Peran hormon dalam fertilisasi Mimi Rahmawati
Hipotalamus - Hipofisis Hormon disekresi di ujung akson dari neuron: magnacellular: ke neurohipofisis oksitosin, vasopressin (antidiuretic hormone [ADH]) 9 asam amino, beda pada 2 posisi diteruskan aliran darah sistemik parvicellular: ke eminentia mediana GHRH, somatostatin, CRH, LHRH (GnRH), PIF & PRF diteruskan aliran darah lokal ke adenohipofisis
Hipotalamus-Neurohipofisis
Hipotalamus-Adenohipofisis
Gonadotropin (LH dan FSH) Dihasilkan sel gonadotrof hipofisis anterior dirangsang oleh Luteinizing Hormone Releasing Hormone (LHRH, GnRH) sekresi dipengaruhi mata dan hidung stress mengganggu via CRH dan endorfin Awal pubertas: LHRH naik, pria-wanita mirip gonadotropin ikut naik, pulsus 15 menit wanita: frekuensi bervariasi, tiap 1-7 jam pria: 8-10 /hari (tiap 2-3 jam)
Gonadotropin merangsang gonad Merangsang gonad (testes / ovarium) produksi hormon dan sel benih FSH: pematangan ovum dan sperma LH: produksi hormon androgen (testosteron): dari sel interstitium di testes dan ovarium estrogen (estradiol): sel Sertoli (testes) dan sel granulosa (ovarium) Mengatur pubertas
Kontrol sekresi LHRH (hipotalamus) dan LH (hipofisis): dihambat oleh testosteron dan estradiol juga: progesteron kronis, prolaktin wanita: estradiol kronis menambah respons sel gonadotrof terhadap rangsangan LHRH progesteron akut merangsang LH, kronis menekan LHRH FSH (follicle stimulating hormone) dihambat oleh: testosteron, estradiol, inhibin dirangsang oleh: aktivin (feedback positif)
Androgen testes Pembentukan mulai usia pubertas sel interstitium (Leydig) dirangsang LH testosteron (>>), dihydrotestosteron, androstenedion testosteron dihydrotestosteron pada target. Janin laki-laki bayi usia 10 minggu dirangsang oleh hCG dari chorion/plasenta membentuk genital pria, menekan wanita mendorong penurunan testes (TM III)
Fungsi pada spermatogenesis FSH merangsang sel Sertoli penyediaan bahan spermatogenesis Testosteron + FSH: proses awal testosteron: jangka panjang. Feedback negatif: spermatogenesis gagal → sekresi FSH ↑ spermatogenesis cepat → sekresi FSH ↓ inhibin (sel Sertoli) menekan FSH
Sistem reproduksi wanita Organ seks primer: ovarium: pembentuk ovum Organ seks sekunder tuba Fallopii: fertilisasi uterus: implantasi dan perkembangan embryo vagina: menerima sperma dan saluran lahir Organ tambahan mammae: makanan bayi setelah lahir
Perkembangan ovum Folikel primordial: sejak kanak-kanak 400-500, selapis sel-sel granulosa Folikel primer: diameter 2-3 x primordial lapisan granulosa bertambah dirangsang oleh gonadotropin (usia 9-12 th) awal siklus mens (menarche) usia 11-15 th
Folikel vesikularis Awal siklus: dari 6-12 folikel primer lapisan sel granulosa bertambah lapisan theca interna dan theca eksterna Sekresi sel granulosa dirangsang FSH cairan kaya estrogen, vesikel muncul estrogen reseptor FSH sel granulosa ↑ estrogen+FSH reseptor LH sel granulosa ↑ feed back positif: ovum membesar 3-4 x lagi
Pematangan ovum Oosit 1st: di folikel (23 psg kromosom) Oosit 2nd: menjelang ovulasi Fertilisasi: oosit 2nd menjadi ovum matang nukleus menjadi pronukleus betina (23 krms) sperma menjadi pronukleus jantan (23 krms) X –X perempuan; X-Y laki-laki
Ovulasi Folikel vesikularis: 1 matang, lain atresia LH naik 6-10x, FSH naik 2x sel granulosa dan theca progesteron produksi estrogen menurun Folikel ruptur, ovum keluar: dibungkus cairan kental dan dikelilingi sel granulosa (corona radiata) Sel granulosa dan theca sel lutein
Korpus luteum Sel granulosa progesteron, estrogen Sel theca androgen dan inhibin androgen estrogen (sel granulosa) Feedback negatif ke gonadotropin Fungsi sekresi lenyap 12 hari post ovulasi berubah menjadi korpus albikans Usia diperpanjang oleh hCG
Progesteron Pembentukan di korpus luteum Fungsi pada uterus dan tuba sekresi endometrium persiapan implantasi. sekresi tuba untuk nutrisi ovum. Terhadap mammae perkembangan lobuli dan alveoli alveoli proliferasi, membesar, dan sekretori. peningkatan cairan di bawah kulit
Human Chorionic Gonadotropin Mencegah terjadinya menstruasi Sekresi dari sel trofoblast sinsitium di darah 8‑9 hari setelah ovulasi. maks. 10-12 mgg, turun 16-20 mgg, lalu menetap. dasar uji kehamilan. Mencegah penyusutan korpus luteum merangsang sekresi rogesteron dan estrogen korpus luteum menyusut minggu 13-17 estrogen/progesteron dibentuk plasenta:12 minggu Merangsang testes janin testosteron