DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh: DR. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS. DR. Ir. Bamabang Tri Rahardjo, MS.
PENGERTIAN OPT OPT = Organisme Pengganggu Tanaman OPT (pest) adalah setiap jasad hidup atau organisme yang mengganggu tanaman deangan jalan merusak, baik secara morfologis maupun fisiologis, sehingga mengakibatkan menurunya produksi, baik kualitas maupun kuantitas dan menimbulkan kerugian secara ekonomi.
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang nerusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman Gulma (tumbuhan pengganggu) adalah tumbuhan yang tumbuhnya di suatu tempat yang tidak dikehendaki di antara tanaman budidaya, karena mengadakan kompetisi dengan tanaman pokok dalam mendapatkan hara, sinar matahari dan tempat tumbuh.
PENYEBAB MUNCULNYA OPT Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya OPT antara lain: Sistem pertanaman yang monokultur Masuknya OPT dari daerah lain, karena terbawa oleh angin, binatang atau agen lain Penggunaan pestisida yang tidak benar, mengakibatkan hal-hal sebagai berikut: Resisten Resurgensi OPT potensial/tidak penting/kedua menjadi OPT baru
PENYEBAB MUNCULNYA OPT Pemasukan jenis tanaman baru Terdapatnya genotipe baru hasil seleksi atau pemuliaan tanaman Terjadinya (hama) biotype baru, yang mampu menyerang varietas-varietas baru yang tahan terhadp hama yang bersangkutan. Adanya sinkronisasi antara fenologi hama dan inangnya Bergesernya hama poliphag oligopha/ monophag
PENYEBAB MUNCULNYA OPT “Kesuburan” tanaman dapat mengakibatkan meningkatnya populasi hama/patogen Penghargaan konsumen terhadap kualitas hasil produksi tanaman tertentu yang dapat mengakibatkan menurunnya nilai ambang ekonomi suatu hama/patogen.
SEGITIGA PENYAKIT PENYAKIT AKAN TERJADI APABILA ADA: PATOGEN PENYAKIT AKAN TERJADI APABILA ADA: PATOGEN YANG GANAS, TANAMAN YANG RENTAN DAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG TANAMAN LINGKUNGAN
PERKEMBANGAN PENYAKIT Inokulasi: patogen kontak dgn inang Penetrasi: patogen masuk ke dalam inang Infeksi: patogen manfaatkan isi sel Invasi: patogen menyerang sel2 sekitar Reproduksi: patogen memperbanyak diri Dispersi: patogen menyebar
SEJARAH PENGENDALIAN 4,500 th yang lalu orang Sumerians purba menggunakan senyawa sulfur untuk membunuh serangga yang menyerang tanaman.
SEJARAH PENGENDALIAN 13 SM seorang arsitek Roma Marcus Pollio pertama kali membuat pestisida berbasis minyak untuk menyemprot tanaman dan memberantas tikus lumbung.
SEJARAH PENGENDALIAN Th 1930, pertama kali senyawa organik sintetik digunakan untuk pengendalian hama. 1939 setelah ditemukan DDT pestisida kimia berkembang pesat
1940-1950an penggunaan pestisida kimiawi sangat pesat SEJARAH PENGENDALIAN 1940-1950an penggunaan pestisida kimiawi sangat pesat Sementara cara pengendalian yang lain walau sudah dikenal tapi tidak banyak dikembangkan
SEJARAH PENGENDALIAN Sejak itu dampak penggunaan pestisida kimiawi sudah mulai dirasakan Rachel Carson’s book Silent Spring, terbit 1962 : mengungkap dampak negatif DDT terhadap lingkungan
SEJARAH PENGENDALIAN Sejak itu mulai dikenal dan dikembangkan adanya potensi musuh alami hama Stearn dkk (1959) menggagas pengendalian tidak berbasis pendekatan tunggal (kimiawi) tapi digabung dengan menerapkan potensi musuh alami kelak dikenal sebagai TONGGAK PHT
SEJARAH PENGENDALIAN 1972 USA melalui Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) melarang penggunaan DDT untuk pengendalian hama.
SEJARAH PENGENDALIAN DI INDONESIA 1967 REVOLUSI HIJAU: Produksi tinggi Input (biaya) tinggi 1986 Swa sembada beras Dampak: Pestisida disubsidi s/d 80% Kecanduan Pestisida Ledakan hama dan puso 1985-1986 Hilangnya keragaman hayati
SEJARAH PENGENDALIAN DI INDONESIA Inpres N0: 3/1986: Pelaksanaan PHT secara Nasional Penarikan 57 formulasi pestisida dari pasaran (DDT, Thiodan 35 EC, Nuvacron 150 WSC, Basudin 60 EC, Azodrin 15 WSC) Undang-undang No: 12 Tahun 1992: Sistem budidaya tanaman: Pasal 21: kegiatan perlintan Pasal 40: Pembatasan pestisida ttt