MENGIDENTIFIKASIKAN RESIKO LESSON 4 MENGIDENTIFIKASIKAN RESIKO MENGIDENTIFIKASIKAN RESIKO
PENGIDENTIFIKASIAN RESIKO MERUPAKAN PROSES PENGANALISAAN UNTUK MENEMUKAN SECARA SISTEMATIS DAN SECARA BERKESINAMBUNGAN RESIKO ATAU KERUGIAN POTENSIAL YANG MENANTANG PERUSAHAAN UNTUK ITU DIPERLUKAN ; SUATU CHECKLIST DARI PADA SEMUA KERUGIAN POTENSIAL YANG MUNGKIN BISA TERJADI PADA UMUMNYA PADA SETIAP PERUSAHAAN UNTUK MENGGUNAKAN CHECKLIST ITU DIPERLUKAN SUATU PENDEKATAN YANG SISTEMATIS UNTUK MENENTUKAN MANA DARI KERUGIAN POTENSIAL YANG TERCANTUM DALAM CHECKLIST ITU YANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN YANG SEDANG DIANALISIS.
SUMBER CHECKLIST 1. PERUSAHAAN ASURANSI 2. BADAN PENERBIT ASURANSI 3. ASOSIASI MANAJEMEN AMERIKA 4. IKATAN MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI KLASIFIKASI KERUGIAN KERUGIAN HAK MILIK (PROPERTY LOSSES) KERUGIAN LANGSUNG YANG DIHUBUNGKAN DENGAN KEBUTUHAN UNTUK MENGGANTI ATAU REPARASI ATAU KEHILANGAN HARTA KERUGIAN TIDAK LANGSUNG, SEPERTI KEHARUSAN MENGHANCURKAN SISA GEDUNG YANG RUSAK AKIBAT KERUGGIAN LANGSUNG KERUGIAN PENDAPATAN, SEPERTI PENGHENTIAN SEMENTARA AKTIVITAS KERJA DI RUANG KERJA TERTENTU AKIBAT SUATU KERUGIAN YANG TERJADI. B. KEWAJIBAN MENGGANTI KERUGIAN ORANG LAIN (LIABILITY LOSSES) C. KERUGIAN PERSONALIA (PERSONNEL LOSSES) KERUGIAN BAGI PERUSAHAAN, EX. KEMATIAN, CACAT DLL KERUGIAN BAGI KELUARGA, EX. PHK. KEMATIAN DLL.
METODE ANALISIS RESIKO QUESTIONNAIRE ANALISIS RESIKO (RISK ANALYSIS QUESTIONNAIRE) METODE LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT METHOD) METODE PETA ALIRAN (FLOW-CHART) INSPEKSI LANGSUNG PADA OBYEK INTERAKSI YANG TERENCANA DENGAN BAGIAN-BAGIAN PERUSAHAAN CATATAN STATISTIK DARI KERUGIAN MASA LALU ANALISIS LINGKUNGAN
RISK ANALYSIS QUESTIONNAIRE ANALISIS INI MENJURUSKAN MANAJER RESIKO UNTUK MEMASTIKAN BAHWA INFORMASI YANG DIPERLUKAN BERKENAAN DENGAN HARTA DAN OPERASI PERUSAHAAN TIDAK ADA YANG TERLUPAKAN. DAN PERTANYAANNYA MENJURUSKAN PADA PENYELIDIKAN. METODE LAPORAN KEUANGAN MENGANALISIS NERACA, LABA-RUGI DAN CATATN LAIN YANG MENDUKUNG, SEHINGGA MANAJER RESIKO BISA MENGIDENTIFIKASI SEMUA RESIKO YANG BERKENAAN DENGAN HARTA, UTANG DAN PERSONALIA PERUSAHAAN.
PEMILIKAN, PERSONIL/KEGIATAN TERTENTU CONTOH NAMA BARANG PEMILIKAN, PERSONIL/KEGIATAN TERTENTU KERUGIAN POTENSIAL PERIL INVENTORY BAHAN MENTAH: DALAM TANGAN SUPPLIER. DALAM PERJALANAN MENUJU GUDANG DALAM TRUK MILIK SUPPLIER GUDANG : DALAM PERJALANAN KE PABRIK DENGAN TRUK MILIK PABRIK BARANG JADI : PABRIK DALAM PERJALANAN KE GUDANG TRUK SENDIRI ANGKUTAN UMUM GUDANG DALAM PERJALANAN KE PENGECER DALAM TANGAN PENGECER INDEPENDEN KERUGIAN HARTA LANGSUNG TIDAK LANGSUNG PENDAPATAN NETO KERUGIAN YANG BERSIFAT TANGGUNG JAWAB : DISEBABKAN OLEH TRUK, BANGUNAN, PRODUK, KECELAKAAN YANG MENIMPA PEGAWAI KERUGIAN PERSONILTERHADAP PERUSAHAAN DAN KELUARGA KEBAKARAN, ANGIN TOPAN, MELEDAK, BAHAYA FISIK LAIN. VANDALISME, PERAMPOKAN, BAHAYA OLEH MANUSIA LAINNYA. KEALPAAN, PELANGGARAN GARANSI. KECELAKAAN BADAN BAGI PEGAWAI KECELAKAAN LAULINTAS KEMATIAN, KESEHATAN YANG BURUK, PHK, PENSIUN
1. KERUGIAN YANG BERKENAAN DENGAN HARTA METODE FLOW-CHART PETA ALIRAN OPERASIONAL PEMASOK A GUDANG 1 PABRIK 1 GUDANG 3 PENGECER 1 PENGECER 2 PEMASOK A KONSUMEN PEMASOK A GUDANG 1 PABRIK 1 GUDANG 3 PENGECER 3 PENGECER 4 ANALISIS KERUGIAN : 1. KERUGIAN YANG BERKENAAN DENGAN HARTA 2. KERUGIAN YANG BERKENAAN DENGAN TANGGUNG JAWAB 3. KERUGIAN PERSONIL
PETA ALIRAN SETIAP BAGIAN OPERASI BARANG DIKIRIM DARI GUDANG 1 DAN 2 DALAM TRUK MILIK PERUSAHAAN RUANGAN PENERIMA PENYIMPANAN PROSES PABRIK PENGEPAKAN DIKIRIM KE GUDANG 3 DENGAN TRUK MILIK PERUSAHAAN DIKIRIM DENGAN ANGKUTAN UMUM
INSPEKSI DENGAN MENGAMATI LANGSUNG JALANNYA OPERASI, BEKERJANYA PERALATAN, LINGKUNGAN KERJA, KEBIASAAN KERJA PEGAWAI, DLL. MANAJER RESIKO DAPAT MEMPELAJARI LEBIH BANYAK LAGI DAN MEYAKINKAN TENTANG HAZARD YANG MUNGKIN TIDAK DISADARI OLEH PEKERJA ATAU YANG MUNGKIN TIDAK PERNAH DITEMUKAN DALAM LAPORAN TERTULIS. INTERAKSI DENGAN BAGIAN LAIN MELIPUTI : UNTUK MEMPEROLEH PEMAHAMAN YANG SEMPURNA DARI KEGIATAN SUATU BAGIAN MENGIDENTIFIKASIKAN KERUGIAN POTENSIAL YANG DITIMBULKAN OLEH KEGIATAN ITU, MAKA MANAJER RESIKO SERING MENGUJUNGI MANAJERNYA SERTA DAPAT MENGAAKAN TANYA JAWAB LANGSUNG DENGAN PEGAWAI. LAPORAN LISAN ATAUPUN TERTULIS DARI BAGIAN-BAGIAN PERUSAHAAN ITU, BAIK ATAS INISIATIF MEREKA, MAUPUN SEBAGAI LAPORAN RUTIN YANG MEMBERI INFORMASI UP TO DATE MENGENAI PERKEMBANGAN YANG RELEVAN
STATISTIK KERUGIAN DAPAT MEMBERIKAN PETUNJUK TENTANG KERUGIAN YANG TELAH LALU DAN KERUGIAN MANA DIANTARANYA YANG SERING TERJADI ANALISIS LINGKUNGAN, YANG RELEVAN ADALAH : LANGGANAN PEMASOK SAINGAN UNDANG-UNDANG DAN KETENTUAN LAINNYA YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM ANALISIS LINGKUNGAN : SIFAT HUBUNGANNYA KEANEKAANNYA KESTABILANNYA
PENGGUNAAN PIHAK LUAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI : 1. AGEN ASURANSI 2 PENGGUNAAN PIHAK LUAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI : 1. AGEN ASURANSI 2. BROKER 3. KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE : SIFAT DARI BISNIS BESARNYA PERUSAHAAN TERASEDIANYA TENAGA AHLI
PENGUKURAN RISIKO PENGUKURAN RISIKO UNTUK : MENENTUKAN RELATIF PENTINGNYA MEMPEROLEH INFORMASI YANG AKAN MENOLONG UNTUK MENETAPKAN KOMBINASI PERALATAN MANAJEMEN RISIKO YANG COCOK UNTUK MENANGANINYA DIMENSI YANG HARUS DIUKUR : FREKUENSI ATAU JUMLAH KERUGIAN YANG AKAN TERJADI KEPARAHAN DARI KERUGIAN ITU MASING-MASING DIMENSI YANG INGIN DIKETAHUI : RATA-RATA NILAINYA DALAM PERIODE ANGGARAN VARIASI NILAI ITU DARI SUATU PERIODE ANGGARAN KE PERIODE ANGGARAN SEBELUM DAN BERIKUTNYA DAMPAK KESELURUHAN DARI KERUGIAN-KERUGIAN ITU JIKA SEANDAINYA KERUGIAN ITU DITANGGUNG SENDIRI, HARUS DIMASUKKAN DALAM ANALISIS, TIDAK HANYA NILAINYA DALAM RUPIAH SAJA.
KEDUA DIMENSI DIPERLUKAN UNTUK MENILAI RELATIF PENTINGNYA SUATU EXPOSURE TERHADAP KERUGIAN POTENSIAL. JIKA DUA EXPOSURE DITANDAI OLEH KEPARAHAN KERUGIAN YANG SAMA, MAKA EXPOSURE YANG FREKUENSINYA LEBIH BESARLAH YANG SEHARUSNYA DIMASUKKAN DALAM RANGKING LEBIH PENTING. TANGGUNG-GUGAT (LIABILITY LOSS) > KERUGIAN HARTA (PROPERTY LOSS) EX. BATAS DITETAPKAN Rp. 100.000 MAKA KERUGIAN : KERUGIAN Rp. 100.000 ATAU KURANG KERUGIAN DIATAS Rp. 100.000 DALAM HAL INI, KERUGIAN YANG PALING PENTING ADALAH KERUGIAN YANG KEDUA, WALAUPUN FREKUENSINYA KURANG. ARTINYA MENEKANKAN LEBIH PENTING PADA KEPARAHAN KERUGIAN DARI PADA FREKUENSI KERUGIAN.
PENGUKURAN RESIKO DENGAN DISTRIBUSI PROBABILITAS DISTRIBUSI PROBABILITAS MENUNJUKAN PROBABILITAS KEJADIAN BAGI MASING-MASING OUTCOME YANG MUNGKIN. KARENA OUTCOME ITU MERUPAKAN MUTUALLY EXCLUSIVE, MAKA SEMUA PROBABILITAS JIKA DIJUMLAHKAN MAKA JUMLAHNYA SAMA DENGAN SATU. 3 MACAM DISTRIBUSI PROBABILITAS : TOTAL KERUGIAN PER TAHUN (PER PERIODE BUDGET) BANYAKNYA KEJADIAN PER TAHUN KERUGIAN PER KEJADIAN KERUGIAN BIASANYA MELIPUTI : HARTA TERMASUK LABA BERSIH TANGGUNG-GUGAT PERSONIL
CONTOH DISTRIBUSI PROBABILITAS TABRAKAN MOBIL KERUGIAN : TOTAL KERUGIAN HARTA LANGSUNG BANYAKNYA TABRAKAN PER TAHUN TOTAL KERUGIAN HARTA PER TABRAKAN MAKA DISTRIBUSI PROBABILITASNYA UNTUK BERBAGAI KOMBINASI : JENIS KERUGIAN UNIT-UNIT YANG MENGALAMI EXPOSURE PENYEBAB KERUGIAN
KONSEP PROBABILITAS SAMPLE SPACE (LINGKUP KEJADIAN) EVENT (SUATU KEJADIAN/PERISTIWA) P(E) = S : SET PERISTIWA YANG DIAMATI E : SUBSET APABILA KITA MENGASUMSIKAN BAHWA SELURUH KEJADIAN DALAM S MEMPUNYAI TINGKAT KEMUNGKINAN KEJADIAN YANG SAMA, MAKA : W(E) W(S) E S
S - E S W(E) W(S) BILA TIDAK TERJADINYA TABRAKAN : q (E) = EX. BAHWA SET S, TERDIRI DARI 10.000 BUAH MOBIL SEDAN MEWAH, 9000 BUAH BERHARGA DIBAWAH Rp. 25.000.000 (KITA BERI BOBOT 1) DAN 1000 BUAH BERHARGA Rp. 25.000.000 ATAU LEBIH (KITA BERI BOBOT 2) PROBABILITAS TERJADINYA TABRAKAN P(E) = = 2 x 1000 (2 x 1000) + (1 x 9000) = 2000 11.000 = 2 11 S - E S W(E) W(S)
BILA SELURUH EVENT MENDAPAT BOBOT YANG SAMA P(E) = = 1 x 1000 (1 x 1000) + (1 x 9000) = 1000 10.000 = 1 10 E S
q(E) = = 10.000 - 1000 10.000 = 9.000 = 9 10 S - E S
DENGAN BOBOT YANG TIDAK SAMA, MAKA PROBABILITAS TERJADINYA TABRAKAN MOBIL SEDAN MEWAH ADALAH 2/11 ATAU PROBABILITAS TIDAK TERJADINYA TABRAKAN ADALAH 9/11. BILA DENGAN BOBOT YANG SAMA, MAKA PROBABILITAS TERJADINYA TABRAKAN ADALAH 1/10 ATAU PROBABILITAS TIDAK TABRAKAN 9/10