f0 MODUL 10 – 1/ 17 MODUL 10 PERSEDIAAN (3/3)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN OPERASIONAL (Manajemen Persediaan)
Advertisements

BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
TI-3122 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan Disagregat
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Pertemuan 9 Pengawasan Persediaan
BERAPA BANYAK PERSEDIAAN BARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
Product Process Demand MODUL 05 – 1/ 16 MODUL 05
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
MODUL 09 – 1/ 19 MODUL 09 INVENTORY (2/3)
Model Pengendalian Persediaan Pertemuan 15:
Definisi dan Fungsi Persediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
Maket pusat perbelanjaan, prototipe mobil baru.
MODUL 06 – 1/ 17 MODUL 06 PERENCANAAN AGREGAT (2/2)
MODUL 13 – 1/ 20 MODUL 13 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
BAB 4 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
BAB XI MANAJEMEN PERSEDIAAN
MODUL 11 – 1/ 20 MODUL 11 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (1/2)
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
Manajemen Industri.
MODUL 07 – 1/ 16 MODUL 07 MASTER PRODUCTION SCHEDULING
  At Ft2 At Ft MODUL 04 PERAMALAN (2/2)
MANAJEMEN PERSEDIAAN.
ECONOMIC ORDER QUANTITY
MODUL X TEKNUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MATERIAL
MODUL 12 – 1/ 20 MODUL 12 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (2/2)
FUNGSI PRODUKSI YUYUN ISBANAH.
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
MANAJEMEN INDUSTRI Ir. UMAR MUHAMMAD, MT..
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
3 MODUL 14 – 1/ 22 JOB ARR TIME DUE DATE OP. I OP. II OP. III M/C PROC
Manajemen Inventory 8-9 Dani Leonidas S ,ST.MT.
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
PERSEDIAAN (SISTEM PRODUKSI TIPE BATCH)
PERSEDIAAN INDEPENDEN (INDEPENDENT INVENTORY)
PERSEDIAAN DEPENDENT & JUST IN TIME
Manajemen Inventory 4- Independent demand system deterministic model
Konteks dan Arti Penting PPC
PERENCANAAN AGREGAT Bab 6.
Model Pengendalian Persediaan
Manajemen Persediaan Manajemen Keuangan 1.
Kelompok 4 Arefa Iswara ( ) Meylia Vivi Putri ( )
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
Integrated Production Planning and Control : A Multi-Objective Optimization Model Susanti Hoerunisa ID01.
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Dasar-Dasar Model Sediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN Fungsi dan tujuan persediaan KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN BIAYA DALAM KEPUTUSAN PERSEDIAAN MODEL EQONOMIC ORDER QUANTITY
MODEL EQONOMIC ORDER QUANTITY Febriyanto, se, mm.
pengelolaan persediaan
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
Model Persediaan Khusus
MANAJEMEN PERSEDIAAN KELOMPOK VI 1.ALPIAN ABDULLAH 2.RANGGA WALI ARIA SAPUTRA 3.DAVE DARELL 4.YANG HARSI RAHMAT.
Transcript presentasi:

f0 MODUL 10 – 1/ 17 MODUL 10 PERSEDIAAN (3/3) 1. MODEL STATIS EPQ MULTI ITEM Proses produksi intermittent umumnya memproduksi sejumlah produk yang diproduksi oleh mesin yang sama atau lintasan produksi yang sama. Produk- produk tersebut seringkali dibuat dalam siklus produksi yang teratur (konstan) dengan ukuran produksi (batch) yang telah ditentukan sebelumnya. Waktu keseluruhan siklus produksi tersebut merupakan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu urut-urutan lengkap produk-produk tersebut. Waktu siklus produksi yang optimal pada kasus seperti di atas harus dihitung secara kelompok produk, dan bukan berdasarkan penentuan untuk masing- masing produk. Dengan demikian perlu dihitung dahulu berapa frekuensi optimal selama perioda produksi untuk keseluruhan kelompok produk yang dihasilkan. Langkah-langkah penyelesaian kasus EPQ multi item adalah sebagai berikut : 1. Hitung apakah waktu penyelesaian dari semua permintaan tahunan tidak melebihi waktu yang tersedia, misalkan N adalah jumlah hari kerja 1 tahun (misal N = 250), maka :  Di / Pi Hal tersebut berarti bila N Di / Pi , berarti kapasitas produksi tidak dapat memenuhi seluruh permintaan yang datang, sehingga perlu dilakukan lembur, ekspansi kapasitas mesin dan subkontrak. Bila syarat tersebut dipenuhi, lanjutkan langkah 2. 2. Hitung frekuensi optimal terpadu sebagai berikut : f0 Di mana: Dn Hn Sn Pn = Dn Hn (1-Dn/Pn) / 2 Sn = tingkat konsumsi (unit/tahun) = biaya penyimpanan (USD/unit/tahun) = biaya setup (USD) = kecepatan produksi (unit/tahun) Asumsi lain pada model tersebut dalah bahwa waktu setup diabaikan sehingga terdapat cukup waktu longgar untuk setiap siklus produksi yang baru. Secara Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 10 – 1/ 17 PERSEDIAAN (3/3)

Tingkat 360,000 MODUL 10 – 3/ 17 Item Tingkat Produksi per hari Permintaan per hari Pn Dn Hn Pn Dn Hn (1- Dn/Pn) Sn A B C D E 160 80 240 200 16 8 14 24 20 100 200 300 250 320 40,000 20,000 60,000 50,000 360,000 958,125 1,350,000 1,440,000 40,000 25,000 50,000 60,000 35,000 Jumlah 4,468,125 210,000 Waktu produksi yang dibutuhkan dalam satu tahun:  Dn /Pn = 4,000/160 + 2,000/80 + 3,500/160 + 6,000/240 + 5,000/200 = 122 hari Waktu operasi perusahaan 250 hari per tahun, yang berarti melebihi waktu yang dibutuhkan untuk produksi (122 hari), sehingga persoalan di atas layak dikerjakan dan frekuensi dihitung sebagai berikut: f = Dn Hn (1-Dn/Pn) / 2 Sn = 4(468)(125) / 2(210,000) = 3.26 siklus per tahun Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 10 – 3/ 17 PERSEDIAAN (3/3)

MODUL 10 – 5/ 17 2. MODEL QUANTITY DISCOUNT Untuk meningkatkan penjualan, banyak perusahaan menawarkan quantity discount kepada customer mereka. Quantity discount secara sederhana merupakan price yang dikurangi (P) karena sebuah item dibeli dalam jumlah yang lebih besar. Sangat biasa untuk memiliki jadwal discount untuk order yang besar. Price normal item adalah $5. Ketika 1,000 hingga 1,999 unit dipesan sekaligus, maka price per unit berkurang menjadi $4.80; ketika quantity order sekaligus adalah 2,000 unit atau lebih, maka price menjadi $4.75 per unit. Seperti biasa, manajemen harus memutuskan kapan dan berapa banyak jumlah order. Dengan kesempatan untuk menghemat uang dengan quantity discount, bagaimana mengambil keputusan ini? Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 10 – 5/ 17 PERSEDIAAN (3/3)