MODUL 7 TEKNIK PENGUTIPAN Kutipan atau catatan pustaka adalah pernyataan atau keterangan yang diambil dari teks acuan. Fungsi kutipan adalah memperkuat pendapat atau ide yang dikemukakan dalam karya ilmiah dan sebagai pernyataan bahwa pendapat yang dikemukakan mempunyai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, pencantuman sumber dan pengarang yang pendapatnya dikutip dianggap sebagai pertanggungjawaban moral orang yang mengutip. Buku atau karya yang dikutip dalam kutipan harus ditulis dalam daftar rujukan. Ada beberapa teknik pengutipan dalam penulisan karya ilmiah. Teknik-teknik tersebut mempunyai ciri-ciri khusus. Penulis harus konsisten dengan teknik yang dipilih agar tidak membingungkan pembaca. Penting untuk diingat bahwa pengutipan merupakan bagian argumentasi yang dikemukakan pengarang. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang digunakan untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang diinginkan penulis (Keraf, 1982:3). Penulis menyertakan fakta-fakta kemudian merangkainya sehingga argumentasi atau pendapat yang dikemukakan kuat dan meyakinkan. Kutipan Di bawah ini diuraikan teknik-teknik pengutipan. 1 Kutipan Langsung (1) Kutipan yang berisi empat puluh kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip dan terpisah dari teks yang mendahului. Kutipan tersebut ditulis sekitar 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan teks halaman. Penulisan teks kutipan menggunakan spasi tunggal. Contoh: Martaniah (1984:148) menyimpulkan hal tersebut sebagai berikut. Dalam penelitian ini terbukti tidak ada perbedaan yang signifikan dalam motif berkuasa antara remaja yang tinggal di kotamadya, di kota kabupaten, dan di desa. Jadi, hipotesis yang dikemukakan penulis terbukti. Akan tetapi, sebetulnya yang dimaksud oleh penulis tidak hanya sama tingginya, tetapi sama tinggi pada skala tingkat atas. Menurut hasil penelitian ini, motif berkuasa remaja Jawa sama tinggi, tetapi pada skala tingkat bawah karena motif berkuasa pada semua kelompok tersebut di bawah rerata total. Dengan ‘12 Metodologi Penelitian Dr. Harnovinsah, Ak. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
Jika pengarang merujuk pendapat pengarang lain Contoh: Ideologi adalah sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu (Sargent, 1987:2). (3) (4) (5) Jika pengarang merujuk pendapat pengarang lain Penulisannya sama seperti cara-cara di muka, tetapi tahun dan nomor halaman buku asli tidak ditulis. Contoh: Buku rujukan (Tarigan, 1984:32) berbunyi: Kemampuan membaca sepintas ini bermanfaat. Oleh karena itu, guru harus mengajarkan keterampilan ini kepada anak didiknya (Burmeister, 1978:296). Cara mengutipnya sebagai berikut. Burmeister (Tarigan, 1984:32) berpendapat bahwa kemampuan membaca sepintas bermanfaat. Oleh karena itu, guru harus mengajarkan keterampilan ini kepada anak didiknya. Berikut ini cara lainnya. keterampilan ini kepada anak didiknya (Burmeister dalam Tarigan, 1984:32). Perhatikan penggunaan kata dalam! Jika sebuah kutipan diambil dari dua buku rujukan atau lebih karena isinya kurang lebih sama, di antara sumber rujukan ditulis tanda titik koma (;). Diperlukan unsur-unsur penunjang bentuk-bentuk arsitektur untuk menciptakan bentuk yang harmonis dan estetis (Ali, 1984:6; Gani, 1985:17; Wawan, 1986:54). Jika ada dua pengarang, kedua nama akhir pengarang dicantumkan dengan urutan seperti yang terdapat pada buku sumber dan dihubungkan dengan kata dan, diikuti tanda kurung yang berisi tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman. Selanjutnya, Eman dan Fauzi (1970:18) menyatakan bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi sekian tenaga manusia. Oleh karena itu, masalah ketenagakerjaan menjadi masalah yang serius pula. Di bawah ini cara pengutipan yang lain. Pada bagian ini dikemukakan bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi sekian tenaga manusia. Oleh sebab itu, masalah ketenagakerjaan menjadi masalah yang serius pula (Eman dan Fauzi, 1970:18). ‘12 Metodologi Penelitian Dr. Harnovinsah, Ak. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
merujuk karya yang telah dirujuk sebelumnya pada halaman yang sama dan tepat di atasnya tanpa diselingi oleh perujukan sumber lain. Huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, kemudian diikuti tanda titik (.), kemudian koma (,), lalu nomor halaman. (2) Jika yang dirujuk berada pada halaman yang berbeda, digunakan singkatan Op. cit (singkatan dari opere citato yang artinya karangan yang telah dikutip) dengan diikuti nomor halaman yang dirujuk. (3) Loc.cit (singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang dikutip) digunakan jika merujuk karya yang telah dirujuk sebelumnya pada halaman yang sama dan telah diselingi oleh sumber lain. Contoh: ¹Kaelan. Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Paradigma. 1998. hal. 8. ²Ibid. Artinya adalah rujukan nomor 2 merujuk halaman yang sama dengan rujukan nomor 1. DAFTAR RUJUKAN Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lain yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan. Semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Daftar rujukan dapat berupa buku, makalah, artikel, atau bahan-bahan lain, misalnya makalah hasil lokakarya, seminar, artikel dari internet, dan hasil penerbitan suatu lembaga. Kata rujukanberasal dari bahasa Arab, ro-ja-‘a yang secara harfiah berarti kembali. Dengan demikian, rujukan berarti tempat melihat kembali bahan-bahan atau bacaan yang dikutip. Bagian-bagian yang ditulis dalam daftar rujukan adalah sebagai berikut: (1) nama pengarang ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik; (2) tahun penerbitan; (3) judul (termasuk subjudul); (4) tempat atau kota penerbitan; (5) nama penerbit. Rujukan berupa buku 1 Pengarang (1) Jika pengarang hanya satu orang, penulisan rujukan sebagai berikut: Alatas, Syed Hussen. 1988. Intelektual Masyarakat Berkembang. Jakarta: LP3ES. Effendy. 2003. Teori VSEPR dan Kepolaran Molekul. Malang: Bayumedia. Schiffrin, D. 1993. Approaches to Discourse. Oxford: Blackwell. Usman, Muchlis. 1996. Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah: Pedoman Dasar dalam Istinbath Hukum Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nama pengarang dalam daftar rujukan dapat disingkat.Perhatikan contoh berikut! Alatas, S. 1988. Intelektual Masyarakat Berkembang. Jakarta: LP3ES ‘12 Metodologi Penelitian Dr. Harnovinsah, Ak. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5