BUDAYA TIMUR Kelompok: 1. Dian Anggraeni 09104241005 2. Ibnu Ardi 09104241018 3. Uun Sokhifah H 09104241020 4. Ari Nugroho ATP 09104241025 5. Dian Setyowati 09104241032
BIOGRAFI Gautama Buddha dilahirkan dengan nama Siddhārtha Gautama (Sansekerta: Siddhattha Gotama; Pali: "keturunan Gotama yang tujuannya tercapai") pada 623 SM, Dia kemudian menjadi sang Buddha (secara harafiah: orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna). Dia juga dikenal sebagai Shakyamuni atau Sakyamuni ('orang bijak dari kaum Sakya') dan sebagai sang Tathagata.
Orang Tua Ayah : Sri Baginda Raja Suddhodana Ibu : Sri Ratu Mahä Mäyä Dewi. Ibunda Ratu meninggal dunia tujuh hari setelah melahirkan Sang Pangeran. Setelah meninggal, beliau terlahir di alam Tusita, yaitu alam sorga luhur. Sejak itu maka yang merawat Pangeran Siddharta adalah Mahä Pajäpati, bibinya yang juga menjadi isteri Raja Suddhodana.
Kelahiran Sidarta gautama tidak boleh melihat 4 macam peristiwa Orang tua Orang Sakit Orang mati Orang Bertapa
3 Kolam Bunga Teratai: Berwarna Biru (Uppala) Berwarna Merah ( Paduma) Berwarna Putih (Pundarika) 3 Istana: 1. Istana Musim Dingin (Ramma) 2. Istana Musim Panas (Suramma) 3. Istana Musim Hujan (Subha)
Penyebaran Ajaran Budha Budha Gautama berkelana menyebarkan Dharma Selama 45 th lamanya kepada umat manusia. Jalan untuk mencapai kebudhaan ialah dengan melenyapkan ketidaktahuan atau kebodohan batin yang dimiliki manusia. Empat Prasetya Berusaha menolong semua makhluk Menolak semua Keinginan nafsu Mempelajari, menghayati dan mengamalkan Dharma Berusaha Mencapai Pencerahan Sempurna
Usaha-usaha untuk memulai suatu pemahaman sistematik tentang kepribadian dan tingkah laku manusia tidak berawal dengan psikologi barat kontemporer saja,ada juga psikologi timur yang sumbernya begitu kaya, salah satunya adalah agama-agama timur seperti Budha, hindu, konfusianisme, taoisme dan masih banyak lagi.
Hal tersebut dapat kita lihat secara nyata dalam agama budha yang merupakan agama terbesar di dunia sampai sekarang, prinsip-prinsip psikologis ini telah dikemukakan oleh pendirinya, yakni Buddha Gautama (536-438 SM).
Tujuan dari psikologi-psikologi timur termasuk Abhidhamma ini pada dasarnya adalah untuk mengubah kesadaran seseorang agar mampu melampaui batas-batas yang diciptakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang membentuk kepribadian orang itu. Karena setiap tipe kepribadian perlu mengatasi hambatan- hambatan yang berbeda untuk membebaskan diri dari batas-batas ini.
Meditasi sendiri adalah sarana menuju kepribadian sehat atau strategi yang dianjurkan dalam abhidhamma untuk mencapai keadaan- keadaan sehat bukan berupa usaha langsung mencarinya ataupun menunjukkan sikap muak terhadap keadaan-keadaan yang tidak sehat. Dan berikut ini merupakan faktor-faktor sehat maupun tidak sehat tersebut.
Faktor tidak sehat yang bersifat perseptual: Delusi (Moha) Merupakan kegelapan jiwa yang menyebabkan persepsi yang salah tentang objek kesadaran yang menjadi sumber utama penderitaan manusia. Kebingungan (Vicikiccha) Merupakan ketidakmampuan untuk menentukan atau membuat suatu keputusan yang tepat. Apabila faktor ini menguasai jiwa seseorang maka ia berada dalam kebimbangan dan pada akhirnya dapat menjadi lumpuh. Egoisme ( Mana) Merupakan sikap mementingkan diri sendiri yang menyebabkan orang melihat objek semata-mata sebagai pemenuhan nafsu atau kebutuhannya sendiri. Tak tahu malu (Ahirika) dan Tanpa belas kasihan (Anottapa) Merupakan sikap yang menyebabkan seseorang tidak menghiraukan pendapat orang lain dan norma-norma yang tertanam dalam dirinya sendiri. Apabila faktor ini menonjol , seseorang akan melihat perbuatan-perbuatan jahat tanpa penyesalan.
Faktor tidak sehat yang bersifat afektif: Keresahan ( Uddhacca) Keadaan bingung, penyesalan, linglung yang menciptakan kecemasan yang merupakan ciri utama dari kekalutan jiwa. Ketamakan (Lobha) Kekikiran (macchariya) Iri hati ( issa) Kemuakan Kontraksi (thina) Kebekuan (middha)
Faktor sehat yang bersifat perseptual: Insight (panna) Merupakan lawan dari delusi yang berarti persepsi yang jelas tentang objek.sehingga tidak dapat ada delusi. Penuh perhatian ( sati ) Pemahaman yang jelas dan bersifat kontini tentang objek Sikap penuh hati-hati (ottappa) Sikap rendah hati Kepercayaan (saddha) Faktor sehat yang bersifat afektif: Ketenangan (passadhi) Ketidakterikatan (alobha) Ketidakmuakan (adosa) Kenetralan Kegembiraan (ahuta) Fleksibilitas (muduta) Kesanggupan menyesuaikan diri (kammannata) Kecakapan (paqunnnata) Kejujuran