PRESENTASI OLEH : Pdm. Romi Lie., S.Th. Tanggal : 23 September 2016

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU ALAMIAH DASAR Dosen : Ir. Dian Meliantari,MM Kuliah :6
Advertisements

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat Ilmu: administrasi
Pendidikan Agama Islam
PENGETAHUAN, ILMU DAN FILSAFAT
PERKEMBANGAN EPISTEMOLOGI
Pendidikan Kewarganegaraan
Menalar Tuhan Kelompok 1.
Pendidikan Kewarganegaraan
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
Pengalaman Religius Keyakinan akan adanya Allah [Iman] tidak lepas dri kehidupan manusia, maka kepercayaan dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman. Ada.
SEJARAH & PENDEKATAN ILMU POLITIK LENI ANGGRAENI, S.PD., M.PD.
Pert. 3 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
FILSAFAT SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR
ETIKA Ferly David, M.Si..
ETIKA BISNIS Dr. Yulizar Kasih, S.E., M.Si
ALIRAN TEOLOGI ISLAM MASA MODERN
Apa itu ?.
Pengertian Filsafat Dalam wacana ilmu pengetahuan filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara definitif. Pengetahuan.
Metode memahami islam Oleh: Sayan Suryana, S.Sos.M.M. FH. Unsika.
Psikologi Kognitif By Adam Nur Fauzan.
FILSAFAT PENDIDIKAN.
KONSEP & PENGERTIAN FILSAFAT SECARA UMUM
KEBEBASAN MENGELUARKAN OPINI Pertemuan 1
Aliran Kritis Generasi Pertama
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
ETIKA PROFESI ISLAM DALAM PANDANGAN FILSAFAT
Arthur Schopenhauer “Kehendak”.
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
Pert. 3 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
Kerukunan Antar Umat Beragama
Pengaruh Ideologi Pancasila terhadap Ketahanan Nasional
KEKRISTENAN DAN KEBUDAYAAN
HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Apakah Filsafat Itu ? Etimologis: Filsafat = philosophia, philos + sophia (cinta kebijaksanaan/pengetahuan) Filsafat merupakan aktivitas yang mengusahakan.
Nietzsche SHELA
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
2.3.Metode Ilmiah.
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
Filsafat Pendidikan Perenialisme
SEJARAH ISLAM APA YANG DIMAKSUD DENGAN SEJARAH?
MENGAPA PERLU MENDALAMI FILSAFAT HUKUM ?
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DASAR-DASAR FILOSOFIS PENDIDIKAN ISLAM: HAKIKAT KEBENARAN DAN PENGETAHUAN NILAI KEBAIKAN DAN KEINDAHAN Oleh: IDRUS : SYAPUANSYAH.
Kelompok 9 : Miftahul Jannah Siti Rechal Muhammad Khairunnas
MENGENAL FILSAFAT Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Pancasila Sebagai Ideologi
Pengetahuan Vs Kehidupan
X. AGAMA BUDDHA DAN IPTEK
STUDI ISLAM III BAB V MASALAH ORIENTALISME
MATERI KULIAH PENDIDIKAN AGAMA
M. Irvan pratama NABIL MUMTAZ
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN
Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
DNJ //Landasan Pendidikan
Membangun Komunitas Dialogal
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
PLURALISME DALAM ISLAM
MODUL IMAN KRISTEN (Tahap BERSEMI) “Mengenal Pengakuan Gereja Toraja”
Sejarah Empirisme Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba – coba atau pengalaman. sebagai doktri.. Empirisme adalah lawan.
KELUARGA - KELUARGA BERIMAN
PLURALITAS KEAGAMAAN DI INDONESIA Jurnal Teologi “Gema” No 47/1994, UKDW.
Transcript presentasi:

PRESENTASI OLEH : Pdm. Romi Lie., S.Th. Tanggal : 23 September 2016 Teologi Religionum PRESENTASI OLEH : Pdm. Romi Lie., S.Th. Tanggal : 23 September 2016

BAB I : Latar Belakang dan Perkembangan Pluralisme C. Relativisme sebagai Salah Satu Titik Tolak Pluralisme Modern Pluralis India Stanley Samartha berpendapat: semua pendekatan orang Kristen terhadap agama lain adalah berdasarkan teori kekristenan yang tanpa nama atau Kristologi Kosmik. Orang Kristen tidak boleh melupakan bahwa dalam suatu inkarnasi Allah merelatifkan diri-Nya. @ Sumber Pdt. Dr. Aya Susanti., Materi Kuliah Teologi Religionum, STT Jaffray Jakarta, 2016

3 Pandangan tentang Inkarnasi Yesus Martin Luther, yaitu: finitum capax infiniti (yang terbatas mampu mengandung, merangkul yang tak terbatas) “Yang Tidak Terbatas menampung Yang Terbatas” (infinitum capax finiti) Yohanes Calvin menyatakan: finitum non capax infiniti (yang terbatas tidak dapat menampung yang tidak terbatas)

Siapakah Stanley Samartha? Stanley Jedidiah Samartha lahir pada 7 Oktober 1920 di Karkal, India sebagai anak seorang pendeta Basel Evangelical Mission. Ia dibesarkan di tengah-tengah masyarakat multi- religius yang terdiri dari agama Hindu, Islam, Kristen, dan Jainisme. Ia belajar di Madras University, United Theological College, Bangalore (1941-1954), Union Theological Seminary, New York (di bawah bimbingan Paul Tillich untuk tesisnya), dan Hartford Seminary Foundation, Hartford, Connecticut. @ A. A. Yewangoe, Theologia Crucis di Asia (Jakarta: Gunung Mulia, 1996) 116

Siapakah Stanley Samartha? Ia pernah menjadi rektor di Basel Evangelical Mission Theological Seminary (sekarang Karnataka Theological Seminary; 1952-1960), Bangalore, Karnataka. Kemudian ia menjadi rektor Serampore College, West Bengal (1960-1965). Ia melayani sebagai direktur program dialog dengan iman dan ideologi-ideologi yang lain selama 1968- 1980. Ia kembali ke India dan mengajar di United Theological College sampai menjadi dosen emeritus. Ia juga adalah anggota komite program doktor South Asia Theological Research Institute. Ia meninggal pada 22 Juli 2001

Sistem Berteologi Stanley Samartha Samartha mengatakan bahwa jika Origen menggunakan kategori-kategori pemikiran Platonis dan Aquinas menggunakan kategori- kategori pemikiranAristotelian maka teolog- teolog India tidak boleh ragu-ragu untuk menggunakan pemahaman-pemahaman filosofis advaita vedanta. Baginya, pendekatan alkitabiah tentang Allah dan manusia memang istimewa tetapi pendekatan tersebut tidak dapat menjadi tongkat pengukur untuk mengukur dan menilai pendekatan yang lain khususnya pendekatan advaita terhadap realitas. @ Veritas 10/2 (Oktober 2009) 239-257

Sistem Berteologi Stanley Samartha Bagi Samartha, paling tidak ada empat alasan mengapa sistem filsafat advaita harus dipilih dalam usaha berteologi di India. Pertama, sistem ini sangat terkenal dan merupakan sistem yang penting di India. Kedua, banyak tokoh terkemuka di India telah amat dipengaruhi oleh sistem ini, khususnya dalam interpretasi modernnya. Ketiga, di India modern, orang terus-menerus mencari, membandingkan, dan meneliti advaita dan kemudian menghubungkannya dengan kehidupan dan pemikiran modern. Keempat, mereka yang membahas masalah-masalah sosial India mengakui berharganya pendekatan Sankara ini, terutama sehubungan dengan masalah tujuan hidup.

Apakah Advaita Vedanta Advaita Vedanta merupakan sebuah sistem filsafat yang dikembangkan oleh Sankara (788-820 M). Advaita artinya non-dualime. Sistem advaita ini menyangkal adanya realitas atau kenyataan yang lebih tinggi dari satu atau kenyataaan yang banyak. Ia menekankan kesatuan dari segala kehidupan. Menurut sistem ini alam, manusia, dan Allah ada dalam proses abadi yang awalnya, kelangsungannya, dan akhirnya ada di dalam Brahman

Titik Tolak Paham Pluralisme Samartha Samartha mengambil ide vedantis mengenai Misteri yang merupakan basis ontologis bagi realitas mendasar (ultimate reality) di alam Hinduisme. Misteri memberikan dasar hakiki-ontologis bagi toleransi. Tanpa misteri maka toleransi akan masuk ke dalam bahaya menjadi suatu keadaan bersahabat yang tidak kritis

Titik Tolak Paham Pluralisme Samartha Misteri adalah Sang kebenaran dari sang Kebenaran (Satyasya Satyam), adalah Pusat atau Inti dari Hakikat Adikodrati yang senantiasa berada di luar dan lebih besar dari pengertian-pengertian tentangnya atau bahkan dari keseluruhan pengertian-pengertian itu. Misteri ini melampaui pengetahuan akal dan mental (pengetahuan kognitif) (tarka), tetapi dapat dimasuki melalui penglihatan (dristi) dan petunjuk batin atau intuisi (anubhava).

Titik Tolak Paham Pluralisme Samartha Misteri ini dekat tetapi jauh, dapat diketahui namun tidak terpahami, bersifat pribadi tetapi pada hakikatnya di luar segala sesuatu, dan, menurut satu pandangan Hindu tertentu, bahkan tidak dapat digambarkan sebagai “satu.” Misteri ini “bukan-dua” (non-dualis”) (advaita); dengan ini mau dinyatakan bahwa ada kepelbagaian di dalam inti dari Hakikat adikodrati itu sendiri dan karenanya menjadi bagian asasi dari hakikat kodrat manusia juga.