POKOK BAHASAN Pertemuan 10

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Advertisements

Pendidik Sebaya.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Pengembangan Pengalaman Belajar
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Keterampilan Dasar Mengajar
POKOK BAHASAN Pertemuan 6
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Kedisiplinan Siswa 60 menit (14.45 – 16.00).
BAB 11 Lingkungan Pembelajaran Yang Efektif
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
Manajemen & Pengelolaan
Manajemen Kelas Disusun Oleh: Fildza Yurika ( )
POKOK BAHASAN Pertemuan 5 Matakuliah: Psikologi Pendidikan Tahun: 2009.
POKOK BAHASAN Pertemuan 8
MATA KULIAH: PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 DIBUAT TAHUN: 2012 STASTUS PERBAIKAN: BARU TAHUN PERBAIKAN: --- DOSEN: TEAM TEACHING PK-FP MATA KULIAH: PSIKOLOGI.
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
HAKIKAT MENULIS.
STKIP-PGRI Banjarmasin
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
KETERAMPILAN DASAR KONSELING
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
POKOK BAHASAN Pertemuan 13
KEAHLIAN MENGAJAR SEHARI-HARI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KOMUNIKASI DALAM PENGASUHAN
KESUKARAN BELAJAR PART III
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
TEORI BELAJAR KONSTRUTIVISTIK
KOMUNIKASI EFEKTIF.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS Ghina Anzalina
Strategi Pembelajaran Ekspositori
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Penerapan model pembelajaran
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
T E K N I DASAR.
DISIPLIN MORAL Albert Niko Wijaya K Chevia Yuliana K
METODE PEMBELAJARAN DEBATH.
Clasical Conditioning Ivan Pavlov
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
Pengembangan Pengalaman Belajar
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan Dasar Mengajar
STKIP Kusuma Negara Jakarta
MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DENGAN PESERTA DIDIK OLEH KEPALA SEKOLAH GUNA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Sufyan,
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh: Bambang Dibyo Wiyono, M.Pd.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Materi pokok bimbingan konseling belajar
Keterampilan Dasar Mengajar
PENGELOLAAN KELAS Meylia Elizabeth.
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
DITULIS OLEH : AFRIYANDI, S.Pd.SD NIP
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mengasyikkan ini saat kita kekurangan isyarat verbal dan visual ?  Salmon (2002) menunjukkan bahwa kekurangan.
Model-Model Pembelajaran di Sekolah Kecil Oleh: Dr. Reddy Siram, M.Pd.
TELA’AH KURIKULUM. A.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid.
Transcript presentasi:

POKOK BAHASAN Pertemuan 10 Matakuliah : Psikologi Pendidikan Tahun : 2009 POKOK BAHASAN Pertemuan 10

MENGELOLA KELAS Bina Nusantara University

Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles,2002) Pandangan lama  menekankan pada penciptaaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan baru  memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri (Kennedy, dkk, 2001) Manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam pembelajaran aktif, pemikiran dan konstruksi pengetahuan sosial (Charles & Senter, 2002) Trend baru dalam manajemen kelas lebih menekankan pada pembimbingan murid untuk menjadi lebih mau berdisiplin diri dan tidak terlalu menekankan pada kontrol eksternal atas diri murid (Friberg, 1999) Bina Nusantara University

Isu manajemen kelas di SD & SMP Pada semua jenjang pendidikan, manajemen kelas yg baik: menciptakan lingkungan yg positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerjasama, mengatasi problem secara efektif, dan menggunakan strategi komunikasi yg baik mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran yg optimal, Akan tetapi, prinsip manajemen kelas yg baik terkadang diaplikasikan secara berbeda di SD & SMP karena perbedaan strukturnya. Dibandingkan di SD, problem SMP dapat lebih berat dan banyak, karena murid lebih banyak yg membangkang pada aturan dan bahkan bertindak berbahaya. Hal ini disebabkan kemampuan penalarannya sudah lebih dari murid SD. Bina Nusantara University

Tujuan mananajemen kelas yang efektif Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yg tidak diorientasikan pada tujuan. Karena manajemen kelas yg efektif akan membantu memaksimalkan waktu pengajaran dan waktu belajar murid. Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosinal. Karena kelas yg dikelola dengan baik akan memberikan aktivitas di mana murid menyukainya dan termotivasi untuk belajar serta memahami aturan dan regulasi yg harus dipatuhi. Bina Nusantara University

Mendesain Lingkungan Fisik Kelas Empat prinsip dasar yg dapat dipakai untuk menata kelas (Evertson, Emmer, & Warsham, 2003) Kurangi kepadatan di tempat lalu lalang. Pastikan bahwa semua murid dapat dengan mudah dilihat. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Bina Nusantara University

Gaya Penataan Gaya auditorium. Gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru. Gaya tatap muka. Gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap. Gaya off-set Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain. Gaya seminar Gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran atau persegi, atau bentuk U Gaya klaster Gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil. Bina Nusantara University

Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pembelajaran Gunakan manajemen kelas yang otoritatif. Gaya otoritatif adalah melakukan percakapan dengan murid, memperhatikan murid dan membatasi perilaku murid jika dibutuhkan. Bedakan antara aturan dan prosedur dan pertimbangkan kemungkinan yg tepat untuk melibatkan murid dalam diskusi dan pembuatan aturan. Aturan kelas harus: (1) Masuk akal dan perlu; (2) Jelas dan dapat dipahami; (3) Konsisten dengan tujuan instruksional dan pembelajaran, (4) kompatibel dengan aturan sekolah Agar murid mau bekerjasama maka diperlukan: (1) Pengembangan hubungan positif dengan murid; (2) Mengajak murid berbagi dan mengemban tanggung jawab, (3) Memberi imbalan pada perilaku yang tepat Bina Nusantara University

Menjadi Komunikator yang Baik Berbicara efektif di depan kelas harus menggunakan pesan yang jelas. Berbicara dan berceramah secara efektif. Jadi pendengar yang aktif. Mendengar aktif adalah ketika seseorang memberi perhatian pada pembica, fokus pada isi intelektual dan emosi dari pesan. Beberapa strategi mendengar aktif antara lain: Memberi perhatian pada orang yang berbicara (mempertahankan kontak mata) Parafrasa Mensistesiskan tema dan pola Memberi tanggapan secara kompeten Bina Nusantara University

Menghadapi Perilaku Bermasalah Intervensi minor menggunakan isyarat nonverbal, mendekati murid, mengarahkan perilaku, memberi instruksi yang diperlukan, menyuruh menghentikan suatu perilaku, dan memberi pilihan kepada murid. Intevensi moderat antara lain dengan mencabut privilese atau melarang murid melakukan aktivitas yg disenangi, membuat perjanjian, mengisolalisasi atau menggunakan sumber daya pendukung (teman sebaya, orang tua, kepala sekolah atau konselor) dan mencari mentor untuk murid. Tindakan agresif dihadapi dengan tenang. Hindari berbantahan atau konfrontasi emosional. Bina Nusantara University