PROBLEMATIKA & PROSPEK INDUSTRI KREATIF, SENI DAN PARIWISATA DI BANTEN Dr. Agus Sjafari,M.Si
Pengantar Industri kreatif, Seni & destinasi wisata merupakan tiga hal yang saling berpengaruh serta saling bersinergi, sehingga dibutuhkan adanya pengetahuan yang kreatif dalam menggelola ketiganya tersebut.
Industri kreatif dan destinasi wisata : a) Something to see, terkait dengan atraksi di daerah tujuan wisata, b) something to do , terkait dengan aktivitas wisatawan di daerah wisata, c) something to buy, terkait dengan souvenir khas yang dibeli di daerah wisata sebagai memorabilia pribadi wisatawan.
Banten memiliki nilai jual ekonomi yang sangat tinggi, melihat kejayaan kerajaan masa lalu. Brand image masyarakat di luar Banten ketika mendengar Provinsi Banten antara lain: Jawara, Pencak silat, Baduy, Banten lama, Batik Banten (Baduy), sate bandeng, wisata pantai dll
Provinsi Banten dinilai telah menyandang nama besar dari sisi sejarah, geografis, budaya dan juga ekonomi sehingga bisa digunakan dalam pendekatan merek untuk mendongkrak usaha di wilayah tersebut
Masyarakat lokal merasa bangga dengan produk yang mengangkat nama Banten, demikian juga dengan wisatawan lokal dan asing. Penyematan nama daerah itu, kini dikenal dengan pendekatan indikator geografis.
Banten sendiri memiliki beragam produk lokal yang berpotensi untuk dikembangkan, seperti makanan olahan, tenun, dan kerajinan.
Dalam bidang seni dan pariwisata, Banten juga banyak memiliki jenis dan tempat wisata yang sangat luar biasa: wisata pantai, wisata religius, wisata kuliner, wisata budaya dan sebagainya.
Kerajinan dan Wisata Kuliner Banten
Seni & Pariwisata Banten
Banten memiliki kekayaan dan kearifan lokal yang melahirkan Batik Banten, anyaman, dan tenun Baduy. Provinsi Banten juga memiliki 34 sentra IKM yang meliputi sentra makanan ringan, alas kaki, logam, batubata, dan genteng yang tersebar di Serang, Pandeglang, dan Lebak.
Kontribusi industri Kreatif Thd Pertumbuhan Ek Sumber : Badan Ekonomi Kreatif, 2017
Sumber : Badan Ekonomi Kreatif, 2017
Kontribusi Pariwisata Thd. Pertumbuhan Ekonomi Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia meningkat dari 9 juta orang pada 2014 menjadi 20 juta orang pada 2019. Dan pemasukan devisa dari sektor ini naik dari Rp 120 triliun pada 2014 menjadi Rp 240 triliun pada 2019.
Bagaimana di Banten ? Pariwisata belum berperan besar dalam perekonomian Banten. Tapi sektor ini berkembang dengan baik dari tahun ke tahun. Hal ini tampak dari pertumbuhannya pada 2013 baru 3,89% (yoy) menjadi 11,8% (yoy) pada tahun 2015 (Bisnis Indonesia.com : Desember 2016)
Industri Kreatif di Banten
Beberapa Kendala Industri Kreatif di Banten Terbatasnya akses pembiayaan – pemilik modal dan perbankan masih “setengah hati” & “kurang melirik” Industri kreatif Keterbatasan SDM & keterampilan --keterbatasan dalam menyusun laporan keuangan, terbatasnya pelatihan karyawan dalam manajemen keuangan dll
Terbatasnya akses pasar -- Target pasar yang belum jelas, terbatasnya produksi, belum memiliki pasar domestik dan internasional yang jelas. Keterbatasan Promosi, mis: terbatasnya expo di level lokal, nasional dan internasional
What Next ?? Perlu adanya kebijakan proteksi, mis: Mewajibkan pengelola tempat – tempat pariwisata, restoran, dan hotel utk menyediakan makanan khas dan hasil industri kreatif khas Banten. Mewajibkan PNS daerah menggunakan Batik Banten.
Tempat – tempat wisata, instansi pemerintah, pengelola hotel dan restoran diwajibkan menampilkan seni dan budaya khas Banten dll. Mengembangkan jiwa Enterpreneur masyarakat Banten
Meningkatkam pengembangan sumber daya manusia melalui knowledge creative Mendekatkan industri kreatif dengan obyek wisata Menerapkan strategi pemasaran yang berorentasi pada lingkungan dan menyesuaikan dengan kecenderungan dan perubahan perilaku konsumen.
Adanya sinergitas diantara pelaku utama (pemerintah daerah, perbankan, swasta, pengelola wisata, praktisi insdustri kreatif) sebagai penggerak dalam industri kreatif dan destinasi wisata
MATUR NUHUN