan Proses penelitian 5. Menjelaskan Paradigma penelitian 6. Menjelaskan Kriteria penelitian ilmiah MATERI YANG DIBAHAS : 1. Difinisi dan ruang lingkup riset/penelitian bisnis 2. Motivasi dan tujuan penelitian 3. Karakteristik penelitian 4. Proses penelitian 5. Paradigma penelitian 6. Kriteria penelitian ilmiah. MATERI I.1 DIFINISI DAN RUANG LINGKUP RISET BISNIS Salah satu alat yang penting yang berpengaruh terhadap proses manajerial, uatamanya berkaitan dengan proses pembuatan keputusan dalam berbagai jenis organisasi , sekaligus menjadi fondasi dalam upaya memperoleh/meningkatkan profit dan mendorong laju pertumbuhan perusahaan adalah RISET BISNIS. Hal ini mengingat bahwa riset/penelitian bisnis dapat mengungkapkan berbagai hal yang sebelumnya tidak/belum terpikirkan, seperti : 1. Ditemukannya korelasi yang tinggi antara factor eksternal (kepuasan pelanggan) dengan factor internal (kepuasan karyawan). 2. Diketahuinya besar/kecilnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. 3. Ditemukannya oleh lembaga riset, bahwa perusahaan dengan tingkat kepuasan karyawan tertinggi juga memilki skor tertinggi dalam kepuasan pelanggan. 4. Ditemukan bahwa penetapan target yang lebih tinggi menyebabkan performansi karyawan yang lebih tinggi pula Dalam menyelenggarakan kegiatan suatu organisasi, tak terkecuali organisasi bisnis perlu menerapkan dan mengembangkan rencana dan strategi. Agar dapat dihasilkan ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Materi I.2 MOTIVASI DAN TUJUAN PENELITIAN. untuk memperoleh profit yang optimal dan untuk tujuan memberikan nilai tambah bagi para customer-nya. Jadi riset/penelitian bisnis ini mencakup fenomena yang luas, bagi manajer tujuan riset adalah untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan berkenaan dengan organisasi, pasar, ekonomi, lingkungan, karyawan, pelanggan dll. yang kesemuanya ini diperlukan untuk dapat menghasilkan suatu keputusan terbaik. Materi I.2 MOTIVASI DAN TUJUAN PENELITIAN. Pada dasarnya hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari aspek motivasi yang mendorong para peneliti untuk melakukan penelitian, dimana hal ini antara lain dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing2. Walaupun profesi mungkin berlainan namun secara umum motivasi dan tujuan penelitian sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu Keinginan untuk mendapatkan dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. Kegiatan manusia dimulai saat yang bersangkutan menaruh perhatian pada sesuatu yang ada (fakta) di sekitar kehidupannya. Perhatian dan pengamatan terhadap fakta2 dan didorong oleh keinginan mengetahui fakta2 yang diamati secara lebih mendalam akan memunculkan berbagai pertanyaan, yang selanjutnya akan diikuti dengan usaha manusia untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan2 yang muncul di benaknya. Oleh karena itu penelitian secara ringkas dapat juga digambarkan sebagai suatu kegiatan yang dimulai dari pengamatan terhadap fakta2 yang menarik perhatian dan menimbulkan berbagai pertanyaan, yang selanjutnya akan mendorong usaha untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki manusia. Pengamatan terhadap fakta, identifikasi masalah dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunkan pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan penelitian. Dengan demikian tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan menurut Sekaran , tujuan penelitian adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Berdasarkan tujuan penelitian seperti dikemukakan diatas , motivasi untuk untuk melakukan penelitian pada dasarnya dapat ditimbulkan oleh dua sisi yang saling terkait, dimana disatu sisi penelitian merupakan refleksi dari keinginan proaktif manusia untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai sesuatu, dan pada sisi lainnya kegiatan tsb didorong oleh keinginan reaktif manusia untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan se-hari2. ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Pengetahuan yang rasional meruapakan pengetahuan yang disusun kehidupan manusia. Pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu, bila paling dapat memenuhi dua criteria yaitu sebagai pengetahuan yang rasional dan teruji. Pengetahuan yang rasional meruapakan pengetahuan yang disusun dengan menggunakan pikiran dan timbangan yang logis atau masuk akal. Pengetahuan yang disusn dengan logika tertentu sering dikatakan sebagai pengetahuan yang menggunkan penalaran. Karakteristik pengetahuan yang rasional adalah yang menggunkan logika tertentu atau penalaran dalam membuat suatu kesimpulan. Adapun pengetahuan yang teruji adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta atau fenomena. Fakta dapat berupa kejadian2 atau segala sesuatu yang dialami dalam kehidupan nyata atau tertangkap oleh pengalaman hidup manuisia. Dengan demikian salah satu criteria ilmu adalah berupa pengetahuan yang diperoleh secara empiris atau berdasarkan pada pengalaman hidup manusia. Kedua criteria pengetahuan sebagai ilmu tsb merupakan tolok ukur untuk menguji validitas dan kehandalan ilmu sebagai sumber kebenaran. Kriteria pengetahuan sebagai ilmu pada dasarnya merupakan kombinasi dari dua pendekatan RASIONALISME (pendekatan dalam memperoleh pengetahuan yang benar dengan menggunkan penalaran) dengan EMPIRISME (dengan menggunkan fakta atau fenomena empiris sebagai sumber kebenaran untuk menyusun pengetahuan). Kombinasi pendekatan rasionalisme dengan empirisme menegaskan dua criteria utama suatu pengethuan ilmiah, yaitu : 1. Adanya konsistensi pengetahuan berikutnya dengan pengetahuan2 sebelumnya sehingga secara komulatif mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. 2. Adanya kesesuaian antara pengetahuan yang dikembangkan dengan fakta atau fenomena empiris. Terdapat dua aspek utama yang tercakup dalam pengembangan ilmu yaitu (i) penyusunan konstruksi teori dan (ii) pengujian, verifikasi atau evaluasi terhadap konstruksi teori. Keduanya saling berkaitan dan berkelanjutan dalam proses pengembangan ilmu, karena konstruksi teori disusun secara bertahap melalui proses pengujian atau verifikasi. Materi I.4 PROSES PENELITIAN Seperti telah kita pahami bahwa penelitian merupakan operasionalisasi dari proses pengembangan ilmu, dimana hasil suatu penelitian diharapkan dapat ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id