DPJP SEBAGAI DOKTER PENDIDIK KLINIK The role of doctor-in-charge as clinical teacher DPJP SEBAGAI DOKTER PENDIDIK KLINIK JDP WISNUBROTO PEKERTI 2017
Pendahuluan Di dalam ketentuan umum undang-undang sistem pendidikan nasional (2003) tercantum bahwa dibutuhkan suatu standar pendidikan nasional agar dapat dihasilkan lulusan dokter/dokter spesialis yang memiliki mutu yang setara di seluruh Indonesia.
Pendidikan dokter spesialis adalah suatu sistem pendidikan yang bersifat akademik profesional yang merupakan kelanjutan dari pendidikan dokter umum dalam upaya untuk mencapai tingkat pengetahuan dan kompetensi tertentu didalam profesi kedokteran
Konsil Kedokteran Indonesia: Standar pendidikan profesi dokter/dokter spesialis pada tahun 2006, pada bab II ayat 2 point 5, dijelaskan bahwa : Dalam penyelenggaraan proses pendidikan maka hubungan antara pelayanan kesehatan dan pendidikan harus ada integrasi diantara keduanya, Berbagai bentuk pelayanan klinik yang tersedia harus tetap berjalan secara optimal disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan selama proses pendidikan berlangsung. Standar pelayanan medik merupakan salah satu titik temu antara pelayanan kesehatan dan aktivitas pendidikan
Pendidikan Kedokteran : KIPDI III : Pendidikan Kedokteran Berbasis Kompetensi 2007 KBK diterapkan di FKUB : Masa pendidikan lebih pendek Mutu harus ditingkatkan Kompetensi harus tercapai (sesuai Standart Kompetensi Dokter Umum / Dokter Spesialis)
KBK diklinik lebih terarah dengan menerapkan : Pola bimbingan klinik yang efektif Evaluasi lebih obyektif : Kognitif Psikomotor Afektif
UU Praktek kedokteran : Praktek Kedokteran adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan proses anamnesis, pemeriksaan, diagnosis sampai pengobatan Dokter yang merawat pasien adalah Dokter Penanggung Jawab Pasien / Pelayanan (DPJP) Dokter yang merawat pasien harus punya SIP
Staf Medis Fungsional di Rumah Sakit adalah Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP) Staf Medis Fungsional di Rumah Sakit Pendidikan adalah Dokter Pendidik Klinik atau Dokter Penanggung Jawab Pendidikan (DPJP)
Penerapan DPJP sebagai clinical teacher sangat diperlukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai KBK di klinik
Tujuan Meningkatan kualitas lulusan Program Pendidikan Dokter/Dokter Spesialis di FKUB Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan sistem evaluasi hasil belajar di Program Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis FKUB Meningkatkan kemampuan Dokter Spesialis di Rumah Sakit Pendidikan sebagai Clinical Teacher di Program Pendidikan Dokter/ Dokter Spesialis FKUB
Mempercepat pelayanan medik spesialis Membantu memenuhi kebutuhan nasional dokter dan dokter spesialis Membantu mengusahakan pemerataan penempatan dokter dan dokter spesialis
Dokter pendidik klinik CLINICAL TEACHER berbeda dengan CLINICIANS Clinicians / Dokter Klinik mendiagnosis : problem klinis pasien Clinical teacher / Dokter Pendidik Klinik mendiagnosis : Problem klinis pasien Kemampuan dan skill peserta didik
Dokter Pendidik Klinik Harus memahami : The role of Doctor In Charge (DPJP) as a clinical teacher Clinical reasoning teaching Micro-skills of clinical teaching Bedside teaching Giving Constructive feedback Procedural skill tutorial Assessment in the clinical setting Patient based assessment: Mini CEX
The role of doctor-in-charge (DPJP) as a clinical teacher
DEFINISI CLINICAL REASONING Suatu keterampilan kognitif yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan klinik dalam pengelolaan pasien. (Barrows 1982) Suatu proses pencarian informasi yang bersifat reflektif, bekerja sama dengan pasien, sehingga dapat diperoleh pemahaman masalah klinik pasien secara mendalam dan sesuai konteks, dengan tujuan untuk menghasilkan keputusan klinik dengan dasar yang kuat (Higgs and Jones, 1995)
DEFINISI CLINICAL REASONING Suatu aktivitas intelektual yang mensintesis informasi klinis, dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan sebelumnya (previous knowledge), dan pengalaman klinik (clinical experience), untuk membuat keputusan diagnosis dan manajemen pasien (Newble et al., 1995)
Microskills Model in Clinical Teaching Membentuk peserta didik untuk berpikir dan bertindak sebagai seorang dokter/dokter spesialis Membentuk peserta didik untuk dapat mengambil keputusan klinik dalam hal : Diagnosis / assessment Differential diagnosis Menerapkan penatalaksanaannya / work up
Microskills Model: 5 questions The first 2 address diagnosing what the learners know and understand The last 3 focus on teaching the learner
5 questions Diagnosing : what the student knows and understands Microskill #1: Get a commitment Ask the learner to outline his or her diagnosis or steps in the work up to determine the DD/ Microskill #2: Probe for supporting evidence Questions the learner for reasoning
Teaching the student Microskill # 3: Teach general rules Teaches general rules (take-home points) Microskill #4: Reinforce what was right Provides feedback on what was done well Microskill # 5: Correct mistakes Corrects errors and suggests what could be improved
Bedside teaching MODEL LIMA LANGKAH 1.PERSIAPAN 2.BRIEFING 3.PENGAJARAN 4.REFLEKSI 5.HOMEWORK langkah-langkah ini dapat membuat sesi bedside teaching menjadi lebih efektif dan efisien untuk staf pengajar yang sibuk.
LANGKAH SATU: PERSIAPAN Fokus pembelajaran pada satu atau dua isu yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik (learning objectives) Membuat Clinical Teacher lebih percaya diri (knowledge and clinical skills) Memilih pasien yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Mendapatkan persetujuan pasien Memeriksa ada tidaknya pasien dan jadwal kunjungan dokter atau tindakan yang akan dilakukan Membatasi waktu bertemu pasien sehingga menghindari kelelahan pasien Meyakinkan bahwa catatan pasien lengkap tersedia
LANGKAH DUA: BRIEFING Berkumpul dengan peserta didik sebelum bertemu pasien Menjelaskan tentang tujuan pembelajaran, pasien yang akan ditemui dan karakteristik penyakit Memberi penjelasan tentang: Tujuan bertemu pasien Apa yang diharapkan, apa yang bisa dipelajari, apa yang tidak boleh dilupakan Aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam bedside teaching Berikan setiap peserta didik peran, misalnya: Peserta didik A yang mempresentasikan pasien Pesera didik B melakukan pemeriksaan fisik
LANGKAH TIGA: PENGAJARAN Perkenalkan seluruh tim kepada pasien Hindari istilah yang terlalu teknis dan kemungkinan tindakan yang dapat menyebabkan kecemasan pasien Melibatkan pasien secara konsisten Menanyakan pendapat pasien dan menjawab pertanyaan pasien Menggunakan waktu bedside dengan bijak Melakukan anamnesis terfokus, melakukan observasi dan mempraktekkan keterampilan pemeriksaan fisik atau prosedur klinis Mencocokkan gaya pembelajaran (learning style) sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik Tutup sesi dengan ucapan terima kasih kepada pasien
LANGKAH EMPAT: REFLEKSI 2 formula populer utk pembelajaran yg efisien SNAPPS Summarize the case Narrows the differentials Analyzes the differentials Probes for more information Plans management Select issues for further learning
ONE-MINUTE PRECEPTOR Gets learners commitment Probes for clinical reasoning Teaches general rules Reinforces good performance Corrects poor performance Summarizes learning
LANGKAH LIMA: HOME WORK Membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan belajar mandiri Menentukan apa yang perlu mereka pelajari lagi Lakukan follow up pada pertemuan selanjutnya
Bedside teaching merupakan metoda pembe lajaran klinik sangat penting, karena dapat menjadi media pembelajaran anam-nesis, pemeriksaan klinis dan profesionalisme Sering diterlantarkan, sangat kurang diberikan Banyak yang sembarangan, kurang optimal, kurang gairah secara intelektual. Keterampilan komunikasi kurang diperhatika karena n. Kurang disupervisi & role modelnya
OBJECTIF untuk staf 1.Perilaku mengajar yang baik, bisa memberi motivasi 2. Ramah, penolong dan selalu tersedia/mudah dihubungi 3. Bisa menjadi panutan 4. Mampu mem-fasilitasi clinical reasoning 5. Mampu men-demonstrasikan dan menyupervisi semua prosedur yang rutin 6. Mampu melakukan evaluasi penampilanmahasiswa dan memberikan feedback
7. Mendorong partisipasi aktif 8 7. Mendorong partisipasi aktif 8. Menekankan aplikasi penyelesaian masalah 9. Meng-integrasikan basic and clinical sciences 10. Supervisipenampilanmahasiswa 11. Pembelajaran yang sifatnya stimulasi dan tantangan 12. Orientasi pada pasien /Patient-oriented, bukan pada penyakit /disease oriented
Goals of Clinical Teaching Accumulate & Record the patient’s information. Perform a complete orderly physical examination. Perform skill procedures. Interpret data. Solve scientific & professional problem. Communicate information reliably. P.J.McLEOD & R.M.HARDEN, Center for Medical Education, The University of Dundee
Develop familiarity with health care services & facilities Develop attitudes to patients & allied health care workers. Accumulate factual medical knowledge. Acquired positive attitudes to independent learning P.J.McLEOD & R.M.HARDEN, Center for Medical Education, The University of Dundee
Clinical Teaching Effective clinical teaching requires that the teacher accompany the learner to the bedside and perform an independent assessment of the patient and, at the same time, assess the developmental stage and clinical reasoning ability of the learner. Ensuring the quality of patient care and modeling professionalism while promoting diagnostic reasoning skills constitute the true art of clinical teaching (JL Bowen, NEJM 2006; 355:2217-25)
DPJP as Medical Educators To improve the quality of health care! Creating an environment that fosters and rewards improvement. Teaching evidence-based practice. Facilitating the use of information technology. Preparing a workforce to better serve patients in a world of rapidly expanding knowledge and change. ______________ IOM. 2001. Crossing the Quality Chasm: A new health system for the 21st century. Washington DC: National Academy Press
Major requirement of DPJP as clinical teachers Preparing your work environment Orienting the learner Facilitating learners developing the thinking skills of physicians Facilitating learners ability to act like physicians Assessing learners progress in becoming physicians Assessing your effectiveness as a clinical teacher.
TERIMA KASIH