PENDEKATAN PERILAKU/ BEHAVIORISTIK Thoyyibah & Yuliezar 2016
Fokus: mengembangkan perilaku adaptif & perilaku skrg Paradigma behavioris Fokus: mengembangkan perilaku adaptif & perilaku skrg Mendukung bentuk kognisi sosial
EMPAT PERSPEKTIF Pengkondisian Klasik Pengkondisian Operan Belajar Sosial Kognitif Perilaku
KONSELING Konseli juga ikut berperan aktif dlm menetapkan tujuan Konselor hrs aktif dlm menetapkan tujuan Konseli juga ikut berperan aktif dlm menetapkan tujuan klien, belajar atau tdk atau mempelajari ulang cara berperilaku yg spesifik
CIRI-CIRI Perilaku tampak Kecermatan dan penguraian tujuan2 konseling Perumusan prosedur penanganan yg spesifik sesuai masalah Perkiraan secara obyektif atas hasil2 konseling
TUJUAN Ingin membantu klien utk menyesuaikan diri thd kondisi kehidupannya, dan mencapai tujuan pribadi & profesionalnya Fokusnya mengubah atau menghapus tingkah laku maladaptif menjadi adaptif PERTIMBANGAN KONSELING: Perilaku yg ingin diubah diinginkan klien Konselor mampu dan bersedia bantu Memungkinkan dicapai oleh konseli Dirumuskan secara spesifik target perilakunya
LANGKAH2 Definisikan masalah. masalah dijelaskan secara konkret, jelas kapan munculnya, dimana, seperti apa reaksinya, dengan siapa hal itu bisa muncul?? 2. Buat struktur perkembangan cari tahu, usaha apa saja yg sudah dilakukan, apa masalahnya sekarang, apakah memang sangat mendasar 3. Buat tujuan spesifik konselor bantu merinci/unit yang dapat dicapai konseli, konselor mendampingi usaha mengembangkan skill2 u/ capai tujuan, 4. Tentukan metode terbaik u/perubahan klien disesuaikan dg karakter konseli, jika ada hambatan, memungkinkan kombinasi/seperti apa. Ingat perjanjian seperti apa, dikomunikasikan kpd konseli. 5. Evaluasi melakukan penilaian,apakah yang dilakukan mengarah pada pencapaian tujuan awal. (sesuai goal setting)
PERAN KONSELOR Sebagai guru, pengarah, ahli Pemberi penguatan Model Penasehat
TEKNIK Tingkah laku umum Tingkah laku spesifik
TEKNIK TINGKAH LAKU UMUM Penguat Jadwal penguatan Pembentukan Generalisasi Pemeliharaan Pemusnahan Hukuman
TEKNIK Teknik tingkah laku umum: dpt diterapkan dlm semua teori tingkah laku, meskipun ada yg paling cocok Penggunaan penguat: peristiwa yg ketika mengikuti suatu tingkah laku meningkatkan kemungkinan tingkah laku ini diulang lagi. Penguat bisa positif atau negatif Jadwal penguatan: ketika tingkah laku dipelajari pertama kali, tingkah laku tsb harus diperkuat setiap kali hal itu terjadi. Sesudah itu penguatan berkala baik rasio atau interval
TEKNIK (2) Pembentukan: tingkah laku yg dipelajari secara bertahap melalui aproksimasi berurutan. Saat klien mempelajari kemampuan baru, konelor dpt membantu memecah tingkah laku mjd unit2 kecil Generalisasi: menunjukkan tingkah laku tsb pd lingkungan di luar lingkungan tempat tingkah laku itu dipelajari pd awalnya Pemeliharaan: konsistensi dlm melakukan tindakan yg diinginkan tanpa tergantung pd dukungan org lain. Cara melalui observasi diri & rekam diri TEKNIK
TEKNIK (3) Pemusnahan: penghapusan suatu tingkah laku dikarenakan ditariknya penguat. Hanya sedikit indvidu yg akan terus melakukan sesuatu yg tdk mendatangkan manfaat Hukuman: mencakup memberikan stimulus yg tdk diinginkan thd suatu situasi utk menekan atau menghapus sebuah tingkah laku
TEKNIK TINGKAH LAKU KHUSUS Latihan tingkah laku Perencanaan lingkungan Desensitisasi sistematik Latihan asertif Kontrak kontingensi, dll
TEKNIK TINGKAH LAKU KHUSUS Adalah metode tingkah laku yg diperhalus, yg mengombinasikan teknik2 umum dgn cara yg tepat. Teknik tsb ditemukan di bbg pendekatan tingkah laku yg berbeda2 Latihan tingkah laku: terdiri atas mempraktikkan tingkah laku yg diinginkan sampai tingkah laku tsb dpt dilakukan sesuai cara yg diharapkan klien Perencanaan lingkungan: klien membuat suatu lingkungan utk meningkatkan atau membatasi tingkah laku ttt. Ex: anak korban Bullying Desensitisasi sistematik: bertujuan utk membantu klien mengatasi ansietas pd situasi tertentu. Klien diminta utk menggambarkan situasi yg menyebabkan kegelisahan & kemudian mengurutkan situasi tsb & peristiwa yg terkait dgnnya berdasarkan hirarkinya. Konselor mengajarkan relaksasi baik fisik maupun mental, hirarki tsb kemudian ditinjau ulang, dimulai dgn tingkat kecemasan terrendah. Saat kegelisahan mulai meningkat, klien dibantu rileks kembali & prosedur dimulai baru lagi sampai klien mampu tenang, meskipun memikirkan atau membayangkan peristiwa yg digunakan utk membangkitkan ansietas paling besar. Ex: takut hadapi orang lain
TEKNIK TINGKAH LAKU KHUSUS Latihan asertif: prinsip utama adalah bahwa org harus dpt mengekspresikan perasaan & pikiran scr bebas & tetap tanpa ansietas. Teknik ini terdiri atas kontra pengkondsian ansietas & memperkuat asertif. Klien diajarkan bahwa semua org mempunyai hak mengekspresikan diri. Klien kemudian mempelajari perbedaan antara agresif, pasif, dan asertif Ex: merasa selalu pasif dalam diskusi Kontrak kemungkinan (contingency): tujuan: membuat tingkah laku dilakukan, diubah/dilanjutkan. tingkah laku yg akan dilakukan, diubah, atau diakhiri, imbalan yg berhubungan dgn dicapainya tujuan tsb, dan kondisi yg dibutuhkan utk mendapatkan imbalan tsb dicantumkan dalam kontrak tertulis seolah2 formal. Ex: biasanya pada anak2. membentuk tingkah laku duduk tenang saat di kelas.