Integral garis suatu lintasan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mathematics III TS 4353 Class B
Advertisements

PD TK SATU PKT SATU HOMOGEN DAN NON HOMOGEN
INTEGRAL RANGKAP INTEGRAL GANDA
INTEGRAL LIPAT DUA: Bentuk Umum :
TURUNAN PARSIAL.
Selamat Datang & Selamat Memahami
MODUL VI : PENERAPAN INTEGRAL
Integral Lipat Tiga Andaikan R suatu daerah macam I di bidang xy dan F1 dan F2 fungsi dua peubah yang kontinu pada daerah R dengan F1(x,y) ≤ F2(x,y). Misalkan.
Pertemuan 13 Bab 5 Aplikasi Turunan.
INTEGRAL PERMUKAAN.
APLIKASI INTEGRAL LUAS BIDANG DATAR YANG DIBATASI KURVA y = f(x) b
KALKULUS II By DIEN NOVITA.
6. Persamaan Diferensial Tidak Eksak
Persamaan Diferensial Eksak
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
Elektromagnetika 1 Pertemuan ke-5
PENERAPAN DIFFERENSIASI PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
BAB III DIFFRENSIASI.
PENERAPAN DIFFERENSIASI
Integral Lipat Tiga Andaikan R suatu daerah macam I di bidang xy dan F1 dan F2 fungsi dua peubah yang kontinu pada daerah R dengan F1(x,y) ≤ F2(x,y). Misalkan.
Terapan Integral Lipat Dua
TEOREMA GREEN; STOKES DAN DIVERGENSI
Terapan Integral Lipat Dua
INTEGRAL RANGKAP DUA Yulvi Zaika.
GAYA MAGNET Pertemuan 18 Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
5.10 Turunan fungsi hiperbolik
Integral Lipat Dua dalam Koordinat Kutub
INTEGRAL PERMUKAAN.
MATA KULIAH KALKULUS III (4 sks) DOSEN : Ir.RENILAILI, MT
M ATHEMATICS III TS 4353 C LASS B Integral Rangkap Herlina Setiyaningsih Civil Engineering Department Petra Christian University.

TURUNAN PARSIAL MATERI KALKULUS I.
Matakuliah : J0182/ Matematika II Tahun : 2006
Pendahuluan Persamaan Diferensial
PENERAPAN INTEGRAL Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat.
PERTEMUAN TGL LUAS BIDANG dx dy cos ds k . n  cos 
BAB I INTEGRAL LIPAT DAN TERAPANNYA.
INTEGRAL GARIS SKALAR DAN INTEGRAL PERMUKAAN
Perhitungan dalam Perencanaan Kapal
KERJA DAN ENERGI Garis melengkung pada gambar melukiskan jejak partikel bermassa m yg bergerak dlm bidang xy dan disebabkan oleh gaya resultan F yang besar.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)
TEOREMA DASAR UNTUK NTEGRAL GARIS
Catatan Misal U = x2 Jadi:
MEDAN LISTRIK Pertemuan 2-3
Integral Lipat Dua   PERTEMUAN TGL b R n
Aplikasi Integral Lipat dua dan Lipat Tiga Pertemuan 10, 11, & 12
KALKULUS II By DIEN NOVITA.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Algoritma Garis Bressenham dan Mid Point
PD Tingkat n (n > 1 dan linier) Bentuk umum :
Persamaan Diferensial (PD)
BAB 2 INTEGRAL LIPAT.
Terapan Integral Lipat Dua
Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran,
Pertemuan 6 DIferensial
Pengintegralan Kompleks
Persamaan Diferensial Variable Terpisah (Orde 1)
Integral Lipat Dua dalam Koordinat Kutub
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
15 Kalkulus Yulius Eka Agung Seputra,ST,MSi. FASILKOM
DALIL GREEN 1. Mengintegralkan sepanjang lengkung tertutup. Contoh :
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
PENGGUNAAN DIFERENSIAL
INTEGRAL GARIS   Di dalam integral Garis kita akan mengintegralkan sepanjang kurva C di dalam ruang (Bidang) dan yang di Integralkan akan merupakan fungsi.
INTEGRAL.
INTEGRAL.
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Integral Bergantung Lintasan
INTEGRAL RANGKAP INTEGRAL GANDA
Transcript presentasi:

Integral garis suatu lintasan PERTEMUAN TGL 5-1-2008 INTEGRAL GARIS Integral garis suatu lintasan Misalkan suatu kawat panjang C diletakkan pada bidang xy, mempunyai massa persatuan panjangnya adalah f(x,y). Berapa massa total kawat tersebut ? Perumusan untuk massa adalah : Panjang garis dari kurva , ds, pada integral ini adalah Jadai massa dari kawat adalah (massa jenis kali panjang) adalah http://www.mercubuana.ac.id 1

1. Mengintegralkan sepanjang lengkung tertutup. Contoh :  (3x 4 y) dx (4 x 2 y)dy c dimana c adalah : y 3 t 4 x 0 t 2 dan persamaan elips : x 2 16 y 2 9   1 Jika fungsi x dan y diubah ke bentuk parameter t : x 4 cost y 3 sin t dx 4 sin t dt dy 3 cost dt Maka : http://www.mercubuana.ac.id 3

  D  [1 2x] dy dx  [ y 2x y]  [(  ( x y y 0 x 1 x  P y P (2 x y x 2 )  2 x 0 x 1 x 2 y x x sebagai konstant :   D  Q  x  P  y (2 x y x 2 ) dx ( x y 2 )dy  dx dy c 1 x  [1 2x] dy dx 0 y x 2 1  [ y 2x y] x x 2   dx 1  [(  x x 2 ) 2 x ( x x 2 )] dx 1  ( x x 2 2 x x 2 x 3 ) dx 1 2 1 3 3  ( x 3 / 2 x 3 4 5/3 5  2 4 4 x x ) 2 3 1 3 4 5 1 2 1 30      2. Hitung :  ( x y y 2 ) dx x 2 dy c dimana c dibatasi oleh y = x dan y = x2 y http://www.mercubuana.ac.id y = x2 y = x 5