SEKOLAH DAN KARIR Psikologi Remaja Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id
Fungsi Sekolah Bagi Remaja Melatih remaja di bidang intelektual Menyiapkan remaja ke dunia kerja Agen dalam membangun ketrampilan sosial
Transisi Masa-masa Sekolah Top Dog Phenomenon Fenoma saat remaja yang baru saja menjadi senior kemudian menjadi junior di tingkat pendidikan yang lebih tinggi Contoh: 6 SD 7 SMP; 9 SMP 10 SMA; 12 SMA semester 1 PT Remaja yang mengalami transisi pada tingkat pendidikan melaporkan mengalami penurunan kualitas hidup, terutama dari SD ke SMP Transisi dari kelas 7 ke kelas 8 relatif lebih mudah
Drop Out Berhubungan dengan demografis, hubungan keluarga, kondisi sekolah, dan faktor-faktor personal Tingkat DO dapat diturunkan dengan memperkuat sekolah dan menjembatani gap antara sekolah dan dunia kerja Beberapa remaja memutuskan berhenti sekolah atas putusan sendiri http://www.tempo.co/read/news/2014/10/29/090617983/dropout-sma-ini-catatan-akademik-menteri-susi
ACHIEVEMENT Prestasi adalah hal yang penting di masa remaja akhir/emerging adulthood Self-Determination and Personal Choice Remaja memiliki kontrol atas apa yang mereka lakukan karena keinginan pribadinya bukan semata karena reward eksternal Interest Faktor yang lebih spesifik daripada sekedar motivasi internal vs eksternal. Ketertarikan berhubungan dengan deep learning
Cognitive Engagement & Self-Responsibility Phyllis Blumenfeld and her colleagues (2006a,b) : Idealnya menciptakan lingkungan belajar yang membuat siswa “cognitively engaged” Siswa memiliki tanggung jawab atas pembelajarannya Tujuan akhir siswa lebih termotivasi untuk berusaha keras menjadi persisten dan master dalam memunculkan ide-idenya daripada sekedar menjalankan tugas untuk mendapatkan nilai
Mastery Orientation vs Helpless Orientation Developmental psychologists Valanne Henderson and Carol Dweck (1990) Bagaimana remaja merespon tantangan akademis mastery vs helpless orientation Mastery-oriented adolescents memusatkan diri, mengingat strategi yang kurang bermanfaat di situasi sebelumnya, merasa tertantang dan tertarik dengan tugas-tugas sulit, tidak merasa terganggu, kemenangan bukan segalanya Helpless orientation memusatkan diri pada ketidakmampuan personal, negative afect, kurang terampil http://lifeinstructionmanual.wikispaces.com/Dweck%27s+Theory+of+Self- +Attributions+and+Achievement+Motivation
Goal Setting, Planning, and Self-Monitoring Remaja mampu menata tujuan jangka panjang (distal) mapun jangka pendek (proximal) Ketrampilan yang harus dikuasai remaja adalah belajar merencanakan apa yang akan diraih dalam tujuannya Good planner mengatur waktu secara efektif, membuat prioritas, menjadi terorganisir dan memonitor rencana yang telah disusun http://www.goalsettingbasics.com/free-goal-setting-worksheets.html http://www.hhs.gov/opa/pdfs/goal-setting-strategies-tip-sheet.pdf https://www.fenton100.org/sites/default/files/docs/SEL/Goal%20Setting%20Instructi ons.pdf
Kesulitan Pencapaian Prestasi Prokrastinasi. Kecemasan yang terlalu tinggi Berusaha menjaga harga diri dengan menghindari kesalahan/kekalahan ....????!
Interaksi dengan Guru dan Teman Sebaya Guru yang baik harus mampu membangun sense of industry remaja. Bagaimana tipikal guru di sekolah menengah yang baik menurut anda....??? Interaksi dengan Teman Sebaya Sekolah menyediakan lingkungan untuk mengembangkan pergaulan teman sebaya. Di dalam kelas maupun di luar kelas
Remaja Bekerja Paruh Waktu Siswa vs mahasiswa kerja paruh waktu...?? Tantangan membagi waktu untuk menjalankan tugas akademis http://www.teens4hire.org/
Work/Career Based Learning Pendidikan Tingkat Menengah Sekolah vokasional/kejuruan menjanjikan ketrampilan kerja. Perguruan Tinggi Magang/ko-op memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja
Career Development Developmental Changes Di masa anak-anak bayangan tentang karir bersifat fantasi dan semakin realistis di masa remaja Personality Types Pandangan John Holland perlu menyesuaikan kepribadian individu dengan jenis pekerjaan Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, Conventional
Career Development Holland’s Model of Personality Types and Career Choices Fig. 11.5
Aptitude-Treatment Interaction Aptitude Bakat (nature) Treatment perlakuan dan pengalaman di sekolah (nurture) Karakteristik dan motivasi remaja harus dipertimbangkan untuk menentukan tipe pendidikan yang cocok untuknya
Career Development Cognitive Factors Germeijs & Verschueren (2006) 3 peran utama dalam pemilihan karir remaja yaitu Eksplorasi, Pembuatan Keputusan, dan Perencanaan. Dihadapkan pada ketidakpastian dan stress Kebanyakan pilihan karir bersifat kecelakaan dan tidak terencana Masalah remaja tidak mengeksplorasi karir, kurang arahan dari BK sekolah, tidak tahu cara cari info tentang karir