KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA MUDA DALAM RANGKA MENDUKUNG PENGEMBANGAN 6 KORIDOR EKONOMI MP3EI Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Sarasehan Nasional “Meningkatkan KualitasTenaga Kerja Muda Menuju Indonesia Maju 2025” Jakarta, 15 Mei 2012
Outline Pendahuluan MP3EI dan Strategi Pengembangan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Strategi Pengembangan Kualitas Tenaga Kerja Penutup 2
Pendahuluan 3
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Penganggur Usia Muda TPT secara nasional telah menurun sejak tahun 2006, diikuti dengan menurunnya TPT usia muda. Jumlah penganggur usia muda menurun dari 6,8 juta tahun 2005 menjadi 4,2 juta tahun 2011. Sekitar 50 persen dari penganggur usia muda hanya tamat SD dan SLTP. Tingginya persentase ini menunjukkan fenomena penganggur usia muda berpendidikan rendah. 4
ARAH KEBIJAKAN PASAR KERJA 2025 (UU No. 17/2007: RPJPN) Terciptanya sebanyak-banyaknya lapangan kerja formal Kesejahteraan pekerja informal meningkat Hubungan industrial yang harmonis dengan perlindungan yang layak Keselamatan kerja yang memadai Proses penyelesaian industrial memuaskan semua pihak Produktivitas yang tinggi agar dapat bersaing menghasilkan nilai tambah yang tinggi Pengelolaan pelatihan dan pemberian dukungan bagi program-program pelatihan yang strategis Pembekalan pengakuan kompetensi pekerja sesuai dinamika kebutuhan industri dan persaingan global TANTANGAN SASARAN Menciptakan Kesempatan Kerja Formal seluas-luasnya Mempermudah perpindahan pekerja dari produktivitas yang rendah ke produktivitas yang lebih tinggi Meningkatkan/Mempertahankan Kesejahteraan Pekerja yang masih bekerja di sektor informal Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 2014: 5-6% Daya serap tenaga kerja per tahun 3,0-4,0 juta, hingga 2025 TPT mencapai pertumbuhan alami 5
MP3EI dan Strategi Pengembangan
Sinergi Kebijakan Pembangunan Nasional Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) UU. 17/2007 MP3EI, Perpres No. 32/2011, menjabarkan rencana investasi swasta, pemerintah, BUMN, dan masyarakat, meliputi 6 Koridor Ekonomi dengan 22 Kegiatan Utama MP3EI didasari oleh semangat percepatan transformasi ekonomi melalui Not Business as Usual Penyiapan SDM dan tenaga kerja di pusat-pusat pertumbuhan dan 6 koridor ekonomi juga didasari oleh semangat yang sama 7
Strategi Penyusunan MP3EI MENGEMBANGKAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA Membangun pusat-pusat pertumbuhan di setiap koridor, dengan pengembangan klaster industri dan atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis sumber daya unggulan (komoditi). 2. MEMPERKUAT KONEKTIVITAS NASIONAL Konektivitas intra dan antarpusat pertumbuhan dalam koridor ekonomi Konektivitas antar koridor ekonomi ( antarpulau) Konektivitas international (gate perdagangan dan wisatawan) 3. MEMPERCEPAT KEMAMPUAN SDM DAN IPTEK Meningkatkan kemampuan SDM dan IPTEK untuk mendukung pengembangan program utama. 8
Distribusi 22 Kegiatan Ekonomi Utama dalam Setiap Koridor Ekonomi Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Bali - NT Papua – Kep. Maluku Kelapa Sawit Karet Batubara Perkapalan Besi Baja KSN Selat Sunda Textil Makanan- Minuman Peralatan Transportasi ICT Alutsista Perkapalan Jabode- tabek Area Kelapa Sawit Perkayuan Migas Besi Baja Bauksit Batubara Pertanian Pangan Kakao Perikanan Nikel Migas Pariwisata Peternakan Perikanan Pertanian Pangan Perikanan Tembaga Nikel Migas
Strategi Pengembangan untuk Setiap Koridor Sisi Pasokan vs Sisi Permintaan Jumlah dan kualifikasi Ideal SDM untuk kebutuhan tiap sentra produksi, konektivitas dan penguatan SDM-IPTEK Angkatan Kerja, Jumlah dan Komposisi Sarjana, Diploma, SMK, & Fasilitas Pendidikan IPTEK yang proven komersial (teruji dan memenuhi perbankan) sebagai Solusi Daya Saing Bisnis Teknologi, Lisensi, Hasil inovasi & Fasilitas Riset Masukan dari Koordinasi Koridor dan Konektivitas Asosiasi Industri, Asosiasi Pengusaha Asosiasi Profesi Asosiasi Vokasi Badan Pengembangan SDM Kementerian/ Lembaga 10
Pendekatan dalam Memperkirakan Keahlian Tenaga Kerja Rencana Investasi Di 6 Koridor Ekonomi [22 Jenis Keg Utama] Perkiraan Tenaga Kerja dan Keahlian Pekerja KPI Jenis Industri Jenis Infrastruktur 11
Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja
PERKIRAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN KEGIATAN UTAMA PERIODE 2012-2014 (1) KORIDOR SEKTOR/SUB SEKTOR RENCANA INVESTASI (Dalam Trilyun Rp.) PERKIRAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA SUMATERA 1. Besi Baja 64,0 72.558 2. Perkapalan 7,0 22.071 3. Kelapa Sawit 44,0 342.946 4. Karet 3,0 23.383 5. Batubara 32,0 36.279 6. JSS (Jembatan Selat Sunda) 150,0 82.736 JUMLAH 300,0 579.973 JAWA 1. Makanan Minuman 25,0 64.747 2. Tekstil 9,0 100.223 3. Peralatan Transportasi 52.914 4. Perkapalan 28.377 5. Telematika 4,0 797 6. Jabodetabek Area 352,0 70.120 7. Pertahanan/Alutsista 2,0 20.760 433,0 340.938
PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN KEGIATAN UTAMA PERIODE 2012-2014 (2) KORIDOR SEKTOR/SUB SEKTOR RENCANA INVESTASI (Dalam Trilyun Rp.) PERKIRAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA KALIMANTAN 1. Besi Baja 37,0 41.948 2. Bauksit 137,0 155.320 3. Kelapa Sawit 48,0 374.123 4. Barubara 181,0 205.204 5. Migas 344,0 390.001 6. Perkayuan 32,0 575.954 JUMLAH 779,0 1.742.550 SULAWESI Nikel 100,0 113.372 2. Pertanian Pangan 19,0 148.090 3. Migas 68,0 77.093 4. Kakao 1,0 7.794 5. Perikanan 9,0 114.591 197,0 460.940
PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN KEGIATAN UTAMA PERIODE 2012-2014 (3) KORIDOR SEKTOR/SUB SEKTOR RENCANA INVESTASI (Dalam Trilyun Rp.) PERKIRAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA BALI – NUSA TENGGARA Pariwisata 58,0 99.145 2. Peternakan 7,0 32.974 3. Perikanan 1,0 12.732 JUMLAH 66,0 144.851 PAPUA – KEPULAUAN MALUKU Nikel 83,0 94.099 2. Tembaga 197,0 223.343 3. Pertanian Pangan 89,0 693.687 4. Migas 50,0 56.686 5. Perikanan 31,0 394.703 450,0 1.462.518 TOTAL KORIDOR EKONOMI 2.225,0 4.731.770
PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN KEGIATAN UTAMA SELURUH KORIDOR EKONOMI TAHUN 2012-2014 TOTAL INVESTASI Rp. 2.225,0 Trilyun PENYERAPAN TK 4.731.770 Orang
PERKIRAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA KORIDOR EKONOMI BERDASARKAN NILAI INVESTASI PER KORIDOR KORIDOR SUMATERA Sektor Unggulan: Besi Baja; Perkapalan; Kelapa Sawit, Karet; Batubara; dan JJS (Jembatan Selat Sunda) KORIDOR KALIMANTAN Sektor Unggulan: Besi Baja, Bauksit; Kelapa Sawit, Batubara; Migas dan Perkayuan KORIDOR SULAWESI Sektor Unggulan: Nikel; Pertanian Pangan; Migas; Kakao dan Perikanan KORIDOR JAWA Sektor Unggulan : Makanan Minuman, Tekstil; Peralatan Transportasi; Perkapalan; Jabodetabek Area; dan Pertahanan/Alutsista KORIDOR PAPUA KEPULAUAN MALUKU Sektor Unggulan : Nikel; Tembaga; Pertanian Pangan; Migas dan Perikanan KORIDOR BALI NUSA TENGGARA Sektor Unggulan : Pariwisata, Peternakan dan Perikanan perkiraan penyerapan tenaga kerja perkiraan penyerapan tenaga kerja perkiraan penyerapan tenaga kerja perkiraan penyerapan tenaga kerja perkiraan penyerapan tenaga kerja perkiraan penyerapan tenaga kerja 579.973 org 340.938 org 1.742.550 org 460.940 org 144.851 org 1.462.518 org 17
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan KE KALIMANTAN Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda KE SUMATERA Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bandar Lampung KE MALUKU-PAPUA Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Wamena, Jayapura, Merauke FOKUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pariwisata Pengolahan kelapa sawit Teknologi pertanian Teknologi manufaktur Pengolahan kayu KE JAWA Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya KE BALI-NUSA TENGGARA Denpasar, Mataram, Kupang KE SULAWESI Makassar, Mamuju, Kendari, Palu, Gorontalo, Manado Teknologi pertambangan Teknologi perikanan 19
Penyiapan SDM Provinsi Berbasis PENDIDIKAN Pelabuhan Jalan Perkebunan Kelapa Sawit Industri Batubara SDM Perkebunan Universitas Politani AK SMK Kursus / BLK TEKNOLOGI Prioritas Kelapa Sawit Batubara Industri Pengolahan Jalan & Jembatan Pelabuhan SDM Batubara Universitas Politani AK SMK Kursus / BLK TEKNOLOGI SDM Industri Manufaktur Universitas Politani AK SMK Kursus /BLK TEKNOLOGI SDM Konstruksi Pelabuhan Universitas Politani AK SMK Kursus / BLK SDM Konstruksi Jalan Universitas Politani AK SMK Kursus / BLK TEKNOLOGI TEKNOLOGI 20
Penyiapan Pendidikan dan Pelatihan Pelabuhan Jalan Perkebunan Kelapa Sawit Industri Batubara Beberapa Kabupaten berbagi Konsentrasi KABUPATEN-A POLITEKNIK SMK AK KURSUS BLK KABUPATEN POLITEKNIK SMK AK KURSUS BLK KABUPATEN POLITEKNIK SMK AK KURSUS BLK Provinsi SEKTOR Nilai Investasi PROPINSI UNIVERSITAS POLITEKNIK BLK PROPINSI UNIVERSITAS POLITEKNIK BLK NASIONAL INSTITUT TEKNOLOGI UNIVERSITAS INTERNASIONAL Investasi Asing, AFTA 2015, Alih Teknologi Perlu regulasi tentang alih teknologi 21
Strategi Pengembangan Kualitas Tenaga Kerja
Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Mempercepat pembangunan tenaga kerja untuk mengisi kebutuhan industri di KPI melalui kerja sama antara pemerintah, dunia usaha/asosiasi profesi, dan lembaga diklat (pemerintah dan swasta). Menghasilkan tenaga kerja yang bisa beradaptasi dan terampil, melalui: Langkah-langkah sistimatis untuk menjamin agar Kualitas Pelatihan dan Skills yang dilatihkan benar-benar tercermin pada pekerja Pemenuhan standar, mulai kurikulum, tempat pelatihan, proses ujian dan sertifikasi Menyiapkan pusat-pusat pendidikan dan pelatihan di koridor ekonomi sesuai sektor yang dikembangkan. Meningkatkan Jumlah lembaga pelatihan berbasis kompetensi berkolaborasi dengan industri, asosiasi para profesional, lembaga sertifikasi yang difasilitasi oleh pemerintah. Meningkatkan Keahlian manajerial dan profesional diatasi dengan kurikulum dan pelatihan di tempat kerja. 23
Penutup Penting untuk melihat pengembangan SDM dalam kerangka kebijakan industri dan dukungan investasi. Ketiga hal tersebut saling berkaitan antara satu dan lainnya. Berkembangnya investasi akan membawa pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan dalam hal ini peranan investasi menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dari kemajuan yang telah dicapai. Agar peranan investasi sesuai rencana dalam MP3EI dapat berjalan sesuai harapan, peningkatan kapasitas dan kualitas/produktivitas tenaga kerja menjadi strategi dalam kebijakan pendidikan, iptek dan ketenagakerjaan. 24