DISTRIBUSI OBAT
SISTEM PEREDARAN DARAH EKSTRAVASKULAR OBAT SISTEM PEREDARAN DARAH INTRAVASKULAR DISTRIBUSI RESEPTOR
MULAI KERJA-OBAT & LAMA-KERJA OBAT DISTRIBUSI OBAT KERJA OBAT TERGANTUNG PADA MUDAH/SULITNYA OBAT MENCAPAI SITUS OBAT BEKERJA (RESEPTOR-RESEPTOR)
Time Serum Concentration It takes time for a drug to distribute in the body Drug distribution is affected by elimination 1.5 Drug is not eliminated Serum Concentration 1.0 Elimination Phase 0.5 Distribution Phase Drug is eliminated Time
VOLUME DISTRIBUSI Salah satu faktor yg harus diperhitungkan dlm memperkirakan jumlah obat dalam tubuh yg dianalisis dari konsentrasi obat yg ditemukan dlm kompartemen cuplikan. Vd dianggap sebagai volume dimana obat terlarut
Mengetahui Vd Untuk dapat mengetahui nilai Vd harus diketahui terlebih dahulu konsentrasi obat di dlm darah Jumlah obat dlm darah tidak dapat ditentukan secara langsung, tetapi dapat ditentukan dari beberapa cuplikan darah yg diambil pada jarak tertentu dan dari cuplikan dapat dianalisis konsentrasi obatnya
Cairan tubuh yg mudah diperoleh ialah darah Dlm pemberian obat secara i.v obat akan langsung masuk ke dlm peredaran darah. Vd dapat ditentukan segera setelah terjadi ekilibrium yaitu dgn cara membagi dosis obat yg diberikan dgn konsentrasi awal dalam darah yg dianalisis
Dalam pemberian obat secara ekstrvaskular proses yg terjadi lebih lambat dibandingkan intravaskular Obat harus diabsorpsi terlebih dahulu ke peredaran darah baru mengalami distribusi Pada saat distribusi obat akan keluar dari peredaran darah masuk ke dalam cairan biologis lainnya Obat dalam darah akhirnya berada dlm keadaan ekilibrium dgn cairan tubuh lainnya
VOLUME DISTRIBUSI < Vd > : FAKTOR PROPORSIONAL ANTARA JUMLAH OBAT DALAM TUBUH DENGAN KONSENTRASI OBAT DALAM PLASMA Vd = X X = ∑ OBAT DITUBUH Cp Cp = C OBAT DIPLASMA Vd =DOSIS OBAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPEROLEH KADAR OBAT DIDALAM DARAH YANG DIKEHENDAKI OBAT DENGAN Vd < → KADAR OBAT DALAM DARAH ↑ Vd > → KADAR OBAT DALAM DARAH ↓
Pada umumnya Vd sebanding dgn berat badan Pd orang dewasa ±60% dari berat badan berupa cairan Pada obesitas volume distribusi lebih rendah dari yg diperkirakan dari berat badan, sedangkan pada penderita edema, vd lebih besar dari yg diperikrakan dari berat badan
DISTRIBUSI OBAT : OBAT DALAM DARAH ↓ ORGAN KEADAAN MANTAP : KECEP. DISTRIBUSI OBAT MASUK = KELUAR JAR. KESEIMBANGAN DISTRIBUSI : KADAR OBAT DIJAR KADAR OBAT DIDARAH DISTRIBUSI DALAM CAIRAN TUBUH CAIRAN TUBUH TOTAL : 50-70% BB O < O KONSTAN TRANSELULAR 2.5 % EKSTRA SELULAR 22 % INTRA SELULAR 30 – 40 % C S S PLASMA 4.5 % INTERSTISIAL 16 % LIMFE 1-2 % INTRAOKULER PERITONEAL PLEURA
KECEPATAN DISTRIBUSI OBAT FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIRAN DARAH KEJARINGAN SIFAT FISIKA KIMIA Kp = KONS. OBAT DIJAR KONS. OBAT DIDARAH SIFAT MEMBRAN JUMLAH OBAT YANG TERIKAT URUTAN BANYAKNYA ALIRAN DARAH PARU GINJAL HATI JANTUNG OTAK LEMAK OTOT (ISTIRAHAT) TULANG
CONCLUSION.............. Vd adalah volume yg secara hipotesis didapatkan apabila seluruh obat berada dlm peredaran darah berdsarkan konsentrasi aktual yg didapat dlm darah Bila Vd bg orang dewasa didapat sekitar 5 liter, obat yg ada diperedaran darah hanya kira2 4,3% dr BB Bila Vd bg orang dewasa didapat 10-20 liter, diasumsikan diasumsikan obat terdistribusi sampai ke dlm cariran ekstra seluler (15-27% dr BB) Bila Vd bg orang dewasa didapat 25-30 L, diasumsikan obat terdistribusi sampai ke dlm cairan intra seluler (35-42% dr BB) Bila Vd orang dewasa didapat 40 L, diasumsikan obat terdistribusi sampai ke sumua cairan tubuh (± 60% dr BB)
IKATAN OBAT PROTEIN
Ikatan yang terjadi antara interaksi obat dengan protein plasma, jaringan atau makromelekul lain seperti melanin dan DNA yang akan membentuk kompleks obat makromelekul
Ik. Obat-protein irreversibel Hasil aktivasi kimia obat yg kemudian berikatan kuat dgn protein atau makromelekul dgn ik. Kimia kovalen Ik. Ini sering terdapat pada kejadian toksisitas obat dlm jangka waktu panjang seperti pad kasus karsinogenik-kimia atau dlm jangka waktu pendek seperti contoh kasus hepatotoksik asetaminofen Ik. Obat reversibel Obat mengikat ikatan protein dgn ik. Kimia yg lemah seperti ik. Hidrogen atau van der waals. Asam-asam amino yg menyusun rantai protein mempunyai gugus hidroksil, karboksil atau gugus lain yg tersedia utuk berinteraksi dgn obat secara reversibel
Komponen utama protein plasma yang bertanggung jawab terhadap ik Komponen utama protein plasma yang bertanggung jawab terhadap ik. Protein-obat adalah albumin Albumin adalah protein dgn berat molekul 69.000 dan disintesis oleh hati Dlm tubuh albumin didistribusikan secara vaskular dlm plasma dn secara ektravaskular dlm kulit, otot dn beberapa jaringan yg lain Obat-obat asam lemah seperti salisiat, fenilbutazon dan penisilin terikat kuat dgn albumin
Ik. Obat-protein dn Distribusi Obat yg terikat protein merupakan suatu kompleks besar yg tidak dapat melewati membran sel dgn mudah, sehingga mmepunyai distribusi yg terbatas Obat yg terikat protein adalah tidak aktif secara farmakologik dan tidak tersedia utk kegunaan terapeutik
Ik.obat-protein yg reversibel lebih baik Penurunan ik. Protein yg mengakibatkan kenaikn konsentrasi obat bebas ajan memungkinkan lebih banyak obat melewati membran sel dan didistribusikan ke semua jarinagan Oleh karena itu lebih banyak obat dapat tersedia utk berinteraksi dgn reseptor utk menghasilkan efek farmakologik yg lebih kuat Lebih lanjut, lebih banyak pula obat yg dapat berada dlm jaringan-jaringan yg terlibat dlm eliminasi obat termasuk hati dn ginjal
DISTRIBUSI OBAT KESELURUH JARINGAN TUBUH TERGANTUNG PADA : BESAR MOLEKUL LIPOPILICITY UNBOUND DRUG DOSIS KONSENTRASI VOL. DISTRIBUSI Vd = DOSIS / CONCENTRASI OBAT BANYAK DISERAP OLEH SPONGE OBAT BANYAK DISISTRIBUSI KE JARI- NGAN: Vd LEBIH BESAR DARI VOLUME YANG NYATA OBAT BANYAK ATAU TERIKAT OLEH PROTEIN PROTEIN DALAM DARAH SEHINGA Vd LEBIH KECIL DARI VOLUME YANG NYATA
Faktor yg mempengaruhi ik.obat-protein Sifat fisikokimia obat Konsentrasi total obat dlm tubuh Obat Jumlah protein yg tersedia utk ik. Obat-protein Kualitas atau sifat fisikokimia protein yg disentesis Protein Kompetisi obat dgn zat lain pd tempat ik. protein Perubahan protein oleh substansi yg memodifikasi afinitas obat terhadap protein contoh asprin mengasetilasi residu lisin dr albumin Interaksi obat
Afinitas antara obat dan protein meliputi besarnya tetapan asosiasi Kondisi patofisiologik dari penderita sebagai contoh ik. Obat-protein dpt menurun pada penderita uremia dan penderita dgn penyakit hepatik
GENTAMICIN : WATER SOLUBLE, MOLEKUL BESAR, UN ION Vd 0.25 L/KG SAMA DENGAN VOL CAIRAN EKTRACEL AMINOPHILIN : WATER SOLUBLE, MOLEKUL KECIL, UN ION Vd 0.5 L/KG MENDEKATI TOTAL CAIRAN TUBUH DIGOKSIN : MOLEKUL BESAR NAMUN TERIKAT DENGAN ENZIM YANG SECARA LUAS ADA DALAM JARINGAN YAITU Na K ATP ase Vd 7L/KG SANGAT BESAR CLOROQUIN : KONSENTRASI DI HEPAR SANGAT TINGGI Vd BESAR WARFARIN : TERIKAT DENGAN ALBUMIN (99 %) SEHINGGA Vd KECIL