PENGANTAR PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS KONDANG BUDIYANI
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Psikodiagnostik - teknik utk melakukan pemeriksaan guna menemukan sifat-sifat yg melandasi kepribadian tertentu terutama yg mengarah pd kelainan2 psikologis -bersifat khusus Pemeriksaan Psikologis - Pemeriksaan aspek-aspek psikologis diri subjek yg hendak diperiksa - bersifat umum
TUJUAN PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Mengungkap aspek2 psikologis tertentu dari individu yg hendak diperiksa Tdk semua aspek psikologis diperiksa tetapi harus dibatasi sesuai dengan maksud pemeriksaan yg hendak dicapai
Kepribadian sbg sarana pemeriksaan psikologis Dlm arti luas, inteligensi, bakat, minat mrpk bagian yg tdk terpisahkan dari kepribadian seseorang scr keseluruhan Namun, kepribadian yg terkait dg kepribadian perlu dibedakan dg kepribadian scr keseluruhan Kepribadian yg diungkap oleh tes kepribadian merupakan ciri-ciri atau sifat-sifat kepribadian lain selain inteligensi, bakat & minta
PRINSIP PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS KESERAGAMAN DLM MEMBERIKAN TES HARUS MENCAKUP PULA KESERAGAMAN DLM PROSEDUR PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS YG HARUS DIMULAI DG MEMAPARKAN SIKAP INDIVIDU YG HENDAK DI TES YG MENCAKUP : RAPPORT, EGO INVOLMENT &MOTIVASI RAPPORT Interaksi yg enak, saling dapat menerima, tanpa prasangka dan tekanan antara pengetes dan individu yg hendak di tes Rapport sgt penting krn pengaruhnya sangat besar pd hasil pengetesan
PRINSIP PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS EGO INVOLVEMENT Situasi yg melibatkan kepentingan individu yg hendak diukur Sebelum pengetesan ego involvement perlu dibangkitkan lebih dahulu utk mendapatkan kerjasamayg baik dg individu yg akan dites Kesalahan pengetes : keterlibatan kepentingan individu yg dites tdk dibangkitkan shg individu yg bersangkutan tdk merasa berkepentingan utk mengerjakan tes itu seperti yg diharapkan
PRINSIP PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS MOTIVASI Dorongan pd individu yg hendak dites Yg dimaksud sebaik2nya tdk diartikan selalu identik dg “skor tinggi” Tes kognitif :motivasi diarahkan agarindividu melakukan usaha maksimal krn pengkuran aspek kognitif didasarkan pd “the highest level of performance” Tes non kognitif : motivasi diarahkan agar responden mau menjawab inventori itu sesuai dg keadaan dirinya. Si pengetes hrs memberikan kesan bhw pd inventori itu tdk ada jawaban yg salah. Semua jawaban dianggap benar selama jawaban itu sesuai dg keadaan dirinya