Soe D’Atmadji Creative Writing Sekadar Gambaran Sederhara Disusun untuk kalangan sendiri, tidak untuk disebarluaskan
Sekadar Gambaran Perhatikan kalimat berikut: Tiada bulan, tiada bintang. Tiada warna, tiada bayang, tiada satu pun titik terang. Semua tenggelam dalam kegelapan merata tiada terbaca. Orang melihat dan melihat, tetapi tak satu pun terlihat, seolah mata ini telah dicungkil dari sarangnya. Hujan seperti dicurahkan dari langit… Lumpur luar biasa banyaknya… (Malam Gelap, Anton Chekhov). Malam gelap gulita. Hujan turun sangat lebat, hingga jalanan berlumpur…. Dua ilustrasi di atas sebetulnya menggambarkan suasana yang sama. Ada yang bilang, ilustrasi yang pertamalah yang mewakili tulisan kreatif.
Melihat dua kutipan di halaman sebelumnya, bisakah diartikan bahwa tulisan kreatif selalu mengungkapkan sesuatu dengan berpanjang- panjang, mendayu-dayu, mungkin demi keindahan (atau keasyikan penulis??). Kalau begitu bagaimana dengan puisi. Bukankah puisi juga dikategorikan tulisan kreatif? Padahal, puisi hampir selalu berusaha mengungkapkan sesuatu sesingkat mungkin. Satu baris puisi kadang bisa mewakili beberapa paragraf, bahkan beberapa halaman, tulisan biasa. Jadi, apa itu tulisan kreatif?
Definisi Wikipedia menjelaskan creative writing sebagai “any writing that goes outside the bounds of normal prefessional, journalistic, academic, or technical forms of literature, typically identified by an emphasis on narrative craft, character development, and the use of literary tropes or with various traditions of poetry dan poetics. “ Yang mungkin kontradiktif, wikipedia menambahkan, “.... it is possible for writing such as feature stories to be considered creative writing, even though they fall under journalism ....” Karena itu, rasanya kita lebih baik fokus pada goes out of the bounds,” keluar dari ikatan atau batasan”, bentuk-bentuk literatur normal. Penekanannya pada original style (gaya yang orisinil), bukan meniru genre yang sudah ada.
Ragam Secara umum dikenal istilah creative fiction dan creative nonfiction, masing-masing punya banyak ragam lagi. Yang sering kita temui antara lain artikel, biografi, drama, esai, novel, puisi, cerpen, skenario.
Menulis Saja... Pertanyaannya, tentu, bagaimana menghasilkan tulisan kreatif? Bagi saya, menulis itu aktivitas kreatif. Jadi, tidak perlu dipersoalkan tulisan Anda memenuhi kriteria tulisan kreatif atau tidak. Asal Anda tidak menjiplak, tidak meniru gaya orang lain, dan tidak mengkopi ide orang lain, rasanya tulisan Anda bolehlah disebut tulisan kreatif. Itu kreasi Anda sendiri kan. Itu kreatif.
Sekadar Referensi Naning Pranoto, 24 Jam Memahami Creative Writing, Kanisius, Yogyakarta, 2011 Hermawan Aksan, Proses Kreatif Menulis Cerpen, Nuansa Cendekia, Bandung, Cetakan II, 2015 Prof Ir Urip Santosa SIKom MSc PhD, Kiat Menulis Artikel Ilmiah, Graha Ilmu, Yogyakartam 2014 Isa Alamsyah dan Asma Nadia, 101 Dosa Penulis Pemula, Asma Nadia Publishing House, Jakarta, 2014 Abdullah F. Hasan, Jadi Penulis Top? Gampang, PT Citra Aji Parama, Yogyakarta, 2012 Goenawan Mohamad (Pengantar), Seandainya Saya Wartawan Temo, ISAI dan Yayasan Alumni Tempo, Jakarta, 1996 Parakitri T. Simbolon, Vademekum Wartawan, Kepustakaan Populer Gramedia, 1997
Anda telah belajar menulis sejak kecil Anda telah belajar menulis sejak kecil. Jadi, menulis seharusnya bukan perkara sulit bagi Anda. Anda hanya perlu mengasahnya dengan menulis dan terus menulis.
Jadi, jangan ragu berkreasi dan temukan gaya Anda sendiri. Selalu Ingat, Anda Bebas Berkreasi. Jangan Takut Melabrak Batas. Bukankah ciri utama tulisan kreatif justru “out of the bound”, keluar dari batasan? Jadi, jangan ragu berkreasi dan temukan gaya Anda sendiri.