Merumuskan Masalah Penelitian Rossi Sanusi 9 & 10 September 2016 http://rossisanusi.wordpress.com
Pokok2 yang Dibahas Beda Masalah Praktis & Masalah Penelitian. Beda Korelasi & Kausasi. Mengidentifikasi Masalah Penelitian & Merumuskan Masalah Penelitian. Letak Masalah Penelitian dalam proposal dan disertasi.
1. Beda Masalah Praktis & Masalah Penelitian PENGGUNA HASIL PENELITIAN (Praktisi, Perencana, Pembuat Keputusan, Anggota Masyarakat) Menghadapi Masalah Praktis dan membutuhkan bukti yg kuat ttg UPK dan UKM PENELITI Menghadapi Masalah Penelitian – belum dapat menunjukkan bukti yg kuat ttg UPK dan UKM
Masalah Praktis Kesenjangan dalam status Kesehatan Perorangan (KP) dan Kesehatan Masyarakat (KM); dan, kesenjangan dalam Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).. Praktisi, Perencana, Pembuat Keputusan, dan Anggota Masyarakat menanyakan apakah: Suatu situasi/kondisi berkaitan dengan situasi/kondisi yl? Suatu intervensi berdayaguna (efikasius)? Suatu program efektif dan efisein?
Masalah Penelitian Masalah yang dihadapai peneliti2 sebelumnya dalam rangka menghasilkan bukti yang kuat untuk meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Peneliti mempertanyakan apakah: Suatu situasi/kondisi berkaitan dengan situasi/kondisi yl? Suatu intervensi berdayaguna (efikasius)? Suatu program efektif dan efisein?
Sumber: http://evidencebasedliving. human. cornell
Sumber masalah penelitian dapat terletak pada: Kerangka Konsep yg kurang valid. Rancangan Penelitian yg kurang Robust. Pelaksanaan Penelitian yg kurang fidelity. Keaslian/keterbaruan penelitian terletak pada upaya untuk mengatasi sumber2 masalah tsb jika PE2 terkini belum berhasil mengatasinya.
Bagaimana peneliti dapat mengetahui bahwa PE2 terkini sebelumnya masih bermasalah? Melalui telaah pustaka yang sistematis – yg sebelumnya dan yg selanjutnya.
Sumber: http://hlwiki.slais.ubc.ca/index.php/Scoping_reviews
TRIP = Turning Research into Practice Sumber: http://guides.library.yale.edu/content.php?pid=9786&sid=73113
Ciri2 SR: Mengikuti metoda yang transparant dan obyektif. Penjaringan & penyaringan laporan penelitian empirik (PE) yg komprehensif (termasuk pustaka yg tidak dipublikasi) melalui mesin pencari dan secara manual. Setiap laporan PE yg tersaring ditelaah secara ketat (Critical Appraisal). Sintesis temuan dari PE2 yang valid secara kualitatif dan, kalau PE2 cukup seragam, secara kuantitatif (= meta analisis). Kesimpulan dan rekomendasi untuk tindakan praktis (jika bukti kuat) atau penelitian selanjutnya (jika bukti masih lemah).
Intervensi/ Prediktor Kerangka Konsep Landasan Teori (Mengapa? Bagaimana?) Intervensi/ Prediktor Hasil/ Kriterion Moderator (Kondisi? Situasi?) Valid? a priori (deduktif) – berdasarkan teori a posteriori (induktif) – berdasarkan fakta
Rancangan Penelitian Rancangan Pengumpulan Data – Alat pengumpul data yang valid digunakan secara reliabel pada unit pengamatan yang sesuai. Rancangan Pengolahan Data – Teknik statistik diskriptif dan inferensi yang sesuai dengan skala dan distribusi samplingnya. Rancangan Penafsiran Data – perlakuan thd moderator2 spesifik dan non-spesifik untuk meningkatkan validitas dalam dan validitas luar.
Penafsiran Data Pop Sasaran Pop yg Disampel Validitas Luar Inferensi statistik Sampel Validitas Dalam
Ketaatan Pelaksanaan Sampai seberapa jauh penelitian dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian. Ketaatan dalam hal isi, cakupan, frekuensi dan lama intervensi. Yang dapat mempengaruhi ketaatan: kompleksitas intervensi, strategi memperlancar pelaksanaan, mutu pelaksanaan dan tanggapan subyek. Sumber: Carroll, C., Patterson, M., Wood, S., Booth, A., Rick, J., & Balain, S. (2007). A conceptual framework for implementation fidelity. Implementation Science, 2(1), 1.
2. Beda Korelasi dan Kausasi Korelasi (Kovariasi, saling berhubungan) dan Kausasi (hubungan sebab-akibat) Kriteria kausasi dari Bradford Hill: Korelasi kuat (bermakna) Konsisten Spesifik Temporalitas Dose-response Plausibilitas (Landasan teori?) Koherensi (sesuai dgn perjalanan alamiah penyakit; masuk akal) Bukti experiment di lab Analogi (sesuai dgn hubungan2 serupa).
Pembedaan ini perlu karena menentukan: Kata2 yg digunakan dalam perumusan masalah “Apakah X dan Y berhubungan?” vs “Apakah X menyebabkan/menentukan Y?” Tujuan Penelitian upaya menghasilkan korelasi yg bermakna vs menunjukkan upaya memenuhi kriteria Hill. Rekomendasi merekomendasi pembuktian intervensi vs merekomendasi intervensi.
Masalah Penelitian (awal) Updating Masalah Penelitian 3. Mengidentifikasi Masalah Penelitian. Topik Kata-kata Kunci Mencari & Menelaah Makalah SR Masalah Penelitian (awal) Menyusun Pra-Proposal Melakukan SR selanjutnya Updating Masalah Penelitian Melengkapi Proposal Melaksanakan Penelitian dst
Topik Keadaan atau ciri2 unit analisis, tindakan (intervensi), atau program. Keadaan atau ciri2 unit analisis, hasil tindakan (outcome), atau hasil program. Hubungan a. dan b. a b c
Contoh Topik a. Topik? Unit Analisis? Paliative care Industrial hygiene engineering Pola makan Pasien Pekerja; pabrik Anak dan remaja; sekolah; kabupaten/ kota
Contoh Topik b. Topik UA Toxoplasmosis Kesehatan reproduksi pada perempuan difabel Pra DM Penyakit Kardio Vaskuler (CVD).
Contoh Topik c. Topik UA Terapi Extracorporeal Shockwave Myocardial Reperfusion (ESMR) meningkatkan angiogenesic miokard pada pasien Gagal Jantung Iskemik. Leadership in nursing and EBN. Pencegahan primer dan deteksi dini CVD.
Kata-kata Kunci Kata-kata yang digunakan untuk mencari makalah SR. Mulai dari satu kata/frasa kunci Gunakan AND, OR dan tanda2 baca. lihat Search tips di http://www.healthevidence.org/search.aspx Di situs non-SR tambahkan kata kunci systematic-review
Mencari Makalah SR Cari Makalah SR yang bermutu dan terkini melalui mesin2 pencari dan secara manual: Mesin2 pencari makalah SR: The Cochrane Library, The Campbell Collaboration, Health Evidence) Berkala Systematic Reviews: http://www.systematicreviewsjournal.com Berkala terkait (e.g., BMC Obesity, JAHA) Lihat daftar rujukan atau tanya para ahli Komunikasi pribadi.
Makalah SR yg bermutu: Direview dan dinilai oleh pihak lain (e.g., Cochrane, Health Evidence) Direview dan dinilai sendiri (min 2 orang). Contoh check-list untuk mereview SR: Maureen Dobbins, dkk. A knowledge management tool for public health: health-evidence.ca. BMC Public Health 2010, 10:496 (18 August 2010) Full text | PDF | PubMed |
Contoh Masalah Praktis: Pasien2 sub-klinis Penyakit Kardio Vaskuler di RS Dr Sardjito antara tgl ... s/d... : ... % kurang responsive thd high-intensity statin monotherapy. ... % menunjukkan effek samping thd high-intensity statin monotherapy - DM, myopathy, rhabdo-myolysis, transaminase meningkat, cataract, mood disorders, dementia, peripheral neuropathy, hemorhagic stroke.
Contoh Makalah SR: Gudzune, K. A., Monroe, A. K., Sharma, R., Ranasinghe, P. D., Chelladurai, Y., & Robinson, K. A. (2014). Effectiveness of combination therapy with statin and another lipid-modifying agent compared with intensified statin monotherapy: a systematic review. Annals of internal medicine, 160(7), 468-476 (Makalah2 Penelitian Empirik yg ditelaah: 2008 - Nov 2013)
Monroe, A. K. , Gudzune, K. A. , Sharma, R. , Chelladurai, Y Monroe, A. K., Gudzune, K. A., Sharma, R., Chelladurai, Y., Ranasinghe, P. D., Ansari, M. T., & Robinson, K. A. (2014). Combination therapy versus intensification of statin monotherapy: an update. (Makalah2 Penelitian Empirik yg ditelaah: 1966 - July 2013) Tujuan: Membandingkan manfaat klinis, ketaatan berobat, dan akibat buruk dari lower-intensity statin combination therapy (LI-CT) dan higher-intensity statin monotherapy (HI-MT) pada orang dewasa resiko tinggi atherosclerotic cardiovascular disease (ASCVD).
Hasil 36 uji coba: LI-CT + bile acid sequestrant menurunkan kadar cholesterol LDL 0% - 14% lebih banyak dibandingkan mid-intensity monotherapy pada pasien ASCVD. Dibandingkan dgn HI-MT, Mid-intensity statin + ezetimibe menurunkan kadar cholesterol LDL cholesterol 5% -15 % pada pasien ASCD dan 3% - 21% more pada pasien diabetes mellitus.
Kesimpulan kedua makalah: Bukti kurang utk menilai pengaruh dari fibrates, niacin, dan ω-3 fatty acids thd LDL; dan, bukti kurang utk menilai hasil klinis jangka panjang, kepatuhan, dan pengaruh merugikan semua kombinasi. Bukti kurang utk menilai hasil klinis (mortalitas, serangan koronair akut, and prosedur revaskularisasi) semua kombinasi. Sampel kurang besar dan tidak ada blinding.
Masalah Penelitian: Apakah terapi kombinasi statin intensitas rendah lebih berdayaguna dibandingkan terapi tunggal statin intensitas tinggi pada orang dewasa resiko tinggi CVD? Tujuan Penelitian: menilai hasil klinis jangka panjang, kepatuhan, dan pengaruh merugikan semua kombinasi. menilai hasil klinis (mortalitas, serangan koronair akut, and prosedur revaskularisasi) semua kombinasi. Menggunakan RCT dengan pentabiran pada N besar. Menguji validitas teori yg melandasi hubungan jenis terapi statin dan outcomenya.
Brault, M. , Ray, J. , Gomez, Y. H. , Mantzoros, C. S Brault, M., Ray, J., Gomez, Y. H., Mantzoros, C. S., & Daskalopoulou, S. S. (2014). Statin treatment and new-onset diabetes: a review of proposed mechanisms. Metabolism, 63(6), 735-745. Mediator2 yg dapat diuji: Certain statins affect insulin secretion through direct, indirect or combined effects on calcium channels in pancreatic β-cells. Reduced translocation of glucose transporter 4 in response to treatment results in hyperglycemia and hyperinsulinemia. Statin therapy decreases other important downstream products, such as coenzyme Q10, farnesyl pyrophosphate, geranylgeranyl pyrophosphate, and dolichol; their depletion leads to reduced intracellular signaling.
4. Letak Masalah Peneltian dalam Proposal & Disertasi Halaman2 Muka: Sampul, halaman judul, halaman pengesahan, Prakata, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar. Bagian Utama Lampiran2
Bagian Utama Proposal/Disertasi Pendahuluan Telaah Pustaka Metoda Penelitian Rencana Pelaksanaan Penelitian* Daftar Rujukan * Diganti dengan “Hasil, Kesimpulan & Saran” di naskah disertasi
I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Keaslian Penelitian Manfaat SR untuk menyusun A – E?