TUMOR UROTEL UROTEL: Epitel / mukosa yang melapisi permukaan mulai kaliks renalis sampai dengan urethra bagian proksimal termasuk BULI-BULI JENIS EPITEL: TRANSISIONAL (TRANSISIONAL CELL)
TUMOR BULI-BULI TUMOR BULI-BULI merupakan tumor urotel yang paling banyak dijumpai ? Penderita Pria 3X Wanita Tumor bersifat: # Multifocal # Sering Residif # Progresiv
JENIS TUMOR UROTEL: Transitional Cell Carsinoma (TCC) Squamous Cell Carsinoma Adenocarcinoma TCC paling banyak 90%
RISK FAKTOR 1. Merokok 2. Terpapar bahan karsinogen misal: zat pewarna: ANILINE 3. Infeksi / inflamasi kronis: misal: *Batu buli-buli besar Squamous Cell Carsinoma *SCHISTOSOMIASIS 4. Analgetik abuse Phenacetin
GEJALA KLINIS HEMATURIA: dialami oleh 85-90% SIFAT HEMATURIA: - GROSS - PAINLESS - INTERMITTEN Kadang-kadang disertai: - FREKWENSI - URGENSI sering pada karsinoma INSITU - DISURIA - RETENSIO BEKUAN DARAH
PEMERIKSAAN FISIK *DINI : Tidak ada kelainan *LANJUTAN : - Massa di perut bawah - Kaki bengkak - Hepatomegali - Nodule Supra Klavikular
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI MUTLAK HARUS DIKERJAKAN KAPAN ? : # ELEKTIF : - setelah ada hasil IVP - setelah ada hasil Lab. : * Sitologi * Marker Test - dilanjutkan Reseksi T # EMERGENCY : Bila terjadi Retentio BEKUAN DARAH EVAKUASI BEKUAN SISTOSKOPI KOAGULASI BIOPSI / RESEKSI
LABORATORIUM Urine: - Hematuria (+) - Sitologi : sel ganas (+) - Imunologi : BTA test NMP 22 test MARKER SENSIT (%) SPECIFITY PPV NPV BTA 28-65 73-96 33-80 52-94 NMP 22 48-100 61-85 29-58 66-100
PEMERIKSAAN RONTGEN: IVP: - Harus dikerjakan, bila syarat-syarat terpenuhi - Harus dinilai dengan teliti T bersifat multifocal - T tampak sebagai FILLING DEFECT atau OCCUPYING LESSION X – THORAX: Untuk persiapan operasi & melihat M di paru ABD. CT-SCAN: hanya kadang-kadang diperlukan, untuk: - melihat invasi ke jaringan sekitar secara lebih akurat - menilai N
STADIUM TUMOR BULI-BULI:
STADIUM TUMOR BULI-BULI: N: NODULE M: METASTASE JAUH No. : Lnn regional Mo : Tidak ada Tidak membesar N1 : Lnn membesar, M1 (+) : M (+) single N2 : Lnn membesar - Paru Multiple / bilateral - Hepar N3 : Lnn yuxta regional membesar - Otak
STADIUM TUMOR BULI-BULI: B. SISTEM JEWETT & STRONG (1946) A : Hanya mengenai mukosa B : Susah invasi ke otot detrusor C : Sudah menembus ke perivesikal D : Sudah terdapat M STADIUM A dan B : M (+) pada 0 – 13 % kasus STADIUM C : M (+) pada 87% kasus
TERAPI TUMOR BULI-BULI: I. Tumor Superficial: Tis, Ta, T1 TUR BULI INSTALASI CHEMO INTRAVESIKAL BCG MITOMYCIN C THIOTEPA DOXORUBICIN 11-27% Recuren VS 70% Recuren (tanpa BCG)
TERAPI TUMOR BULI: II. Tumor Dalam (Loccally advance) (T2 – T4) Radikal Sistektomi * Chemoterapi & Radiasi Pre op Chemo Pre dan post op Chemo * kp post radiasi Chemo R/
III. N+ , M(+) (Metastase Regional / Jauh) CHEMO R/ diikuti: SALVAGE SURGERY Atau RADIASI
TERAPI TUMOR BULI: SISTEKTOMI PARTIAL Indikasi: T1 – T3, SOLITAIR, terletak di FUNDUS BULI atau di POSTERIOR BULI
• RADIASI DOSIS: 5.000-7.000 CGY (RAD) WAKTU: 5-8 MINGGU (±200 CGY/HARI) E.S : 15% - BLADDER & BOWEL HABIT terganggu HASIL: T2 – T3 5 Y.S.R: 18-41% LOKAL RECUREN: 33-68%
• CHEMO TERAPI SISTEMIK: INDIKASI: Tumor buli dalam / lanjut KOMBINASI yang sering diberikan: MVAC: Methotrexate, Vinblastine, Adriamysine/Doxorubicin, Cisplatin CMC: Cisplatin, Methotrexate, Venblastine CISCA: Cisplatin, Cyclophosphamid, Adriamycin/Doxorubicin
PROGNOSIS: STADIUM 5 Y.S.R. (%) Superficial 60-90 Muscle Invasive Ta-1, Nx M0 40-60 Lanjut / M(+) T36-4, N(+), M(+) <20