SEPARASI
SKEMA DISTILASI ATMOSPHERIC CO HE P FURNACE CONDENSOR COOLER ACC Gas L. Naphtha H. Naphtha Kerosine Gasoil/Solar Residu KOLOM STRIPPER Steam + 350oC Teknologi dan Rekayasa
Variable proses distilasi atmosferik adalah : Merupakan faktor-faktor (variable-variable) yang mempengaruhi terjadinya proses itu. Pengaturan variable proses amatlah penting karena untuk mendapatkan kualitas maupun kuantitas produk yang dikehendaki. Variable proses distilasi atmosferik adalah : Suhu. Tekanan Flow rate Level. Teknologi dan Rekayasa
1. Temperatur/Suhu Suhu operasi terlalu tinggi berpengaruh pada merupakan faktor yang sangat menentukan, karena proses distilasi terjadi pemisahan komponen-komponen campuran berdasarkan titik didihnya. Suhu operasi terlalu tinggi berpengaruh pada beban reflux besar, 4. FBP produk akan naik, beban condensor. 5. IBP produk bottom produk naik jumlah gas besar, 6. warna produk akan jelek. suhu terlalu rendah reflux yang diperlukan sedikit pemisahan tidak tajam. Teknologi dan Rekayasa
2. Tekanan Penurunan tekanan tidak begitu nampak pengaruhnya dibandingkan dengan distilasi vakum maupun distilasi bertekanan. Tekanan terlalu tinggi, memberikan penguapan yang tidak sempurna, mengakibatkan tidak sempurnanya fraksinasi didalam kolom dapat dilihat pada hasil pemeriksaan laboratorium bahwa FBP produk akan turun dan IBP produk bottom akan turun. Dengan tidak sempurnanya penguapan, akan mengakibatkan fraksi ringan akan tercampur dengan fraksi beratnya ini berarti pemisahan tidak tajam. Pada tekanan lebih rendah penguapan akan lebih cepat sehingga fraksi ringannya akan kemasukan fraksi berat. Teknologi dan Rekayasa
3. Flow Rate Flow rate dari umpan pada umumnya sudah ditentukan dari desain, kemungkinan suatu proses terjadi operasi dengan flow rate umpan berbeda dengan perencanaan. Biasanya pengaruh flow rate berpengaruh terhadap tingginya permukaan cairan (level) di dalam kolom fraksinasi ataupun stripper. Jika aliran / flow rate terlalu besar akan menambah beban dapur sehingga kebutuhan bahan bakar lebih banyak karena untuk memanaskan umpan yang lebih besar. Teknologi dan Rekayasa
Teknologi dan Rekayasa 4. Level Tinggi rendahnya permukaan cairan didalam kolom fraksinasi akan mempengaruhi keadaan cairan pada tiap-tiap tray. Bila permukaan cairan pada down comer suatu tray terlalu tinggi, maka hal ini akan menimbulkan peristiwa banjir (floading), cairan akan meluap dan tumpah ke tray dibawahnya, dan mengakibatkan produk pada tray dibawahnya akan terkontaminasi oleh fraksi ringan dan mutunya rusak (off spec). Demikian pula bila permukaan cairan pada dasar kolom terlalu tinggi maka akan menimbulkan kemungkinan produk pada tray diatasnya akan menjadi off spec karena kemasukan fraksi berat. Teknologi dan Rekayasa
BAHAN KIMIA Injeksi bahan kimia untuk mencegah terjadi korosif pada peralatan proses, Adapun bahan kimia yang digunakan antara lain Soda api (coustic soda), Amoniak Unicorn. Teknologi dan Rekayasa
Teknologi dan Rekayasa BAHAN KIMIA 1. Injeksi coustic soda Crude oil biasanya mengandung senyawa- senyawa organic seperti belerang, nitrogen, oksigen. Senyawa-senyawa ini dengan asam dapat bereaksi dan bersifat korosif apa lagi pada temperatur tinggi. Untuk ini asam harus dicegah atau harus dinetralkan dengan penetral yaitu coustic soda. Teknologi dan Rekayasa
Seperti diketahui Amonia adalah zat kimia yang bersifat asam. BAHAN KIMIA 2. Injeksi Amoniak. Seperti diketahui Amonia adalah zat kimia yang bersifat asam. Crude oil yang banyak mengandung garam- garam MgCl2, NaCl2 akan dapat mengalami hydrolisa (proses masuknya gugus hidro / air ke dalam zat). Dari hidrolisa ini akan menghasilkan asam- asam dan asam-asam ini akan bersifat korosif. Teknologi dan Rekayasa
BAHAN KIMIA 3. Injeksi Unicor. Injeksi bahan kimia tertentu yang dapat melindungi metal-metal terhadap kontak langsung metal itu dengan crude sehingga sifat korosif dari crude oil dapat dicegah. Zat kimia itu biasanya senyawa-senyawa amoniak dan lapisan-lapisannya disebut "Film Amina". Injeksi Unicorn digunakan apa bila asam dalam crude oil sudah sangat ganas dan soda dan amoniak juga masih menggunakan. Teknologi dan Rekayasa
Ada beberapa macam reflux yaitu : REFLUK Sebagian panas dari kolom sering harus dihilangkan, dimana ada beberapa cara telah diketemukan semuanya menyangkut kondensasi atau pendinginan beberapa produk didalam top kolom hal ini biasanya dilakukan dengan reflux. Ada beberapa macam reflux yaitu : Hot Reflux. Internal Reflux. Cold Reflux. Intermediar Circular Teknologi dan Rekayasa
MACAM-MACAM TRAY BUBLE CUP Type ini paling tua dan banyak dipakai, dapat dipakai untuk kapasitas rendah dan sedang effisiensi sedang sampai tinggi. Teknologi dan Rekayasa
MACAM-MACAM TRAY BUBLE CUP Teknologi dan Rekayasa
MACAM-MACAM TRAY SHIEVE TRAY Berupa horizontal plate yang berlubang-lubang kecil yang bervariasi dari 1/8 - 1/2 inch, banyak dipakai untuk duty surface yang ada kecenderungan terbentuk deposit atau terjadi polimerisasi. Teknologi dan Rekayasa
MACAM-MACAM TRAY SHIEVE TRAY Teknologi dan Rekayasa
RUN VALVE (BALLAST ) TRAY MACAM-MACAM TRAY RUN VALVE (BALLAST ) TRAY Dari type ini sudah tua tapi baru dipakai sekitar 1951, merupakan vaporited tray dilengkapi dengan cover plate yang dapat bergerak vertical pada ketinggian tertentu pada setiap lubangnya. Teknologi dan Rekayasa
INSTALASI TRAY Teknologi dan Rekayasa
Packing yang banyak dipakai adalah : Sama halnya dengan tray packing juga merupakan suatu alat terjadinya kontak, makin kecil packing masil luas permukaan kontak yang tersedia. Paket tower banyak dipakai pada laboratorium dan pilot plant distilation. Packing yang banyak dipakai adalah : Type ring. Type saddle. Teknologi dan Rekayasa
MACAM-MACAM PACKING Teknologi dan Rekayasa
INSTALASI PACKING Teknologi dan Rekayasa
Fraksi Boilling Range oc % Volume Gas LPG Light Naphtha Heavy Naphtha Kerosine Light Gasoil Heavy Gasoil Residue - 45 - 80 90 - 150 160 - 240 250 - 270 280 - 350 > 350 0,02 2,50 7 16 21 11 12 sisanya Teknologi dan Rekayasa
DISTILASI VAKUM Proses berlangsung dibawah kondisi normal + 30 - 35 mmHg dengan tujuan untuk menurunkan titik didihnya. Proses pemisahan fraksi : Evaporation. Yaitu memanaskan cairan hingga menjadi uap. Condensasi. Proses pengembunan uap menjadi cair kembali. Teknologi dan Rekayasa
SKEMA DISTILASI VAKUM KOLOM EJECTOR HE P FURNACE STRIPPER L. Residu HE P FURNACE ACC Vacuum off Gas Short Residu KOLOM Slop Tank CW STEAM GENERATOR STRIPPER Steam EJECTOR + 370oC 30-35 mm Hg Teknologi dan Rekayasa
Dari distilasi vakum didapatkan hasil-hasil sebagai berikut : HASIL DISTILASI VAKUM Dari distilasi vakum didapatkan hasil-hasil sebagai berikut : LVGO (Light Vacum Gasoil) SPO (Spindel Oil) 12,5 - 14 Cst pada 140oF LMO (Light Mechine Oil) 26 - 27 Cst pada 140oF MMO (Medium Mechine Oil) 62 - 65 Cst pada 140oF Short Residue. Teknologi dan Rekayasa
VARIABEL OPERASI Variable proses merupakan faktor-faktor (variable-variable) yang mempengaruhi terjadinya proses itu. Pengaturan variable proses amatlah penting karena untuk mendapatkan kualitas maupun kuantitas produk yang dikehendaki. Perubahan variable proses akan mengakibatkan penyimpangan yang menyeluruh terhadap kualitas maupun kuantitas produk. Teknologi dan Rekayasa
VARIABEL OPERASI Variable proses yang pokok yang perlu untuk dikendalikan secara cermat didalam proses distilasi vakum adalah : Temperatur Kevakuman Kualitas umpan Aliran reflux Teknologi dan Rekayasa
VARIABEL OPERASI 1. Temperatur. Suhu merupakan dasar dari pemisahan di dalam distilasi vakum, suhu harus dicapai pada keadaan tertentu untuk memperoleh fraksi-fraksi yang dikehendaki. Pengaruh suhu di dalam suatu proses distilasi merupakan faktor yang sangat menentukan, karena pada proses ini terjadi pemisahan atas komponen-komponen campuran berdasarkan titik didihnya. Teknologi dan Rekayasa
Kevakuman di Flash Zone sekitar 100 - 200 mm Hg absolute. VARIABEL OPERASI 2. Kevakuman. Tekanan makin rendah penguapan makin baik jumlah steam yang dipergunakan makin besar Tekanan makin tinggi penguapan tidak sempurna akibatnya fraksi berat banyak mengandung fraksi ringan. Kevakuman di Flash Zone sekitar 100 - 200 mm Hg absolute. Teknologi dan Rekayasa
VARIABEL OPERASI 3. Kualitas Umpan. High Vacuum Unit ini dirancang untuk mengolah long residue dengan kekentalan pada 100oF visc. Sec RI yaitu sekitar 1800 - 2800. Teknologi dan Rekayasa
VARIABEL OPERASI 4. Aliran Reflux. Fungsi : Mengatur gradient suhu dalam menara Mengatur kekentalan dari produk. Pengaruh kenaikkan aliran reflux : Menaikkan ketajaman fraksinasi Menaikkan beban menara. Teknologi dan Rekayasa
Kolom tersebut dilengkapi perlengkapan yang dipasang didalamnya. KOLOM DISTILASI Didalam kolom tersebut dilengkapi dengan sambungan-sambungan untuk saluran umpan, hasil samping reflux, reboiler, produk puncak dan produk botom dan steam stripping. Kolom tersebut dilengkapi perlengkapan yang dipasang didalamnya. Teknologi dan Rekayasa
PERLENGKAPAN KOLOM Plate. Scoupentuter. Plate berfungsi sebagai alat kontak antara uap dan cairan. Scoupentuter. Yaitu suatu alat yang berfungsi agar uap dan cairan dari umpan yang masuk ke menara terpisah dengan baik. Alat ini dipasang didaerah flash zone. Teknologi dan Rekayasa
PERLENGKAPAN KOLOM Demister wire mesh. Reflux distributor. Alat ini berfungsi untuk mencegah terikutnya cairan berat ke fraksi yang ringan dan dipasang dibawah draw off. Reflux distributor. Reflux distributor ini fungsinya untuk penyebaran cairan yang masuk agar lebih merata dan dipasang pada reflux masuk menara. Teknologi dan Rekayasa
PERLENGKAPAN KOLOM Vortex breaker. Gunanya untuk mencegah pusingan aliran, agar uap tidak ikut oleh pompa dan alat ini dipasang pada dasar menara. Teknologi dan Rekayasa
PEMBANGKIT VAKUM Teknologi dan Rekayasa
TERIMA KASIH Teknologi dan Rekayasa