MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS OLEH : MAWADDAH NASUTION. M.PSI, psikolog
INTERVENSI KLINIS PADA LANSIA Siapa yang disebut lansia?????
A. Ciri-ciri Lansia Merupakan ciri kemunduran baik fisik maupun psikisnya Perbedaan individual pada pada efek menua Usia lanjut dinilai dengan kriteria yg berbeda Sikap sosial terhadap lansia Lansia sering disebut sebagai Jompo lemah fisik n tdk mampu cari nafkah Pikun lebih kpd perilakunya Senil/senium (tua renta) kemunduran kondisi fisik
B. Faktor-faktor yg mempengaruhi Lansia Perubahan biologis, ex: menopause Kejadian penting dalam hidup, ex: ditinggal pasangan Tuntutan dan batasan lingkungan , ex: norma pantas or tdk Pada lansia juga terjadi perubahan mental, antara lain: Belajar Berfikir dalam memberikan argumen Kreativitas Ingatan Mengingat kembali
6. Mengenang 7. Rasa humor 8. Perbendaharaan kata 9 6. Mengenang 7. Rasa humor 8. Perbendaharaan kata 9. Kekuatan mental (lbh idealis pd masa dulu)
C. PSIKOPATOLOGI PADA LANSIA Angka psikopatologi dalam populasi lansia yg hidup di masyarakat maupun berbagai institusi sekitar 22% (Gatz dan Smyer, 1992). Tetapi ada perbedaan besar diantara berbagai kelompok lansia demikian juga permasalahan yg terjadi pada lansia. Ada beberapa gangguan yg terjadi pada lansia, antara lain: Depresi Gangguan kecemasan Demensia
Depresi Diagnosis Major Depressive Diserder (gangguan depresi berat) dalam DSM-IV, mensyaratkan keberadaan suasana perasaan berupa depresi atau kehilangan minat pada berbagai kegiatan, ditambah 3 atau 4 gejala tambahan (misalnya, letih, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur dan perasaan tidak berharga). Dysthimia sebuah gangguan perasaan yg sering muncul sebelum episode depresif berat, dmn menunjukkan lebih sedikit gejala tetapi durasi “feeling blue” yg lebih panjang (APA, 2000)
Ada beberapa hal yg menyebabkan lansia menjadi depresi, antara lain: Sakit fisik, yg secara statistik merupakan faktor resiko utama depresi. Prevalensi depresi pada lansia di setting medis diperkirakan mencapai 15 % (Reifler, 1994). Ada beberapa kelompok lanasia yg menimbulkan keprihatinan . Laki-laki kulit putih, terutama yg memiliki penyakit medis atau tinggal seorang diri, memiliki resiko yg lebih tinggi utk bunuh diri pada usia 69 sampai 85 tahun (Conwell, 1994). Selain itu sakit fisik juga dapat bertindak sebagai stressor dan merupakan reaksi terhadap keadaan sakit atau disabel.
2. Kehilangan fungsi fisik, seperti tidak mampu lagi mengurusi keperluan dasarnya sendiri (mandi, berpakaian, buang air) atau menjadi tidak mampu lagi melakukan kegiatan-kegiatan yg dianggap penting juga merupakan hal yg signifikan menimbulkan resiko menjadi depresi. b. Kecemasan Gangguan panik, fobia, dan gangguan kecemasan menyeluruh pada lansia, menerima perhatian terbesar dibanding dengan gangguan2 kecemasan lainnya (Beck dan Stanley, 1997), dan gangguan Stres Pasca Trauma .
Kriteria Diagnostik utk gangguan kecemasan yg menjadi fokus perhatian pada lansia didefenisikan sbb: Gangguan panik yg meliputi nyeri dada dan nafas pendek yg mendadak yg muncul berulang kali Fobia, ditandai oleh ketakutan dan penghindaran yg melampaui besarnya bahaya riilnya Generallized Anxiety Disorder (GAD) (gangguan kecemasan menyeluruh) mencakup kecemasan dan kekhawatiran yg tdk terkontrol PTSD (post traumatic stress disorder), mengacu pd pengalaman emosional yg dirasakan kembali seperti saat mengalami kejadian yg lalu, yg disertai dnegan penghindaran rangsangan fisiologis dari hal2 yg berhubungan dengan trauma itu.
c. Demensia Perubahan dlm fungsi kognitif dan perilaku menjadi semakin banyak dialami seiring proses penuaan. Demensia dpt diartikan sbg masalah dlm kemampuan intelektual yg biasanya memburuk scr bertahap dan sulit utk diperbaiki. Demensia ditandai oleh hilangnya fungsi dalam kegiatan sehari2. sebagian demensia disebabkan oleh perubahan dlm otak yg tdk dpt dipulihkan sbg akibat dr perkembangan perubahan struktural atau kematian jaringan akibat stroke. Demensia yg sering dijumpai adalah Alzheimer (yg disebabkan perubahan bsr dlm otak , sebagian otak membentuk area yg mengeras/plak).
D.MASALAH2 LAIN YG DPT MENJADI FOKUS PENANGANAN PD LANSIA Kesehatan Penganiayaan lansia Insomnia Masalah2 seksual
E. Intervensi Psikologis Seperti halnya orang dewasa, teknik yg digunakan dlm assesmen psikologisnya termasuk wawancara klinis, catatan riwayat kehidupannya, evaluasi kognitif dan neuropsikologis, assesmen perilaku dan observasi situasional. Tetapi untuk LANSIA......psikolog perlu menggunakan norma2 yg berbeda utk berbagai tes dan lebih sering memasukkan tes kognitif dan assesmen Pd lansia, informasi ttg riwayat hidup sgt diperlukan. Cth: pengalaman problematika kehidupannya, seberapa efektifkah dia menangani masalahnya, dll...
Kebanyakan penelitian ttg psikoterapi pd lansia menggunakan pendekatan kognitif-behavioral, dan ini banyak terbukti efektif utk berbagai macam masalah. Meskipun ada pendekatan2 lainnya seperti terapi individual, terapi psikodinamik, dsb.... CBT (cognitive behavioral therapy) didasarkan pd pendekatan teorotis yg menekankan pd belajar seumur hidup dan keyakinan yg optimistik bahwa orang mampu menciptakan perubahan penting dalam pikiran, perasaan dan tindakan . WHY..??
KARENA menurut prinsip CBT - belajar adalah proses seumur hidup , dan diharapkan terapi ini akan dapat membantu sampai batas2 tertentu utk berbagai jenis usia. Selain itu “PSIKOEDUKASI” adalah komponen utama CBT, dan terapi sering dikemas lebih sbg “penanganan belajar” daripada “penanganan psikologis”
TERIMA KASIH....