Psikologi Kognitif By Adam Nur Fauzan
Contents Anggota Kelompok 1 2 3 4 Click to add Title
Latar Belakang Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang khusus mempelajar tentang kognisi. Kognisi sendiri adalah proses fikir/berpikir. Dalam psikologi kognitif tujuan utamanya yang diarahkan adalah pada tingkah laku anak didik dalam formal atau informal. Psikologi kognitif memiliki tempat tersendiri dalam beberapa mazhab psikologi yang sampai hari ini terus mengalami perkembangan pesat. Kognisi terdiri dari berbagai macam jenisnya. Antara lain persepsi, ingatan, pengetahuan umum, pembentukan konsep, penalaran, pembuatan keputusan, peecahan masalah, inteligensi, kreativitas, dan lain-lain.
1 Tokoh Psikologi Kognitif Tokoh-tokoh aliran kognitif di antaranya adalah Thorndike,Watson, Clark L. Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Thorndike Edwin Guthrie Skinner Watson Clark L. Hull
2 Filosofi Aliran Psikologi Kognitif Semenjak psikologi lahir sebagai ilmu, muncul berbagai penelitian-penelitian mengenai perilaku manusia. Aliran behaviorisme muncul dan diperkenalkan oleh psikolog Amerika bernama John B. Watson tahun 1913. Watson beranggapan bahwa satu-satunya sumber informasi mengenai “jiwa” adalah perilaku yang terobservasi langsung. Watson menentang metode introspeksi. Para behavioris memandang pentingnya hubungan perilaku manusia yang muncul dengan stimulus yang ada di lingkungan.
3 Contoh Aliran Psikologi Kognitif Belajar kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal berfikir, yakni proses pengolahan informasi. Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Seperti juga diungkapkan oleh Winkel (1996: 53) bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan berbekas”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.
4 Teori Piaget Teori Piaget Psikolog Swiss terkenal, Jean Piaget (1896-1980) menekankan bawa anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri; informasi tidak sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk mencakup gagasan baru, karena informasi tambahan memajukan informasi.
5 Teori Gestalt Teori Gestalt Peletak dasar teori gestalt adalah Merx Wertheimer (1880-1943) yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving. Sumbangannya diikuti oleh Kurt Koffka (1886-1941) yang menguraikan secara terperinci tentang hukum-hukum pengamatan, kemudian Wolfgang Kohler (1887-1959) yang meneliti tentang insight pada simpase. Kaum gestaltis berpendapat bahwa pengalaman itu berstuktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Menurut pandangan gestaltis, semua kegiatan belajar menggunakan pemahaman terhadap hubungan hubungan, terutama hubungan antara bagian dan keseluruhan. Intinya, menurut mereka, tingkat kejelasan dan keberartian dari apa yang diamati dalam situasi belajar adalah lebih meningkatkan kemampuan belajar seseorang dari pada dengan hukuman dan ganjaran.
6 Pengaruh Dalam Ilmu Psikologi
7
8
8 Terima Kasih