Pembelajaran Berbasis Web (E-learning) Oleh Kelompok 4: Rusdan Almadanie Andi Susandi Fadhlan Fadhilah Siti Rahmah Sahar Latifah
Konsep Pembelajaran Berbasis Web Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (websites) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal dengan web based learning merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Web pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis web bisa dilaksanakan karena adanya jaringan internet, dan sering disebut dengan nama on-line course. Secara umum sistem aplikasi di internet terbagi menjadi dua jenis, yaitu: Synchronous system dan asynchronous system. (Davidson & Rasmusen, 2006: 10). Synchronous system merupakan aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai dapat berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting Asynchronous system adalah aplikasi yang tidak tergantung pada waktu tertentu, dimana seluruh pemakai dapat mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: e-mail.
Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web Kelebihan Web Based Learning, diantaranya: Ability to link resources in many different formats : kemampuan untuk membuat tautan (link) sehingga pembelajaran dapat saling terhubung dan mengakses informasi dari berbagai sumber. Can be an efficient way of delivering course materials : lebih efisien dalam pengiriman materi pelajaran. Resources can be made available from any location an at any time: memungkinkan untuk diakses dimanapun dan kapanpun. Potential for widening accsess- for example, to part time, mature,orwork based student: potensi perluasan akses data. Can encourage more independent and active learning: mendorong pembelajaran menjadi lebih mandiri dan lebih aktif. Can provide a useful source of supplementary materials toconventional programs: dapat memberikan sumber yang bermanfaat sebagai tambahaan materi dalam kegiatan pembelajarn konvensional
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web, diantaranya: Acces to apporopriate computer equipment can be a problem for students: akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web dapat menjadi masalah bagi pembelajar. Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi , karena tidak tersedianya peralatan yang memadai Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang relevan, karena beragamnya informasi yang terdapat didalam web. Pembelajar terkadang merasa tidak terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
Metode Blended Learning Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu Blended dan Learning. Kata blend berarti Use of atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006: 236). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Apa yang dicampurkan? Elenena Mosa (2006) menyampaikan bahwa yang dicampurkan adalah dua unsur utama, yakni pembelajaran di kelas (classroom lesson) dengan online learning. Pada perkembangannya istilah yang lebih populer adalah Blended e-learning dibandingkan dengan blended learning. Kedua istilah tersebut merupakan isu pendidikan terbaru dalam perkembangan globalisasi dan teknologi Blended e-learning. Graham (2006) menjelaskan bahwa blended learning adalah gabungan dari dua sejarah model perpisahan mengajar dan belajar: sistem pembelajaran tradisional dan sistem penyebaran pembelajaran, yang menekankan peran pusat teknologi berbasis komputer dalam blended learning.
Prinsip Pembelajaran Berbasis Web Menurut Rusman (2011): Interaksi Ketergantungan Relevansi Pemanfaatan Jaringan Internet Sebagai Sumber Dan Sarana Pembelajaran, Dapat Diimplementasikan Sbb: Browsing Resourcing Searching
Interaksi Tatap Muka Dan Virtual Selama ini proses belajar-mengajar biasa dilakukan dengan tatap-muka, yaitu, siswa datang ke kampus, bertemu pengajar, baru kemudian dimulai proses belajar-mengajar konvensional. Dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi tidak harus secara langsung atau tatap-muka. Dengan teknologi yang berkembang saat ini, keperluan komunikasi dapat dipenuhi secara jarak jauh tanpa tatap-muka. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan suatu metode belajar-mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi saat ini yaitu kelas virtual. Kelas virtual menawarkan suatu konsep belajar-mengajar jarak jauh. Dalam kelas virtual, siswa dituntut untuk belajar sendiri dari materi-materi yang diberikan pengajar. Kelas virtual dicirikan dengan penggunaan teknologi dan media elektronik untuk menyampaikan, mendukung, dan meningkatkan proses belajar mengajar.
Sekian Dan Terimakasih