Presentasi Porto Folio ANGINA PEKTORIS RSU Aisyiyah Ponorogo 2015 Oleh : Muhammad Ibrahim Pribadi Pembimbing: dr. Wegig Widjanarko
Presentasi Kasus Seorang perempuan 54 tahun dengan Angina Pektoris Stabil dan Hipertensi Stage II
Pendahuluan Kasus ini merupakan kasus asli yang terjadi pada 06 November 2014 di Poli Umum RSU Aisyiyah dr. Sutomo Ponorogo. Kasus ini diajukan karena perlunya kecermatan penegakan diagnosa Angina Pectoris Stabil yang disajikan dengan keluhan awal badan nyeri dada kiri yang merupakan kesakitan yang patut diwaspadai pada sebagian besar pasien.
Pendahuluan Tujuan Fokus Pembicaraan Masalah Fokus pembicaran pada kasus ini adalah keterampilan diagnosa dan penanganan secara dini pada kasus Angina Pectoris Masalah Masalah pada kasus ini adalah nyeri dada kiri yang disertai ampek dan panas, serta terdapat keluhan pusing dan kaku leher belakang / cengeng Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diagnosa dan penanganan secara dini dan tepat kasus Angina Pectoris
Identitas Nyeri dada kiri Keluhan Utama Identitas Identitas Pekerjaan : Petani Alamat : Braten RT/RW 01/02 Suman Ponorogo No. CM : 3555** Nama : Ny. K Umur : 54 tahun Jenis kel : Perempuan Agama : Islam Keluhan Utama Nyeri dada kiri
Riwayat Penyakit Sekarang Satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa nyeri dada kiri. Nyeri sedikit berkurang jika istirahat dan tidak berkurang oleh karena perubahan posisi dan cuaca. Pasien juga merasa pusing dan kaku leher belakang (cengeng) 2 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa nyeri dada lagi. Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri dada kiri, yang mana sulit dilokalisasi dan dalam. Pasien tampak gelisah dan merasakan dada panas dan ampek seperti terindih beban berat. Nyeri dada dan ampek dirasakan terus menerus bertambah dengan aktivitas berat tetapi sedikit berkurang dengan istirahat. Nyeri biasanya hanya sekitar kurang lebih 5 menit dan kambuh lagi jika aktifitas berat dan banyak pikiran
Riwayat Penyakit Sekarang Saat nyeri dada, pasien merasa jantungnya berdebar-debar, dan cepat lelah. Pasien juga merasa kebas kesemutan pada lengan kiri hingga jari-jari saat nyeri dada berat. Selain itu, pasien juga merasa pusing dan cengeng. Tidak didapatkan nyeri perut ulu hati, tenggorokan panas, batuk, pilek, nyeri telan dan demam. Pasien biasa tidur dengan satu bantal dan tidak bangun pada malam hari dikarenakan sesak dan nyerinya. BAK dan BAB normal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat tekanan darah tinggi : (+) diketahui sejak tiga tahun yang lalu dan tidak kontrol Riwayat kencing manis : (-) Riwayat sakit jantung : (-) Riwayat sakit ginjal : (-) Riwayat Kebiasaan Riwayat olahraga teratur : disangkal Riwayat makan berlemak : (+) jerohan gorengan Riwayat konsumsi obat-obatan : disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal Riwayat penyakit gula : disangkal Riwayat sakit liver : disangkal Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi Riwayat Penyakit Riwayat Asupan Gizi Pasien makan 2-3 kali sehari, porsinya empat sendok makan dengan nasi, lauk pauk (jerohan dan gorengan) dan sayur Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah seorang perempuan berusia 54 tahun yang bekerja sebagai petani. Saat pemeriksaan, pasien baru terkendala banyak pikiran mengenai pekerjaannya.
Pemeriksaan Fisik Status Interna Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, compos mentis, E4V5M6 Tanda Vital Tekanan darah : 170/100 mmHg Nadi : 104 x/ menit, irama reg,isi &tegangan cukup Pernafasan : 18x/menit Suhu : 36,70C per axiller Kepala : bentuk mesocephal, rambut warna hitam Mata : konjungtiva pucat(-/-),sklera ikterik (-/-), pupil isokor dengan diameter (3mm/3mm), reflek cahaya(+/+) Leher : JVP R+3 cm, trakhea di tengah, simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical(-),
Pemeriksaan Fisik Status Neurologis GCS : 456 Meningeal Sign : kaku kuduk -, B I -/-, B II -/- Motoris : Tonus : N N N N Sensoris : DBN Refleks Fisiologis: BPR +2/+2 TPR +2/+2 KPR +2/+2 APR +2/+2 Refleks Patologis B -/- O-/- C-/- G-/- S-/- Kekuatan : 5 5 5 5
Pemeriksaan Fisik Status Interna Thorax : Bentuk normochest, tidak simetris, pengembangan dada kanan ≠ kiri, retraksi intercostal(-), Kesan : batas jantung kiri kesan melebar ke caudo lateral Auskultasi: Heart Rate 104 kali/menit, reguler. Bunyi jantung I-II intensitas normal,reguler, bising (-), gallop (-). Abdomen : flat, soefl, BU (+) N Ext : an - - ict - - ed - - , - - - - - -
Pemeriksaan Laboratorium JENIS PEMERIKSAAN TANGGAL SATUAN RUJUKAN HEMATOLOGI RUTIN 04 Nov 2014 Hb 12,7 g/dl 13,5-17,5 HCT 33 33-45 AL 10,8 103/l 4,5-11,0 AT 261 150–450 AE 4,55 106/l 4.5-5,9 Golongan Darah B KIMIA KLINIK Kolesterol Total 202 mg/dl 50-200 Trigliserida 188 <150
EKG Left Ventrikel Hipetrophy
Angina Pektoris Stabil Diagnosis Angina Pektoris Stabil Fungsional : Angina Anatomis : LVH Etiologis : PJK Hipertensi stage II
Planning Pemecahan Masalah Angina Pectoris Stabil DD : UAP, STEMI dan NONSTEMI F : Angina Pectoris A : IHD E : PJK IpDx : Profil Lipid, EKG, Rontgen Thorax PA IpTx : - O2 3 lpm - Diet jantung 1700 kkal, yang mengandung garam < 5 gram/dl - ISDN 1 x 10 mg subling - Atenol 1 x 1 - Mefinal 2 x Ip Mx : Kontrol Tekanan Darah rutin dan profil lipid Ip Ex : Edukasi tentang penyakit dan komplikasinya kepada keluarga, Edukasi pasien untuk mengurangi makanan berlemak, aktivitas berat dan lebih banyak istirahat.
Planning Pemecahan Masalah Hipertensi Stage II DD : Myalgia, TTH IpDx : Cek TD, profil lipid IpTx : Diet rendah garam < 5 gram/hari Captopril 2 x 25 mg HCT 1 x 25 mg Ip Mx : Kontrol Tekanan Darah rutin dan profil lipi Ip Ex : Edukasi diet makanan rendah garam, latihan fisik ringan, dan istirahat yang cukup..
Artery Coronary Syndrome Diagnosis secara dini dan tepat Penyakit Jantung Koroner
Epidemiologi Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner Pada tahun 2002, WHO memperkirakan bahwa sekitar 17 juta orang meninggal tiap tahun akibat penyakit kardiovaskuler, terutama PJK (7,2 juta) dan dan stroke (5,5 juta). Bagan 1.1. Kematian global akibat penyakit kardiovaskular. Sumber : Mackay & Mensah (2004)
Epidemiologi Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner Sebelum berusia 40 tahun,pria dan wanita 8:1, Setelah usia 70 tahun 1:1. Pada wanita, PJK terjadi sekitar 10-15 tahun lebih lambat daripada pada pria dan risiko meningkat secara drastis setelah menopause Tabel 1.1. Perbandingan prevalensi penyakit jantung antara pria dan wanita.
Definisi dan Patofisiologi Myocard Aliran koroner mengusahakan agar pasok maupun kebutuhan jaringan otot jantung tetap seimbang agar oksigenasi jaringan terpenuhi, sehingga setiap jaringan mampu melakukan fungsi secara optimal Faktor-faktor yang mempengaruhi supply dan demand oksigen miokard Sumber : Ganz (2001)
Definisi dan Klasifikasi
Definisi dan Klasifikasi Angina Pectoris Stabil Keadaan yang ditandai oleh adanya suatu ketidaknyamanan (ada yang digambarkan sebagai nyeri) di dada atau lengan yang sulit dilokalisasi dan dalam, berhubungan dengan aktivitas fisik atau stres emosional dan menghilang dalam 5-15 menit dengan istirahat dan atau nitrogliserin sublingual. Pada EKG sering didapatkan normal
Definisi dan Klasifikasi Angina Pectoris Non Stabil Angina pektoris (atau jenis ekuivalen ketidaknyamanan iskemik) dengan sekurang-kurangnya satu dari tiga hal berikut (1) timbul saat istirahat ( atau dengan aktivitas minimal) biasanya berakhir setelah lebih dari 20 menit (jika tidak diberikan nitrogliserin); (2) lebih berat dan digambarkan sebagai nyeri yang nyata dan merupakan onset baru (dalam 1 bulan); dan (3) timbul dengan pola crescendo (bertambah berat, bertambah lama, atau lebih sering dari sebelumnya). Pada EKG didapatkan gambaran ST-Elevasi dan Non-ST Elevasi
Definisi dan Klasifikasi Myocard Infark (MI) Kriteria klasik diagnostik infark miokard akut (IMA) yang direkomendasikan oleh WHO memerlukan sekurang-kurangnya dua dari tiga hal berikut, yaitu : (1) riwayat ketidaknyamanan (nyeri) dada jenis iskemik, (2) perubahan evolusioner pada EKG serial, dan (3) peningkatan petanda jantung serum (CK-Mb dan Troponin I) Pada EKG didapatkan gambaran ST-Elevasi dan Non-ST Elevasi
Definisi dan Klasifikasi Myocard Infark (MI)
Definisi dan Klasifikasi
Definisi dan Klasifikasi Myocard Infark (MI) Kriteria diagnosis infark miokard akut (IMA)
Faktor Resiko Faktor Resiko PJK Faktor-faktor resiko terjadinya PJK
Teori Angina Pektoris Stabil Assasment Manifest Klinis Nyeri dada sedikit berkurang dengan istirahat dan < 15 menit Nyeri sulit ditentukan tempatnya Jantung berdebar-debar Badan cepat lelah dan lemas Pusing dan kaku leher belakang Riwayat Hipertensi, Riwayat konsumsi makanan berlemak Teori Angina Pektoris Stabil Nyeri di dada atau lengan yang sulit dilokalisasi dan dalam, berhubungan dengan aktivitas fisik atau stres emosional dan menghilang dalam 5-15 menit dengan istirahat dan atau nitrogliserin sublingual. Salah satu faktor resiko mayor adalah Hipertensi dan Dislipidemia
Teori Angina Pektoris Stabil Assasment Pemeriksaan Lab Hiperkolestrolemia EKG : LVH, tidak ada tanda iskemia Teori Angina Pektoris Stabil Pada EKG sering didapatkan normal (tidak ada tanda iskemia). Salah satu faktor resiko mayor adalah dislipidemia
Atas Kedatangan & Perhatiannya TERIMAKASIH … Atas Kedatangan & Perhatiannya