Sekitar Berdirinya PNI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN RI SETELAH PROKLAMASI.
Advertisements

Dari Digul ke Bandaneira Pada akhir Februari 1934 saya ditangkap di Bandung oleh seorang camat PID (polisi rahasia Belanda). Ditahan beberapa hari di kantor.
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
SAWABI, SE, MM GURU SMP NEGERI 1 LAMONGAN NIP
Politik Luar Negeri Indonesia
Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.
ORGANISASI PADA MASA MODERAT
A. Pengertian Pergerakan Nasional
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
Bung Tomo Tidak banyak orang Indonesia yang mampu menggerakkan massa melalui pidato-pidatonya. Selain Soekarno yang terkenal dengan julukan Penyambung.
BAB 5 PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN DI INDONESIA
Paham – Paham dan Kesadaran Kebangsaan Indonesia.
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.
USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
Demokrasi liberal 1950 – Prestasi Politik . Kemelut politik
PARTAI NASIONAL INDONESIA
UPAYA PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
PROSES KEBANGKITAN NASIONAL PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME 1.MENINJAU CARA BERJUANG RAKYAT SEBELUM TAHUN 1908 Hingga tahun 1908, Pemerintah.
Gerakan dan Tantangan Pengembangan Koperasi
Tawaran dari Bapak Koperasi
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
PNI(PartaiNasionalIndonesia)
Pergerakan Wanita Dalam Pergerakan Nasional
Mohammad Hatta (Bapak Demokrasi Kita)
Materi Ke-10: SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) / II
Pendapat Tentang Sarjana
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Taat pada Aturan Main Beberapa waktu kemudian dapatlah saya berkesempatan melihat lagi sikap disiplinnya dan kejujurannya dalam memegang prinsip-prinsip.
Dialog dalam “Seikere”
MASA TRANSISI PRADITA RAHMA HIJRIANI S1 PENDIDIKAN SEJARAH
Otonomi Daerah Telah Lama Tersirat
Materi Ke-10: SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) / II
Dialog Seputar KMB Segala sesuatu yang diungkapkan di atas bukan berarti bahwa Bung Hatta tidak pernah marah terhadap saya, ataupun dalam hubungan antara.
Ekonomi koperasi Tugas 1: “tentang koperasi”
PENGERTIAN KOPERASI Koperasi adalah badan usaha atau organisasi ekonomi kerakyatan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang juga merupakan anggota dari.
Perjuangan Mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Belajar dari Bung Hatta, Sang Proklamator RI yg bersahaja
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN RI SETELAH PROKLAMASI.
Menjadi Tamu Undangan Murase
STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL.
Penyelundupan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada waktu itu selalu memberikan wejangan bagi warga negara Indonesia, dengan tujuan.
Pergerakan Nasional // XI iis-3 / SMA 71
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 5 Juli
Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia
Kelompok Dewi Sartika :
BAB 4 MENUMBUHKEMBANGKAN KESADARAN NASIONAL INDONESIA
Organisasi Pergerakan
Partai Komunis Indonesia (Indische Sociaal Democratische Vereeniging)
BAB 9 TERBENTUKNYA NEGARA DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
PARTAI NASIONAL INDONESIA
Organisasi kooperatif dan non kooperatif
KELOMPOK 4 Anggi fitriyani annisa syahnun maria serevina nidia christine stelia mardiana simanjuntak XII MIPA 6.
Prolog Sang Sekretaris
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA
“Tokoh Proklamasi Yang Dibuang”
Partai Politik di Indonesia
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 5 Juli
KABINET NATSIR.
OM SWASTYASTU KELOMPOK ips : 1 Ketua Kelompok : PUTU ARI HANDAYANI
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
REVOLUSI INDONESIA.
Pemikiran: Dasar Ekonomi Islam
Pesan Bung Hatta Pada tahun 1932, atas nama Pimpinan Umum Pendidikan Nasional Indonesia, Bung Hatta mengeluarkan sebuah brosur berjudul Ke Arah Indonesia.
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
EKONOMI POLITIK ORDE LAMA M. Husni Mubaraq, S.Sos.I, MAP Oleh : 18 Agustus 1945 – 11 Maret 1967.
PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA.
MAPABA Rayon Sunan Gunung Jati IAIN Surakarta. ORDE LAMA ORDE BARU REFORMASI MILLENIAL/ MODERN SEJARAH PRA KEMERDEKAAN.
Pemberontakan APRA. Kelompok 3 M. Rizafran Akbar Bertania Sabrina Tias Alfian Sanusi Andre Agung Selsa Febryana Tamara HD.
Transcript presentasi:

Sekitar Berdirinya PNI Terjadinya Pemberontakan PKI (tanggal 11-12 November 1926) di Indonesia dapat dipatahkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Ini menjadi perhatian Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda. Waktu itu Semaun sebagai pemimpin PKI telah berada di Negeri Belanda. Selanjutnya terjadilah suatu perundingan antara Bung Hatta dengan Semaun dengan menghasilkan suatu konvensi politik yang hanya diketahui oleh Abdul Madjid Djojoadiningrat. Dibuatnya konvensi tersebut adalah atas usul Bung Hatta kepada Semaun, yang mengatakan bahwa Perhimpunan Indonesia akan memperoleh peranan yang penting dalam pergerakan nasional Indonesia (untuk mendirikan Partai Nasional Indonesia). Pada tanggal 4 Juli 1927 berdirilah suatu organisasi politik yang bernama Partai Nasional Indonesia di bawah pimpinan Ir. Soekarno, Ir. Anwari, Dr. Samsi, Mr. Sartono dan beberapa orang lainnya lagi dari bekas anggota PI dari Negari Belanda. PNI Soekarno ini adalah suatu partai nasional radikal yang revolusioner dengan mempunyai tujuan Indonesia merdeka sekarang juga. PNI cepat menjadi suatu partai yang berpengaruh di kalangan rakyat Indonesia, sampai partai itu beranggotakan hampir  dua juta orang banyaknya. PNI cepat menjadi besar karena Ir. Soekarno sebagai seorang agitator besar yang penuh dengan demagoginya itu, dapat membangun kebangkitan semangat rakyat versus kapitalisme imperialisme. Pada saat itu Ir. Soekarno mengatakan: “Saya mengambil kekuasaan dengan kerongkongan.” PNI Soekarno yang demikian disokong Bung Hatta. Dari Belanda, ia banyak membari nasihat kepada pengurus besar PNI dan menulis di surat kabar Persatuan Indonesia, yang sangat berguna bagi sepak terjang PNI. Jika Ir. Soekarno berpendapat ‘mengambil kekuasaan dengan kerongkongan’, maka Bung Hatta berpendapat ‘organisasi mendatangkan kekuatan’. Dua cara dari dua pemimpin besar ini jangan dipertentangkan, tetapi kita padukan: Soekarno ialah sebagai juru bicara massa rakyat, dan Bung Hatta sebagai pemikir dan penyusun cita-cita konsep dasar, sekalipun kedua pemimpin ini belum pernah bertemu muka. Karena cepat dan pesatnya perkembangan PNI, Pemerintah Hindia Belanda menjadi khawatir. Lalu pada tahun 1929, Ir. Soekarno ditangkap bersama Gatot Mangunpradja, Maskun Sumadiredja, dan Soepradinata. Keempat-empatnya diajukan ke Landraad (Pengadilan Negeri) Bandung. Ir. Soekarno mendapat hukuman emapt tahun. Pada masa-masa tahun 1929 sampai tahun 1030 ada dua kejadian besar dalam PNI: pertama, Ir. Soekarno dihukum empat tahun oleh Pengadilan Negeri Bandung, lantas ia minta grasi. Kedua, Mr. Sartono dan kawan-kawan pada konperensi Solo membubarkan PNI (1930). Permintaan grasi Ir. Soekarno ini menimbulkan kemarahan Bung Hatta yang tidak kepalangtanggung. Beliau di saat itu masih berada di Negeri Belanda, sedang mengadakan persiapan berbagai tentamen dan persiapan menghadapi Ujian Doktoral untuk mencapai Sarjana Ekonomi. Sutan Sjahrir sebagai anggota Perhimpunan Indonesia sejalan dengan pikiran Bung Hatta dalam masalah grasi Ir. Soekarno tersebut. Juga tidak sependapat soal pembubaran PNI, ia segera mengambil keputusan pulang ke Indonesia (1931). Sjahrir kemudian menyusun organisasi Pendidikan Nasional Indonesia, dimulai dari Yogyakarta bersama Sukemi, T.A. Moerad, dan Inu Perbatasari. Setelah terbentuk Pimpinan Umum Pendidikan Nasional Indonesia yang berkedudukan di Bandung (1932), di bawah pimpinan Sjahrir, Pendidikan Nasional Indonesia ini cepat berkembang. Bermawy Latief, Pribadi Manusia Hatta, Seri 6, Yayasan Hatta, Juli 2002.