Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM. Mata Kuliah : Manajemen Perubahan MINGGU KE-2 Kemampuan Akhir Yang Diharapkan : dapat mengidentifikasi berbagai jenis dan tingkatan dalam manajemen perubahan. Bahan Kajian: A. sumber terjadinya perubahan; dan B. jenis tingkatan manajemen perubahan dalam perusahaan. PENGANTAR Sedikit meninjau ulang, materi minggu lalu mengenai Perubahan, Cook et al., 1997: 530, mendefinisikannya sebagai proses dimana kita berpindah dari kondisi yang berlaku menuju ke kondisi yang diinginkan, yang dilakukan oleh para individu, kelompok-kelompok serta organisasi-organisasi dalam hal bereaksi terhadap kekuatan dinamik internal maupun eksternal. A. SUMBER TERJADINYA PERUBAHAN Dari pengertian diatas tersebut, maka dapat diartikan sumber dari terjadinya perubahan berasal dari internal dan atau eksternal. Cook, Hunsaker, 2001: 530 yang ditulis ulang oleh Winardi, 2005:40 menyajikan aneka macam kekuatan dan contoh-contoh perubahan: 1. Teknologi. a. Internet dan World Wide Web b. Teknologi Informasi (Enterprise Resource Management/ERM) c. Komputer-komputer dan robot-robot d. Proses Reengeneering 2. Kondisi-kondisi Ekonomi a. Resesi atau ekspansi b. Fluktuasi-fluktuasi suku bunga c. Tingkat renaga kerja internasional d. Regulasi dan tindakan-tindakan peradilan 3. Kompetisi Global a. Keberhasilan ekonomi negara-negara di Asia b. Unifikasi Uni Eropa (dan Timur/Barat) ‘12 Manajemen Perubahan Ali Hanafiah, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
hebatnya, penulis buku juga menyajikannya melalui www.ChangeCycle.com. namun mendasar , lebih berguna dibanding sesuatu teori yang kompleks dan tidak dekat dengan keseharian kita. Terlebih dengan perkembangan dunia internet yang demikian hebatnya, penulis buku juga menyajikannya melalui www.ChangeCycle.com. Berikut gambaran singkat yang bisa dilihat melalui diagram / gambar berikut ini: Sehingga saya berharap semakin sering para mahasiswa bertemu dengan lampu merah / traffic light sehari-hari, maka saya mendapatkan iklan gratis pula agar para mahasiswa dapat menginternalisasi mata kuliah yang ada. Sehingga mata kuliah yang diberikan ini benar-benar menjadi keseharian kita. llmu apapun akan memerlukan ‘jam ‘12 Manajemen Perubahan Ali Hanafiah, SE. MM. 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Hingga sejauh ini point utamanya adalah memperbaiki diri sendiri, dimana hal ini menunjukkan tentang refleks dan alam bawah sadar, yang mana kedua hal ini menjadi nyata selama masa perubahan. Tidak ada yang lebih pada awalnya. Namun berita bagusnya adalah semakin banyak kita mengetahui pencetusnya (hal yang mempengaruhi penerimaan dan pemahaman akan suatu perubahan) semakin cepat kita dapat melewati tahapan merah (LOSS and DOUBT) dan semakin bebas kita menciptakan tindakan atas diri kita dalam proses yang menggerakkan kita pada proses perubahan. Tapi pada bagian luarnya, ketika perubahan menghantam kita, sebenarnya kita tidak ingin mencoba dan melakukan/bergerak terlalu banyak. Kalaupun ini dilakukan atau dipaksa jalan, kemungkinan kita akan berjalan ke arah yang salah. Ibarat seperti alat GPS yang belum menemukan signal posisinya, maka pada tahapan ini merah ini (sebagaimana indikator lampu merah pada traffic light ) kita harus berhenti sejenak. Karena ketika dunia kerja berubah, maka kehidupan kita juga sedang berubah. Jangan mencoba menerobos lampu merah, kurangi kecepatan, tekan pedal rem, lalu berhenti di persimpangan.Lihat kiri dan kanan. Tunggu sampai aman untuk melanjutkan. 1. Loss to Safety Tahapan pertama ini biasa terjadi di awal perubahan hidup kita. Mungkin seseorang kehilangan pekerjaan, promosi, bos baru, project baru, atau pun mutasi. Dimana hal ini dapat menyebabkan perasaan amarah atau ketakutan, dan kemudian perilaku kita juga akan begitu. Sekalipun kita coba melihatnya sebagai perubahan yang ”baik”, namun dalam skala yang signifikan tetap dapat mengakibatkan hal tersebut. Sehingga tahap pertama ini merupakan hal yang sulit, karena seperti gambaran mengendarai dalam keadaan berkabut, kita tetap harus berkendara walaupun jarak pandang jalanan yang kelihatan sama dengan yang tidak kita ketahui. Maka prioritas dalam tahap 1 ini adalah mendapatkan keamanan pribadi (personal safety) dalam rangka mendapatkan kembali rasa kontrol diri yang baik. 2. Doubt to Reality Tahapan ke-2 ini mengakibatkan keraguan, dimana hasil kerja otak kita yang menyebabkan kita melambat atau bahkan berhenti mengambil tindakan sampai kita berhasil mengumpulkan informasi yang berhubungan dengannya (relevant). Keraguan ini sering memicu perilaku bertahan sebagai cara mempertahankan kontrol dan skala yang berbeda dari timbulnya skeptis dan penolakan yang tidak produktif sampai dengan cara-cara yang kasar. ‘12 Manajemen Perubahan Ali Hanafiah, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buanahttp://www.mercubuana.ac.id 5