REHABILITASI INFRASTRUKTUR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Advertisements

Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Pemilihan dan Pembangunan Lokasi Strategis Sesi 2: Proses Perencanaan Lokasi PANDUAN.
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
ASPEK PENGEMBANGAN POTENSI DI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
PERAN SENKOM DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
Berbagai Cara Pandang Tentang Bencana
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
Pengelolaan lingkungan hidup Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup bukan saja tanggung.
Topik Bahasan PENYUSUNAN DOKUMEN RTPRB.
Keperawatan Bencana.
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
MENULIS BERITA BENCANA
Persyaratan dalam perencanaan perumahan
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
PENGERTIAN HAZARD, DISASTER, RISK AND VULNERABILITY
BNPB PERAN BPBD DALAM UPAYA PEMBERSIHAN LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA DENGAN MELIBATKAN RELAWAN DAN MASYARAKAT DESA TANGGUH Disampaikan.
KEJADIAN LUAR BIASA Putri Ayu Utami S. Kep, Ns..
Kebijakan Pemerintah dan Peran Strategis Perempuan Dalam Penanggulangan Bencana Danang Samsu.
PENYEDIAAN SARANA SANITASI DARURAT PASCA BENCANA
DALAM MANAJEMENT BENCANA PENGANTAR MANAJEMEN PB
RENCANA SANITASI.
MITIGASI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
Minimum Environmental Standards Environmental Quality Standards
Proses Manajemen Bencana
Roberthy Maelissa, dr., Sp.B., FINACS
PENGURANGAN RISIKO BENCANA pengantar dalam membangun ketahanan komunitas Disampaikan pada materi kelas TRADAS XXVI KMPLHK RANITA, Ciputat 13 Januari 2015.
LIMBAH SETELAH MEMPELAJARI MATERI INI SISWA DIHARAPKAN MAMPU :
PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
KONSEP DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA
Menyelamatkan Arsip Dari Bencana : Antara Idealisme dan Realitas
PRINSIP DASAR MANAJEMEN BENCANA
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA PROVINSI JAWA TENGAH
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
Konsepsi Bencana.
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
PENGARUH BANJIR BANDANG TERHADAP AREA PEMUKIMAN
SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA
DESTANA desa tangguh bencana.
PENYULUHAN SOSIAL KESIAPSIAGAAN BENCANA
Materi 1 Manajemen Penanggulangan Bencana
Materi 4 KAJIAN DAN PEMETAAN RISIKO
Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT
NURHASANAH SYM S.Kep,M.K.M. Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan.
 Penanggulangan bencana berbasis masyarakat adalah upaya yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara terorganisir baik sebelum, saat dan sesudah bencana.
PERTEMUAN-I MG CATUR YUANTARI
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN PONOROGO SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR SUB BIDANG SANITASI TAHUN 2019 (SANITASI.
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA. Mitigasi Bencana? adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran.
Prinsip Bencana dan Manajemen Bencana
“PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA ”
PROSES MANAJEMEN BENCANA
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 18 Tentang Penanggulangan Bencana 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 Tentang.
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
MITIGASI SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
INFORMASI SAAT BENCANA
Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
Keperawatan Bencana. 1. Apa yang dimaksud dengan Bencana, krisis dan situasi darurat ? 2. Sebutkan jenis-jenis bencana yang Anda ketahui (berdasarkan.
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
“UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN PELAYANAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH” Oleh : TRIYANTO, S.IP, M.Si.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

REHABILITASI INFRASTRUKTUR AKIBAT BENCANA ALAM PUSAT STUDI KAJIAN BENCANA LPPM - UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAMPAK DARI BENCANA ABU MERAPI

DAMPAK DARI BENCANA ABU MERAPI

DAMPAK DARI BENCANA LAHAR DINGIN MERAPI

DAMPAK DARI BENCANA LAHAR DINGIN MERAPI

Bencana: Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia. Sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Jenis Bencana: BENCANA ALAM (Geologis, Klimatologis, Hibrid) BENCANA NON-ALAM (Kebocoran Nuklir, Flu Burung) BENCANA SOSIAL (Konflik, Pengungsian)

SIKLUS/TAHAP PENANGGULANGAN BENCANA (sesui asas dan prinsipnya) TANGGAP DARURAT SIKULUS PENANGGULANGAN BENCANA PRA BENCANA PASCA BENCANA AKSI PEMANGKU KEPENTINGAN

PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA TERBITLAH PAYUNG HUKUM Undang-Undang No. 24 tahun 2007 Tentang PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA

SISITIM MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA Undang-Undang No SISITIM MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA Undang-Undang No. 24 / 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Legislasi KOMPONEN: Legislasi Kelembagaan Pendanaan Perencanaan Iptek Penyelenggaraan Pendanaan Kelembagaan IPTEK Perencanaan Penyelenggaraan

SISITIM MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA Undang-Undang No SISITIM MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA Undang-Undang No. 24 / 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Tak ada bencana Perencanaan Pencegahan Pengurangan Risiko Pendidikan Pelatihan Penelitian Penataan Ruang Prabencana Mitigasi Peringatan Dini Kesiapsiagaan Tak ada bencana PENANGGULANGAN Tanggap Darurat Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi Kesehatan Kamtib Lingkungan Pasca Bencana Rekonstruksi

Istilah-istilah Dalam Penanggulangan Bencana Undang-Undang No Istilah-istilah Dalam Penanggulangan Bencana Undang-Undang No. 24 / 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Mitigasi : serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda. Istilah-istilah Dalam Penanggulangan Bencana Undang-Undang No. 24 / 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Tanggap darurat : Serangkaian serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian. Menangani dampak buruk meliputi kegiatan; penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda. pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

Istilah-istilah Dalam Penanggulangan Bencana Undang-Undang No Istilah-istilah Dalam Penanggulangan Bencana Undang-Undang No. 24 / 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Rekonstruksi : Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah paskabencana

Istilah-istilah Dalam Penanggulangan Bencana Undang-Undang No Istilah-istilah Dalam Penanggulangan Bencana Undang-Undang No. 24 / 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Rehabilitasi : Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana Sasaran utama adalah normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.

Pembangunan kembali Sarana dan Prasarana REKONSTRUSI Sarana dan Prasarana Tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah paskabencana

REKONSTRUSI RUMAH / SHELTER (Hunian Sementara)

REKONSTRUSI RUMAH / SHELTER (Hunian Sementara)

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SEDERHANA Sistem penyediaan air minum komunal mata air adalah sistem penyediaan air minum yang memanfaatkan mata air sebagai sumber air baku untuk air minum dengan cara melindungi dan menangkap air dari mata air untuk ditampung dan disalurkan kepada masyarakat pemakai.

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SEDERHANA Evaluasi sistem pelayanan yang digunakan dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi mata air dan daerah pelayanan, meliputi: Hitung jarak mata air, jika jarak mata air ke daerah pelayanan memenuhi ketentuan (kurang dari 6 km), maka mata air dapat dipakai

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SEDERHANA Perhatikan lokasi mata iar, jika mata air berada di desa lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka mata air belum dapat dipergunakan, kecuali ada ijin dan kesepakatan bersama untuk mata air dan jalur yang akan dilalui pipa Bandingkan beda tinggi antara mata air dan daerah pelayanan dapat dikategorikan seperti pada Tabel berikut.

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SEDERHANA

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SEDERHANA

SISTEM SANITASI SEDERHANA GEDUNG PENGUNGSIAN MCK 1 MCK 2 MCK 3 MCK 4 MCK 5 HU Anaerobic Digester Dgn Bahan Plastik PE Pembakaran Sampah Anorganik Pengumpulan dan Pemilahan Sampah Sumber Air: Sumur Patek 1 L/detik Dapur Gas LPG 2 1 Keterangan: Dari MCK (urine) masuk langsung ke Anaerobic Digester. Sedangkan faeces ditampung di bak, kemudian baru dibuang ke Anaerobic Digester. Dari MCK (faeces dan urine) masuk langsung ke Anaerobic Digester. Buangan limbah cair dari Anaerobic Digester diolah menggunakan Eceng Gondok. Sedangkan padatannya dijadikan pupuk. 4 b Sumber limbah: Dapur, MCK dan Sampah Organik. Sampah An-organik dibakar menggunakan insinerasi sederhana. a Untuk buangan limbah cair 3 Jika ada ternak sapi, maka tinjanya bisa sekaligus dibuang ke An-aerobic Digester. Listrik

SISTEM SANITASI SEDERHANA Resapan +0.00 +0.05 -0.80 Pipa Dia 3” Bak tinja moveable 40lt Pas. Batu bata Pasir kerikil Penutup beton t = 8cm A DENAH POTONGAN A

SISTEM SANITASI SEDERHANA WETLAND using Water Hyacinth For Grey Water’s Anaerob Digester Anaerob Digester Menggunakan Bahan Plastik PE MCK

SISTEM SANITASI SEDERHANA

SISTEM SANITASI SEDERHANA

SISTEM SANITASI SEDERHANA

SISTEM SANITASI SEDERHANA

SISTEM SANITASI SEDERHANA

TERIMAKASIH