HORMON-HORMON REPRODUKSI BETINA TIU: Mahasiswa mengerti kelenjar penghasil hormon dan jenis hormon reproduksi betina yang menopang secara langsung dalam proses-proses reproduksi. TIK: Mahasiswa memahami hormon reproduksi betina dari semenjak proses reproduksi terjadi, mekanisme kerjanya dan hubungannya antar hormon-hormon reproduksi (mekanisme umpan balik). Mahasiswa mengerti macam kelenjar endokrin sebagai penghasil hormon.
Terdiri atas ; hormon estrone, estradiol estriol. 1. Estrogen. Ekstrak alami estrogen dapat ditemukan pada urine kuda bunting yaitu EQUILIN dan EQUILENIN memiliki potensi 10 kali lebih besar dari pada estrogen klasik. Disebut hormon klasik karena jenis hormon ini paling dulu ditemukan (Estrone, 1929; Estrio,1930 dan estradiol,1940). Dalam bentuk sintetik adalah DES yang salah satu fungsinya adalah untuk memacu pertumbuhan (kemudian dilarang oleh FDA-USA).
Sumber estrogen : Dapat diproduksi oleh hewan jantan dan betina. Pada hewan betina diproduksi oleh ovarium, plasenta dan adrenal cortex, sedangkan pada hewan jantan dihasilkan oleh testis dan adrenal cortex. Umumnya estrogen tidak ditimbun dalam kelenjar endokreen tetapi produksinya kontinyu.
Ovarium : Memproduksi estrogen yaitu pada bagian sel-sel theca interna. Jika Folikel de Graaf mencapai ukuran maksimal untuk ovulasi maka jumlah sel-sel theca interna mencapai maksimal. Pada saat itu estrogen mencapai maksimal dan efek biologiknya juga mencapai maksimal yang ditandai oleh adanya tingkah laku hewan betina birahi yang ditimbulkan oleh rangsangan estrogen pada syaraf pusat.
Persenyawaan organik yang mempunyai efek biologik seperti estrogen adalah GENISTEIN, COUMESTROL, DES, (DIETHYL STIL BESTROL) DIPROPIONATE (nnd) DIETHOXY-TRYPHENYL BROMO ETHYLENE (DBE). DES, DBE dan NND adalah kristal-kristal yang dihasilkan melalui sintesa dalam lab. Kimia. Struktur kimiawinya tidak berintikan steroid tapi efek biologiknya sama dengan steroid fungsinya adalah sebagai perangsang pertumbuhan /penggemukan akan tetapi akan menimbulkan tumbuhnya jaringan kanker.
GENISTEIN dan COUMESTROL adalah zat organik alam yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan sub-clover di Australia. Struktur efek biologiknya seperti estrogen yaitu menyebabkan infertilitas pada domba-domba di New Zealand dan Australia. Sejak saat itu orang mulai curiga terhadap penggunaan minyak nabati kacang-kacangan sebagai pelarut steroid. Pada tahun-tahun terakhir ini diketahui pula bahwa minyak jagungpun mengandung zat organik yang bersifat estrogenik. Minyak tumbuh-tumbuhan yang tidak mengandung zat estrogenik semacam itu adalah minyak biji bunga matahari.
KERJA TIMBAL BALIK ESTROGEN DENGAN FSH DAN LH. FSH merangsang pertumbuhan folikel Bersamaan dengan tumbuhnya folikel tumbuh pula theca interna yang merupakan komponen dari folikel. Semakin tebal lapisan teca interna maka akan semakin banyak estrogen yang disekresikan ke dalam darah, karena teca interna adalah lapisan sel-sel yang akan menghasilkan estrogen. Jika kadar estrogen telah mencapai ketinggian level tertentu maka sekresi FSH menurun, dalam pada itu sekresi LH meningkat terus sampai mencapai puncaknya. LH diperlukan untuk terjadinya ovulasi dan luteinisasi. Setelah ovulasi kadar estrogen menurun, sekresi FSH kembali normal dan berangsur-angsur meningkat lagi. Estrogen mempunyai daya hambat terhadap sekresi FSH melalui hipothalamus.
PROGESTOGEN = PROGESTERON Progesteron adalah nama umum group steroid yang terdiri atom Carbon. Group progesteron jumlahnya banyak, tetapi hanya progesteronlah yang mempunyai khasiat jauh melebihi progestogen yang lain. Telah disepakati bahwa progesteron adalah satu-satunya progestagen sedangkan selebihnya adalah metabolit dari progesteron. Progesteron merupakan substansi intermedia dan sintesa androgen, estrogen atau cortisol. Oleh karena itu jika alat-alat tubuh yang mensintesis steroid tersebut terganggu dapat melepaskan progesteron. Alat-alat tubuh tersebut adalah ovarium, testes, adrenal kortex dan plasenta.
Folikel, Cairan folikel banyak mengandung estrogen dan sedikit progesteron dan pembentukannya telah dimulai sebelum folikel pecah dan sebelum corpus luteum terbentuk. Baik estrogen maupun corpus luteum berasal dari sel-sel yang sama yaitu sel-sel theca interna. Ovarium, Bagian ovarium yang membentuk progestogen adalah folikel, sel-sel ovarium dan corpus luteum. Sel-sel ovarium. Dalam corpus ovarium diluar sel-sel theca interna dapat dihasilkan progesteron dalam bentuk 20-α-hydroxy-pregna-4-en-3-one. Ovarium yang telah diteliti adalah tikus dan ayam dan yang ditemukan ternyata hanya metabolit dari progesteron saja. Corpus luteum. Hampir semua corpus luteum yang berasal dari mammalia, termasuk anjing laut, gajah dan ikan paus, dibanding dengan jaringan lain corpus luteum ini adalah jaringan tubuh yang paling banyak menghasilkan progestogen terutama progesteron. Setiap gram corpus luteum mengandung 1- 9 μ g progesteron. Penghasil progesteron tertinggi adalah corpus luteum marmot yang diambil pada hari ke-8 – 16 setelah uterusnya dibuang.
Testikel. Melalui metoda pembiakan jaringan dari infusi telah diketahui bahwa testes memproduksi progesteron, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil (mungkin hanya sebagai mediator saja/bahan perantara). Telah berhasil ditemukan progesteron dalam darah yang berasal dari vena spermatica. Bersamaan dengan naiknya produksi testoteron maka produksi progesteronpun ikut naik.
Plasenta. Progesteron mempunyai tiga pengaruh nyata pada uterus, yaitu : Menghambat kontraksi myometrium sehingga uterus menjadi tenang hingga menjamin pemukiman blastocyst dalam uterus. Progesteron juga mampu meniadakan pengaruh oxytocin pada myometrium, sehingga selama progesteron masih dominan dalam darah sukar untuk menginduksi kelahiran. Progesteron merangsang tumbuhnya kelenjar-kelenjar susu uterus pada endometrium. Susu uterus sangat diperlukan oleh blastocyst sebelum implantasi. Pada species tertentu, implantasi selalu diikuti oleh proses perkembangan sel-sel permukaan endometrium yang menerima blastocyst yang disebut DECIDUOMA. Tanpa adanya rangsangan progesteron, deciduoma tersebut tidak bisa terbentuk.
Peranan progesteron yang lain adalah : Pengentalan Lendir. Baik pada vagina maupun servix akan terjadi pengentalan ekskresi epithelium bila progesteron mulai dominan dalam peredaran darahnya. Pada sapi pengentalan lendir tersebut marubah warna lendir dari terang tembus cahaya menjadi kuning kecoklatan, dimana lendir tersebut merupakan sumbat yang baik untuk servix. Kelenjar susu. Pada beberapa species seperti kucing, tikus dan babi terlihat bahwa progesteron hanya berperan untuk mengembangkan alveoli sedangkan estrogen berperan untuk mengembangkan saluran-saluran susu dalam kelenjar itu. Pada ruminansia dan marmut tanpa progesteron, estrogen mampu merangsang perkembangan kelenjar susu. Kebuntingan. Progesteron dosis tinggi/kadar progesteron setara dengan kadar sewaktu bunting, akan meniadakan kemungkinan terjadinya ovulasi. Mekanisme peniadaan ovulasi ini terjadi ditingkat hipothalamus. Progesteron menekan terjadinya kontraksi uterus dan menekan respon uterus terhadap pengaruh estrogen/oxytocin. Penyuntikan progesteron dosis tinggi menjelang partus akan memperpanjang masa kebuntingan.
Sifat keibuan. Menimbulkan rasa tanggung jawab seekor induk pada anak-anaknya. Birahi Hewan-hewan betina kurang nafsu terhadap pejantan meskipun ovarium didapatkan folikel yang masak dan kadar estrogen cukup tinggi dalam peredaran darah. Sering terjadi pada domba-domba di daerah dingin (silent heat). Nafsu menerima pejantan dapat ditingkatkan dengan penyuntikan progesteron sebelum terjadinya pemasakan folikel. Untuk penyuntikan progesteron menjelang birahi diperlukan agar libido di bawah pengaruh estrogen syaraf pusatnya dan alat kelaminnya menjadi lebih peka.
PREGNAN MARE’S SERUM GONADOTROPIN (PMSG) Hormon yang terdapat dalam serum darah bangsa Equidae (kuda, kuldi, zebra) yang sedang bunting. Ditemukan pertama kali oleh Cole dan Hart th. 1930. PMSG dibentuk pada jaringan plasenta (berbentuk cangkir kecil), Mulai muncul dalam darah pada hari ke 40 umur kebuntingan. Kadarnya akan meningkat terus sampai mencapai lebih dari 260 unit per ml darah kuda. Pada hari ke – 65 kadar PMSG mulai menurun hingga kira-kira paling rendah pada hari ke 170.
Daya kerja PMSG : Fungsi PMSG dalam tubuh kuda bunting : Merangsang terbentuknya folikel, Merangsang pertumbuhan sel-sel interstitial, Merangsang terbentuknya sel-sel lutea. Umumnya daya kerjanya sama dengan FSH (Folikel Stimulating Hormon) dan sedikit unsur LH (Luteinizing Hormon). Merangsang ovarium membentuk folikel-folikel baru. PMSG sering digunakan untuk tujuan superovulasi pada sapi, kambing/domba, kuda maupun kerbau, namun hasil kerjanya masih kurang baik jika dibandingkan dengan FSH untuk tujuan superovulasi.
Saat ini preparat PMSG dijual bebas di toko-toko obat untuk pengobatan wanita-wanita yang susah mendapatkan anak. Nama komersialnya sesuai dengan perusahaan yang memproduksinya seperti pregnil berisi HCG 1500 IU (pabrik Organon), Gestril berisi PMS sebanyak 1000 IU (pabrik organon).
HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN (HCG). Terdapat dalam darah / urine wanita hamil yang dihasilkan oleh plasenta. Hormon ini dijadikan dasar untuk pengetesan kehamilan pada manusia. HCG merupakan hormon glikopart yang disekresikan oleh sel-sel trophoblast dari membran zygot yang sedang berkembang. Hormon ini berfungsi seperti LH (Luteinizing Hormon) pada manusia.
HORMON – HORMON HIPOFISA BAGIAN DEPAN = HIPOFISA ANTERIOR/ ADENOHIPOFISA/ KELENJAR PITUITARI Bagian belakang / posterior hipofisa /Neurohypophyisis) Vasopressin dan oxytocin, Pars intermedia mensekresikan hormon melanotropin atau melanocyte stimulating hormone (MSH). Dari ketiga macam hormon tersebut yang terlibat langsung dalam proses reproduksi adalah hormon oxytocin. Thyrotopin (TSH), Gonadotropin (FSH), LH (ICSH), prolactin atau luteutropic hormone (LTH), Adenocorticotropic hormone (ACTH), lipolytic hormone (LPH) dan Somatotropic hormone atau growth hormone (GH). Merupakan hormon reproduksi adalah FSH, LH dan LTH.
1. FSH Dapat diekstraksi dari ternak domba, kuda, babi dan manusia. Sangat susah mendapatkan FSH murni karena selalu terkontaminasi dengan hormon lain terutama LH dan LTH. Disamping itu secara kuantitatif FSH ditemukan sangat sedikit baik dalam jaringan adenohipofisa maupun dalam darah. Sifat FSH lainnya adalah sangat rapuh, yaitu rangkaian asam aminonya mudah putus dan potensinya menjadi sangat rendah.
Setiap molekul FSH mengandung endapan asam amino sebanyak + 179 buah dan karbohidrat sebanyak ± 14%. Asam amino yang terbanyak adalah proline, lysine dan cystine kemudian disusul methionine dan tryptophan. Karbohidrat yang terbanyak ditemukan adalah hexose, hexosamine dan asam sialate, fucose dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena mengandung asam amino dan karbohidrat maka FSH termasuk hormon glyco-protein.
Fungsi utama FSH : merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium hingga terbentuk folikel de graaf tetapi tidak menyebabkan ovulasi.
LH 2. LH. ternak betina ternak jantan Fungsinya : Merangsang terbentuknya sel-sel luteum Merangsang tumbuhnya sel-sel interstitial pada ovarium betina 2. LH. ICSH (Interstitial Cel Stimulating Hormone). ternak jantan Fungsinya adalah merangsang sel-sel interstitial dalam testes
LH telah diekstraksi dari domba, sapi, tikus dan manusia. LH lebih mudah dimurnikan dari pada FSH. Berdasarkan hal tersebut juga menyebabkan LH dari species-species berdekatan seperti pada domba dengan sapi mempunyai struktur kimia yang hampir sama. Seperti halnya FSH, LH juga merupakan hormon glico-protein, mengandung 216 endapan asam amino dan ± 26% karbohidrat. Deretan asam amino dan karbohidrat nya mirip FSH kecuali LH tidak mengandung tryptophan dan sangat sedikit mengandung asam sialat.
Hewan betina : Merangsang sel-sel granulosa dan sel-sel theca pada folikel yang masak untuk memproduksi estrogen, selanjutnya dengan estrogen yang meningkat maka LH diproduksi semakin tinggi dan tingginya LH ini akan menyebabkan terjadinya ovulasi pada folikel yang masak. Bersama-sama dengan LTH maka LH akan merangsang sel-sel theca yang terdapat dalam kawah bekas folikel yang pecah untuk membentuk sel-sel korpus luteum dan pembentukan progesteron oleh sel-sel CL. Fungsi LH : Berdasarkan hasil penelitian pada tikus betina maupun jantan LH berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel interstitial pada testes maupun ovarium termasuk sel-sel Leydig untuk meningkatkan androgen
3. Oxytocin (Oksitosin). Merupakan hormon protein yang terdiri atas 9 macam asam amino yang melingkar membentuk sebuah gelang. Banyak didapatkan oxytocin dalam bentuk sintetik. Fungsi oxytocin adalah merangsang urat daging licin pada uterus dan kelenjar susu. Terlebih dahulu disensitifkan dengan estrogen maka oxytocin mampu menyebabkan urat daging licin tersebut berkontraksi secara spontan dengan frekuensi yang lebih cepat. Semakin tinggi konsentrasi oxytocin maka akan semakin kuat kontraksi yang terjadi dan pada dosis maksimal akan terjadi kontraksi tonus.