Pengolahan minyak kelapa sawit

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia
Sanitasi dan Keamanan.
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
Teknologi Biobriket.
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.
Mesin Pemanen Sawit Muhammad Ikrom
Penggaraman dan Pengeringan
PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT
Solusi-Solusi Sederhana
TEKNOLOGI UMBI-UMBIAN
Biji Tengkawang.
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
PEMURNIAN Lanjutan.
PROSES PENGECORAN.
Pengolahan Inti Sawit Menjadi minyak Inti Sawit (PKO)
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
PANEN Persiapan panen Organisasi panen Kriteria matang panen
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
Refinery dan Pengolahan Turunan Minyak Sawit
MODUL- 2 Lajutan………..
PROSES PENGOLAHAN, PENGEMASAN, PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
PENGOLAHAN KELAPA.
ANALISIS TEMPAT KERJA.
Mengenal Lebih Dekat Minyak Buah Kelapa Sawit
Pengolahan Minyak bumi
Refinery dan Pengolahan Turunan Minyak Sawit
limbah udang menjadi beberapa produk
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
PENGOLAHAN MINYAK DAN INTI KELAPA SAWIT
PENANGANAN PASCA PANEN postharvest handling
Oleh Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani,MP
Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control (SQC)) Pada PTP. NUSATNTARA IV PKS ADOLIA.
Kuliner Hasil Perkebunan
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
TEPUNG TELUR.
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
Zat Warna Alami Wildan Suhartini (
Bioplastik Dari Kulit Pisang
TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 17 MEI 2009 emhanatsir Fapet UB 2009.
Teknologi Pati dan Gula
Limbah Industri Minyak Kelapa sawit
INDUSTRI MINYAK SAWIT.
ENERGI BIOMASSA.
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
Anggi Kusuma Wardani Pertanian/THP
PENGOLAHAN LEMAK KAKAO
KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT DAN TANAMAN CABAI
Pemanfaatan Kulit Nanas untuk Mengurangi Kadar Kafein pada Kopi
TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
PABRIK PENGOLAHAN TANDAN KELAPA SAWIT
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
 SYAMSIDAR  PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tujuan III Mengetahui proses dan fungsi dari analisa losses pada stasiun clay bath Untuk mengetahui.
LEMAK DAN MINYAK.
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
SINATRIA BAGUS PURWAWIDYA ( ) OKIE PRASETYO WIBOWO ( ) LUBECK SURYANDA ( ) NURSYAEFULLOH PURNOMO ( ) SUSILO.
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
4/26/2019Lemak dan Minyak, By Mursalin1 PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP KOMPOSISI MINYAK DAN LEMAK A. EKSTRAKSI Ekstraksi tidak berpengaruh thd komposisi.
PEMANFAATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO) YANG TELAH DIEKSTRAKSI SENYAWA FENOLIK SEBAGAI BAHAN BAKU SURFAKTAN DIETANOLAMIDA DAN GLISEROL PEMANFAATAN MINYAK.
KELOR -Salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis dan subtropis. -Pohon dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur di dataran rendah.
PROSES CLEANING PADA SATUAN OPERASI Desi Salmah (G )
KELOMPO K 7: ASHAR SHIDQI ( ) TEODORA MARIA F.B. DASILVA ( ) DEPRTEMEN MAGISTER TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG.
Transcript presentasi:

Pengolahan minyak kelapa sawit

Minyak kelapa sawit Minyak kelapa sawit

Pohon kelapa sawit

pohon kelapa sawit

Sistematika Tanaman kelapa sawit Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Elaeis

Syarat Pertumbuhan Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memperngaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.

Hasil Tanaman Kelapa Sawit Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk beragam keperluan karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.

Pemanenan pengumpulan Kelapa sawiT

Pengangkutan kelapa sawit ke pabrik

Bagian yang untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah Bagian yang untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.

Buah terdiri dari tiga lapisan: Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin. Mesoskarp, serabut buah Endoskarp, cangkang pelindung inti Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.

PenggilingaN

Pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh : minyak sawit inti sawit sabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa sawit dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami sebagai unit ekstraksi crude palm oil (CPO) dan inti sawit dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Pabrik pengolahan tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia.

Parameter penting produksi : Efisiensi ekstraksi, rendemen, kualitas produk sangat penting perananya dalam menjamin daya saing industri perkebunan kelapa sawit di banding minyak nabati lainnya. Kualitas hasil minyak CPO yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi buah (TBS) yang diolah dalam pabrik. Proses pengolahan dalam pabrik hanya berfungsi menekan kehilangan dalam pengolahannya, sehingga kualitas CPO yang dihasilkan tidak tergantung dari TBS yang masuk ke dalam pabrik.

Prinsip proses pengolahan kelapa sawit Proses ekstraksi CPO secara mekanis dari tandan buah segar kelapa sawit (TBS) yang diikuti dengan proses pemurnian. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri atas beberapa tahap proses yang berjalan secara sinambung dan terkait satu sama lain kegagalan pada satu tahap proses akan berpengaruh langsung pada proses berikutnya. Oleh karena itu setiap tahap proses harus dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan parameter yang ada

Tahapan proses Perebusan (sterilisasi) Perebusan atau sterilisasi buah dilakukan dalam sterilizer yang berupa bejana uap bertekanan. Tujuan dari perebusan antara lain : • Mematikan enzim untuk mencegah kenaikan asam lemak bebas minyak yang dihasilkan. • Memudahkan pelepasan brondolan buah dari tandan. • Melunakan buah untuk memudahkan dalam proses pengepresan dan pemecahan biji. • Prakondisi untuk biji agar tidak mudah pecah selam proses pengepresan dan pemecahan biji. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tekanan uap sebesar 2,8-3 kg/cm2 dengan lama perebusan sekitar 90 menit.

Pengepresan/ pengempaan Pengepresan berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (pericarp). Massa yang keluar dari digester diperas dalam screw press pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95 C sebanyak 7 % TBS (maks) dengan hasil minyak kasar (crude oil) yang viscositasnya tinggi. Dari pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji. Biji yang bercampur dengan serat masuk ke alat cake breaker conveyor untuk di pisah antara biji dan seratnya, sedangkan minyak kasar dialirkan ke stasiun klarifikasi (pemurnian).

Pemurnian Minyak Minyak kasar hasil stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk diproses lebih lanjut sehingga diperoleh minyak produksi. Proses pemisahan minyak, air dan kotoran dilakukan dengan system pengendapan, sentrifugasi dan penguapan. Crude oil dialirkan ke vibrating screen dengan tujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester. Saringan bergetar (Vibrating screen) terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas permukaan 2 M2 . Tingkat atas memakai saringan ukuran 20 mesh, sedangkan tingkat bawah memakai saringan 40 mesh. Minyak yang telah disaring dialirkan ke dalam crude oil tank dan suhu dipertahankan 90-95°C selanjutnya crude oil dipompa ke tangki pemisah (continuos clarifier tank) dengan pompa minyak kasar.

Proses Pengolahan lnti Sawit Ampas kempa yang terdiri dari biji dan serabut dimasukkan ke dalam Depericaper melalui Cake Brake Conveyor yang dipanaskan dengan uap air agar sebagian kandungan air dapat diperkecil, sehingga Press Cake terurai dan memudahkan proses pemisahan. Pada Depericaper terjadi proses pemisahan fibre dan biji. Pemisahan terjadi akibat perbedaaan berat dan gaya isap blower. Biji tertampung pada Nut Silo yang dialiri dengan udara panas antara 60 – 80°C selama 18- 24 jam agar kadar air turun dari sekitar 21 % menjadi 4 %. Sebelum biji masuk ke dalam Nut Craker terlebih dahulu diproses di dalam Nut Grading Drum untuk dapat dipisahkan ukuran besar kecilnya biji yang disesuaikan dengan fraksi yang telah ditentukan.

Nut kemudian dialirkan ke Nut Craker sebagai alat pemecah Nut kemudian dialirkan ke Nut Craker sebagai alat pemecah. Masa biji pecah dimasukkan dalam Dry Seperator (Proses pemisahan debu dan cangkang halus) untuk memisahkan cangkang halus, biji utuh dengan cangkang/inti. Masa cangkang bercampur inti dialirkan masuk ke dalam Hydro Cyclone untuk memisahkan antara inti dengan cangkang. Inti dialirkan masuk ke dalam Kernel Drier untuk proses pengeringan sampai kadar airnya mencapai 7 % dengan tingkat pengeringan 50°C, 60°C dan 70°C dalam waktu 14-16jam. Selanjutnya guna memisahkan kotoran, maka dialirkan melalui Winnowing Kernel (Kernel Storage), sebelum diangkut dengan truk ke pabrik pemproses berikutnya.

Penebahan/ perontokan buah Penebahan adalah pemisahan brondolan buah dari tandan kosong kelapa sawit. Buah yang telah direbus di sterilizer diangkat dengan hoisting crane dan di tuang ke dalam thresher melalui hooper yang berfungsi untuk menampung buah rebus. Pemipilan dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatan putaran 23-25 rpm. Buah yang terpipil akan jatuh melalui kisi-kisi dan ditampung oleh fruit elevator dan dibawa dengan distributing conveyor untuk didistribusikan ke tiap unit-unit digester.

Didalam digester buah diaduk dan dilumat untuk memudahkan daging buah terpisah dari biji. Digester terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak yang di dalamnya dipasang pisau-pisau pengaduk sebanyak 6 tingkat yang diikatkan pada pros dan digerakkan oleh motor listrik. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90-95 C yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap 3 kg/cm2 langsung atau melalui mantel. Proses pengadukan/ pelumatan berlangsung selama 30 menit. Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukan ke dalam alat pengepresan (screw press).

Pengepresan/ pengempaan Pengepresan berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (pericarp). Massa yang keluar dari digester diperas dalam screw press pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95 C sebanyak 7 % TBS (maks) dengan hasil minyak kasar (crude oil) yang viscositasnya tinggi. Dari pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji. Biji yang bercampur dengan serat masuk ke alat cake breaker conveyor untuk di pisah antara biji dan seratnya, sedangkan minyak kasar dialirkan ke stasiun klarifikasi (pemurnian).

Pemurnian Minyak Minyak kasar hasil stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk diproses lebih lanjut sehingga diperoleh minyak produksi. Proses pemisahan minyak, air dan kotoran dilakukan dengan system pengendapan, sentrifugasi dan penguapan. Crude oil yang telah diencerkan dialirkan ke vibrating screen dengan tujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester. Saringan bergetar (Vibrating screen) terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas permukaan 2 M2 . Tingkat atas memakai saringan ukuran 20 mesh, sedangkan tingkat bawah memakai saringan 40 mesh. Minyak yang telah disaring dialirkan ke dalam crude oil tank dan suhu dipertahankan 90-95°C selanjutnya crude oil dipompa ke tangki pemisah (continuos clarifier tank) dengan pompa minyak kasar.

Kumpulkan minggu depan. Tugas Perbedaan minyak sawit & minyak inti sawit ?. Kumpulkan minggu depan.