OLEH : SULISTIYOWATI,SST, M.Kes HORMON REPLACEMENT TERAPY (HRT) OLEH : SULISTIYOWATI,SST, M.Kes
Terapi hormonal untuk menangani gangguan reproduksi wanita BATASAN Terapi hormonal untuk menangani gangguan reproduksi wanita Sediaan hormon Sintesis Sarana mendiagnosa gangguan fungsi reproduksi
PRINSIP TERAPI HORMON Gangguan Endokrinologi 1. Hipohormonal 2. Hiperhormonal 3. Gangguan metabolisme hormon oleh hati (penyk hepar yang berat) 4. Gg. Sistem hipotalamus-hipofisis 5. Gg.alat reproduksi disebabkan tdk berfungsi/kerusakan reseptor target organ
HIPOHORMONAL Amenorea skunder akibat rendahnya sekresi gonadotropin
HIPERHORMONAL Perdarahan akibat produksi esterogen yang berlebihan oleh tumor
GANGGUAN KESEIMBANGAN HORMONAL Gangguan keseimbangan hormonal disgenesis/agenesis ovarium atau wanita menopouse akibat insufisiensi ovarium terjadi gonadotropin.
Gangguan Alat Reproduksi Gangguan akibat insufisiensi kelenjar sindrom adrenogenital, kerusakan sistem enzim kelenjar suprarenal terbentuk hormon glukokortikoid. Akibatnya terjadi umpan balik ACTH (Merangsang sistesis Androgen meningkat).
GANGGUAN KERUSAKAN RESEPTOR Amenorea skunder akibat rusaknya reseptor endometrium disebabkan infeksi TBC Feminisasi testikulet akibat tidak mampunya sel testis merubah testosteron menjadi dihidrotestosteron karena jumlah reseptor androgen dalam sitoplasma sangat sedikit.
Beberapa Penggunaan Hormon Sebagai Terapi 1. Terapi subsitusi artinya penggantian hormon yang tidak terbentuk oleh tubuh yang didapat dari luar. Tujuan bukan untuk penyembuhan Tetapi untuk menghilangkan keluhan, berlangsung seumur hidup, dan diberikan wanita muda yang menopouse.
Lanjutan Terapi Substitusi…. Cara Pemberian - Diberikan estriol 3 mg, istirahat 1 mgg a. Tiap istirahat observasi b. Keluhan hilang hentikan pengobatan c. Untuk pencegahan,turunkan dosis d. Tanpa obat keluhan timbul, lanjutkan dosis tetap. e. Tujuan jangka panjang esterogen dikombinasi dengan progesteron yaitu esterogen diberikan 30 hari sedangkan progesteron hari ke 20-30 siklus haid. Pada wanita menopouse dapat diberikan terapi secara terus menerus.
2. Terapi Stimulasi - Memacu alat tubuh untuk meningkatkan produksi hormonnya. - Tujuan untuk pengobatan untuk menentukan diagnosa - Merangsang ovarium
3. Terapi Inhibisi - Pemberian hormon pada hiperfungsi suatu kelenjar endokrin - Inhibisi sistem hipotalamus-hipofise dng pemberian esterogen-progesteron dosis tinggi dapat menyebabkan pengeluharan menstruasi. - Gonadotropin meningkat sebagai reaksi penghentian hormon disebabkan karena desensibilitas sistem hipotalamus.
Lanjutan Terapi Inhibisi…. Cara Pemberian - Hormon esterogen dan progesteron diberikan peroral, parenteral, topikal, cream, pesarium, ransdermal berupa koyok, atau berupa implant. - Hormon GnRH diberikan scr sublingual, intranasal, spray, IV, per infus, per rektal
Lanjutan…. Pemberian peroral Keuntungan - Dpt ditambah, dikurangi dan dihentikan menurut reaksi penderita - Tdk menimbulkan rasa nyeri, tdk memerlukan bantuan - Menstimulasi pembentukan HDL
Kerugian Dapat menimbulkan reaksi gastrointestinal, absorbi tdk menentu, lupa untuk minum.
Pemberian per parenteral - Diberikan pada px yang kesulitan menelan pil, mual, muntah, penyk lambung, usus, hati, penurunan kesadaran dan sering lupa minum obat.
Keuntungan: - Tidak langsung lewat hati tidak membebani kerja hati Kerugian - Efek samping pemberian esterogen dan progesteron sulit diatasi.
- Untuk mengatasi kekeringan pada vagina wanita menopouse. Pemberian topikal - Untuk mengatasi kekeringan pada vagina wanita menopouse. - Bila payudara nyeri atau timbul perdarahan perlu itambah progesteron.
Pemberian Transdermal - Hanya tersedia esterogen berupa plester ditempatkan pada dinding perut bagian bawah diganti tiap 2 mgg sekali - Didaerah tropik kurang disukai - menimbulkan alergi dan gatal - Banyak digunakan untuk mengatasi sindrom klimakterium.
Pemberian berupa Implant - Tidak dianjurkan pada px yang masih mempunyai uterus-- perdarahan hebat - Jika terpaksa beri progesteron minimal 14 hr - Implant diganti tiap 6 bulan
Keuntungan implant Tidak menyebabkan kelainan jika ibu hamil Tdk menyebabkan alergi Daya kerja ditemukan Kemungkinan kimiawi dapat dijamin Dosis berasar BB Tdk mudah rusak dan tdk mahal Cara pemberian mudah
Kontraindikasi Esterogen Sintetis Hamil, Apopleksi serebral, Gg sirkulasi arah perifer, fs hati berat, anemia haemolitik, Anemia sel sabit, HT, DM, Ca Mammae, Ca endometrium, Melanoma, Perdarahan pervaginam yg belum jelas, migrain siklus haid. Kontra indikasi relatif :
DASAR PEMAKAIAN ESTEROGEN & PROGESTERON Kenali Indikasi Utamakan hormon alamiah Pemberian jangka panjang -kombinasi progesteron Keluhan tdk hilang--- hentikan pada wanita > 35 tahun perlu pengawasan ketat, perdarahan atipik - lakukan diagnostik Pemberian dosis rendah usahan secara siklik Wanita hamil tdk boleh diberikan
Manfaat Terapi Esterogen Ovarium Memicu pematangan follikel dan ovarium Uterus Memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi uterus Vagina Meningkatkan sekresi lendir vagina Serviks Mengubah konsentrasi lendir saat ovulasi Payudara Proliferasi mammae Memicu pertembuhan rambut pubis dan ketiak pembentukan tubuh wanita
Manfaat Terapi Progesteron Endometrium Perubahan sekresi Ovarium Mencegah pertumbuhan follikel dan ovulasi Serviks Mengurangi sekret, viskositas dan spinbarket. Miometrium Mengurangi tonus otot Suhu Badan Merangsang pusat panas di otak Payudara Pembentukan lobulus dan alveolus
TERAPI GESTAGEN Gestagen alami--- progesteron dibentuk selama fase pasca ovulasidalam corpus luteum dan selama hamil oleh plasenta terbentuk oleh kelenjar adrenal hasil penghancuran prgesteron residu. Progesteron termasuk seks 21 atom C diberikan oral cepat dimetabolisme oleh hati untuk terapi dalam bentuk sistesis.
Manfaat Biologik Gestagen Sintetik Sampai saat ini sulit dibuktikan, salah satu cara menilai kekuatan ikatan obat MPA tdk kuat menekan fungsi hipofise, tdk terjadi penuruna LH dan FSH. Yang ijumpai tdk terbentuknya surge LH pra ovulasi - gonadotropin tdk seimbang -- ovulasi tdk terjadi