TATA LETAK DAUN D-III FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UM PALANGKARAYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD SEMESTER I
Advertisements

Kelas 8 semester 1.
BAB III (BOTANI).
DAUN MAJEMUK.
GEOMETRI DALAM BIDANG Pertemuan 15.
Kelas IV Semester I Created by M. Farid Ubaidillah
Agustin Mahardika NIM P.Bio USD
Kuliah Minggu ke-2 MORFOLOGI POHON.
Pengertian Tentang Padi
Struktur dan fungsi tumbuhan
HIDAJAH RACHMAWATI,S.SI,APT
Welcome to our world For science lesson.
Phyllotaxis Dwi Kusuma Wahyuni Departemen Biologi
DAUN MAJEMUK (Folium Compositum)
MORFOLOGI DAUN : daun tunggal – daun majemuk
Agustin Mahardika NIM P.Bio USD
SELAMAT DATANG Media Presentasi Pembelajaran
Tumbuhan Berkeping Dua (dikotil)
PERKEMBANGAN DAUN DAN AKAR
MORFOLOGI AKAR (Radix)
MORFOLOGI Ilmu yang mempelajari bagian-bagian tanaman (bentuk dan fungsi bagian-bagian tersebut). Berdasarkan morfologinya, tumbuhan dibagi menjadi tiga.
DAUN TUNGGAL (Folium simplex)
Pengertian dan Fungsi Oleh: Tuti Cahyani, S.Pd.
& Selamat pagi………..!!!!!!!.
ASSALAMUALAIKUM.
JARINGAN TUMBUHAN KD MATERI SOAL Let’s go… REF PROFIL EXIT
EMBROIDERY.
FAMILI ARACEAE memiliki lebih dari 100 genera (genus) dan 3700 spesies.
ORGAN TUMBUHAN SMK N 1 JEPARA Standar Kompetensi:
FAMILI GRAMINEAE/POACEAE
Daun Oleh : Dian Novianti Shely Nur Pramita
Tata Letak Daun Pada Batang
GARIS DAN SUDUT Oleh: Kelompok 2 (kelas A)
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
Euphorbiaceae Euphorbiaceae [tanaman berbunga indah] merupakan suku terbesar keempat dari lima suku tumbuhan berpembuluh yang mewadahi 1354 jenis dari.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
DEWI ELYTASARI NIM S1-PGSD KAB. MADIUN
DAUN MAJEMUK.
Penyajian Data.
Dosen : Tri Nurhariyati, S.Si, M.Kes Biologi – Universitas Airlangga
MORFOLOGI BATANG.
MORFOLOGI BATANG.
TUMBUHAN MONOKOTIL & DIKOTIL
IDENTIFIKASI, TAKSONOMI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN
KULIAH MINGGU KE 2.
Pertumbuhan Diameter Batang Anakan
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
JARINGAN TUMBUHAN.
KELAS DIKOTILEDON Mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga.
AKAR Created by : Desi Lestari Ningsih Eka Nurrohmah Ni Ketut Hartini
SUKU OXALIDACEAE CIRI-CIRI UMUM :
3. SPERMATOPHYTA TUMBUHAN BIJI
Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Cycadadinae Cycadiales Cycadaceae.
TATA LETAK DAUN PADA BATANG (PHYLLOTAXIS)
Kelompok 3: Amalia Nur Daffa Thufail Muhammad Indera Nashri
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
*AKAR* (RADIX).
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
GAMBAR PERSPKTIF Kata “Perspektif” berasal dari kata bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti “gambar pandangan”. Menggambar Perspektif adalah suatu.
Tubuh tumbuh-tumbuhan (kormus)
Daun Oleh Amalia Nisa L ( 02 ) Khanita Shinta (12) Dymas Leo ()
Morfologi Pohon Mahoni Oleh : Abdul Rahmat Ikbal Stambuk : D1B k Fakultas : Kehutanan
BAGIAN – BAGIAN PADA TUMBUHAN
Kelompok Tumbuh-Tumbuhan KLIK AKU Tumbuhan termasuk kedalam Kingdom Plantae Lumut (Bryophyta) Biji-bijian (Spermatophyta) Paku-Pakuan (Pteridophyta) Filum.
Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
Bunga Daun Akar Batang Untuk perkembangbikan Untuk fotosintesis, respirasi dan penguapan Untuk pengangkutan Menyerap air dan zat hara dan menancapkan.
BUNGA MAJEMUK (Anthotaxis, Inflorescentia). KELOMPOK LIMA  WAHYU YULIS GITASYIA ( )  AFRISKA YOKA PARISTA ( )  HAFSHAH MENTARI ZURISAH.
Monokotil dan Dikotil. Monokotil = tumbuhan berkeping 1 Dikotil = tumbuhan berkeping 2.
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Pertemuan 3Pertemuan 3 Mutmainnah, S.PdMutmainnah, S.Pd.
Transcript presentasi:

TATA LETAK DAUN D-III FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UM PALANGKARAYA RABIATUL ADAWIYAH, S.Farm., Apt

TATA LETAK DAUN phyllotaxis memiliki karakteristik tersendiri, menurut rumus dan diagram daunnya. Rumus dan diagram daun dapat menjelaskan posisi daun secara kualitatif dan kuantitatif. Bila ditinjau dari kedudukannya yg melekat pada batang, posisi daun dapat dibedakan menjadi posisi berselang-seling, berhadapan dan berkarang.

Tangkai daun, baik daun tunggal/majemuk meletak pada batang/cabang-cabang batang. Pada batang terdapat buku-buku batang(nodus). Nodus seringkali nampak sebagai bagian batang yang sedikit membesar dan melingkari batang sebagai suatu cincin, yang dapat kita lihat jelas pada tumbuhan berikut :

Tumbuhan monokotil : terutama pada - jenis rumput atau familia Poaceae, seperti bambu (Bambusa sp.), tebu (Saccharum officinarum L.) Tumbuhan dikotil, buku batang tidak terlihat jelas, melainkan hanya berbentuk seperti tonjolan pada batang. Pada buku batang inilah daun-daun melekat. Bagian batang antara dua buku-buku dinamakan ruas (internodus).

Duduknya daun pada batang dikenal “phyllotaxis” Biasanya satu tangkai daun duduk pada satu buku daun. Namun pada beberapa tumbuhan, daun-daun duduk berjejal-jejal pada suatu bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau pada ujungnya. Meskipun demikian, secara umum daun duduk pada batang secara terpisah-pisah dengan suatu jarak yang nyata.

FILOTAKSIS daun Duduk daun pada batang/cabang = nodus Internodus : antara 2 nodus Tanda pengenal tumbuhan

ATURAN LETAK DAUN/JENIS-JENIS PHYLLOTAXIS 1 nodus : satu daun (buku batang hny 1 daun) =folia sparsa/t’sebar biasanya daun tersusun berselang-seling. Susunan tangkai daun dapat berselang-seling teratur/tidak teratur. Co/ alang-alang (Imperata cylindrica), jagung (Zea mays), rumput-rumputan, dan bbrp tumb kelas monocotyledoneae, jarak (ricinus communis, mangifera indica, dll.

Duduk daun folia sparsa juga terdapat pada daun majemuk Duduk daun folia sparsa juga terdapat pada daun majemuk. Setiap satu tangkai daun majemuk,ibu tangkai daun duduk hanya pd satu buku batang. Co/ pada daun menyirip : belimbing wuluh ( Averrhoa belimbi), ceremai (phyllanthus acidus). Pada majemuk menjari :karet ( Hevea brasiliensis), dll.

Folia Opposita 1 nodus : 2 daun berhadapan (buku batang 2 daun)= folia opposita/b’hadapan-b’silang Setiap buku daun diduduki dua tangkai daun. Pada pola ini daun duduk berpasang-pasangan/berhadap-hadapan “Folia Opposita Co/ pada tumb. Bakau, seperti bakau (Rhizophora mucronata), tumb. Jenis jambu2an (famili Myrtaceae) : salam (Syzygium polyanthum), jambu air (Eugenia aquatica) , jambu biji (Psidium guajava), dll.

Folia Opposita Ada juga bbrp daun memiliki folia opposita yg saling bersilangan antara satu buku dgn buku lainnya. Misalnya pada buku 1,3, 5, dst posisi daun saling berhadapan. Pada buku ke 2,4,6, dst posisi daun yg berhjadapan memutar 90º dari posisi daun-daun yg berada pd buku di atas dan di bawahnya tersebut. Disebut duduk daun berhadapan bersilang.

Folia Opposita Co/ tanaman soka (Ixora javanica), tapak dara (Catharanthus roseus ), mengkudu (Morinda citrifolia), dst. Yang harus diperhatikan dalam pola ini adalah duduk daunnya pada batanh, karena beberapa daun majemuk menyirip berdaun lebar kadang-kadang terlihat seperti Folia Opposita

Folia Verticillata 1 nodus : lebih dari 2 daun (buku batang ada lbh dari 1 daun)= folia verticilata/berkarang Pada setiap buku daun terdapat tiga atau lebih daun yang duduk disana. Pola seperti ini dikenal sebagai daun yg berkarang “Folia Verticillata” Pada beberapa buku determinasi tumbuhan, pola berkarang sering disebut sebagai karangan daun.

Co/ daun berkarang dgn 3 daun pada satu bukunya dapat ditemukan pada : - kaca piring (Gardenia augusta), oleander (Nerium oleander), dll. Sedangkan tumbuhan berkarang denan lebih dari 3 daun pada bukunya dapat ditemukan pada : alamanda (Allamanda cathartica) , dll.

Rozet = karangan : - daun mengumpul pada tempat tertentu pada batang - rozet akar : pada pangkal batang ( tapak liman ) - roset batang : pada ujung batang ( kelapa )

tersebar Berhadapan-bersilang

Opposite/b’hdpn-b’silang Alternate/tersebar Opposite/b’hdpn-b’silang Whorled/f. verticillata/b’karang

1 nodus: satu daun= folia sparsa= tersebar Jarak 2 daun yang terletak berurutan : filotaksis daun= a/b a= berapa kali batang harus dikelilingi untuk mendapatkan dua helai daun yang berada pada satu garis vertikal b= jumlah daun yang dilalui waktu mengitari batang ( daun pertama tidak dihitung )

a/b : ½, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 Filotaksis ½ = folia disticha ( duduk daun berseling ) : Poaceae, Zingiberaceae Filotaksis 1/3, 2/5, 3/8 : dikotil

2. Pada tiap buku ada 2 daun. - jarak antara tiap daun pada 1 buku 3600 disebut berhadapan – berseling (Mengkudu) 3. Pada tiap buku terdapat lebih dari 2 daun - daun demikin disebut Berkarang (Alamanda)

Roset : Bila ruas-ruas batang sangat pendek Roset Akar : Jika batang amat pendek shg daun berjejal diatas tanah ( Lobak, Tapak liman ) Roset Batang : Jika daun berjejal pada ujung batang ( Kelapa ) Mosaik daun : Bila daun tersebar pada suatu bidang datar spt karpet ( Kemiri, Begonia )

Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun (tersebar/folio sparsa)

Bagan (Skema) dan Diagram Tata Letak Daun a. Bagan tata letak daun ( batang = silinder) Contoh : rumus 2/5, kita harus menggambar 5 ortostiknya, terus menggambar daun pada tiap buku yang jaraknya 2/5 lingkaran, maka setiap melingkari batang 2 kali akan melewati 5 daun. b. Diagram tata letak daun/diagram daun (kerucut) 8-4-11 B Contoh : rumus 2/5, buku batang sebagai lingkaran sempurna minimal 6 lingkaran / lebih , ortostiknya adalah jari-jari lingkaran yang sudutnya 2/5 lingkaran, puncak batang adalah pusat lingkaran.

Spirostik dan Parasitik Spirostik : Bila pertumbuhan batang tidak lurus melainkan memutar shg ortostiknya menjadi garis spiral dan spiral genetik sukar ditentukan (Pandan) 2. Parastik : Bila letak daunnya cukup rapat satu sama lain seakan-akan duduk daunnya menurut garis spiral kekiri / kekanan antara spiral genetik dan ortostik sukar ditentukan, karena setiap daun punya daun terdekat disebelah kiri dan kanan.

istilah_-istilah dalam Phyllotaxis Beberapa istilah yg sering dipakai dalam Phyllotaxis antara lain roset/rosula, yg terdiri dari roset akar dan roset batang, spiral genetik, ortostik, sudut divergensi, deret fibonacci, spirostik, dan parastik. Istilah-istilah ini timbul dari duduk daun yang tersebar ( Folia sparsa)