Faktor-Faktor yang Menentukan Lokasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kepadatan Populasi Manusia
Advertisements

Pemerintah Kota dan Pemerintah di Wilayah Perkotaan
STRUKTUR TATA RUANG KOTA
STRUKTUR TATA RUANG KOTA
IAD, ISD, IBD (MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN)
NURDIN D1B Dampak Berdirinya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Perubahan Mata Pencarian Masyarakat Sekitar.
Universitas Negeri Malang
Pemilihan Letak Bisnis dan lingkungan bisnis
STRUKTUR DAN POLA RUANG
Klasifikasi/Pengelompokan/ Penggolongan/Stratifikasi
Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Lepas jaketnya dunk Kalo gak sedang sakit !!!
Urbanisasi dan Permasalahannya
Isu & Kebijakan Perkotaan
TEORI UKURAN KOTA (TAYLOR) : Ada 5 tingkat pertumbuhan kota
Pemilihan Lokasi Usaha / Industri.
MIGRASI Horis Pradana
TEORI KONSENTRIS (BURGESS)
TEORI LOKASI VON THUNEN DAN TEORI-TEORI LOKASI SPASIAL
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
TEORI LOKASI Didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang.
Masalah PembangunanPerkotaan
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA
Daya Tarik dan Daya Dorong Kota-Desa
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari.
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
Kesehatan Lingkungan Pemukiman
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
Negara Maju Negara Berkembang
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Ekonomi Kota Studi kasus Jakarta.
Mobilitas Penduduk Proyeksi Penduduk
Human Capital: Education and Health in Economic Development
PENENTUAN LOKASI PERUSAHAAN
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
TEORI KRUGMAN Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs ( Paul Krugman): teori yang relevan dengan kondisi ekonomi.
TEORI UKURAN KOTA (TAYLOR) : Ada 5 tingkat pertumbuhan kota
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN DI NEGARA BERKEMBANG
TEORI LOKASI EKONOMI REGIONAL Oleh :
Konteks “PERKEMBANGAN KOTA” dalam arsitektur
Urbanisasi dan Migrasi
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
DINAMIKA SOSIAL 4 Urbanisasi
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
KAWASAN INDUSTRI DAN PERTANIAN
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP
RUANG KOTA.
Urbanisasi dan Kontra Urbanisasi
DAMPAK PERTUMBUHAN KOTA OLEH FAIZAH MASTUTIE (pertemuan ke 2)
PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN TATA RUANG WILAYAH
Dinamika Penduduk (III)
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
INTERAKSI DESA KOTA Aida Kuniawati, S.Pd, M.Si
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
3/23/ Model Pembangunan Ekonomi Dosen: Dr. Sri Endang Kornita, SE, MSi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Pekanbaru 2018.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
Konsep dan Jenis Migrasi. Faktor Penyebab Migrasi Faktor pendorong Makin berkurangnya sumber daya alam Menyempitnya kesempatan kerja di tempat asal Adanya.
URBANISASI : MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN Sumber : Sosiologi Suatu Pengantar. Prof. DR. Soerjono Soekanto, Dra. Budi Sulistyowati MA. MATA KULIAH.
PROSES URBANISASI DAN KETIMPANGAN WILAYAH DESA-KOTA
I. Rencana Perkuliahan. Penilaian Akhir 1. Kehadiran: 10 % 2. Tugas kecil/diskusi/presentasi: 10 % 3. UTS: 25 % 4. Tugas Besar: 30 % 5. UAS: 25 %
Studi lapangan ke desa sukasari Minat pemuda desa untuk urbanisasi
Transcript presentasi:

Faktor-Faktor yang Menentukan Lokasi Faktor endowment Pasar dan harga Bahan baku dan enerji Aglomerasi, keterkaitan antar indutri dan penghematan eksternal Kebijakan pemerintah Biaya angkutan

Faktor endowment Tersedianya faktor produksi secara kualitatif maupun kuantitatif di suatu negara atau daerrah Tanah Tenaga dan manajemen Modal

Pola Tata Guna Tanah Perkotaan (Jayadinata, 1999:130) Teori mengenai pola penggunaan tanah di kota

Teori Jalur Sepusat Teori Konsentrik (Consentric Zone Theory) E.W. Burgess, (1) Pada lingkaran dalam terletak pusat kota (central business district atau CBD) yang terdiri atas: bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan toko pusat perbelanjaan; (2) Pada lingkaran tengah pertama terdapat jalur alih: rumah-rumah sewaan, kawasan industri, perumahan buruh; (3) Pada lingkaran tengah kedua terletak jalur wisma buruh, yakni kawasan perumahaan untuk tenaga kerja pabrik; (4) Pada lingkaran luar terdapat jalur madyawisma, yakni kawasan perumahan yang luas untuk tenaga kerja halus dan kaum madya (middle class); (5) Di luar lingkaran terdapat jalur pendugdag atau jalur pengelajon (jalur ulang-alik); sepanjang jalan besar terdapat perumahan masyarakat golongan madya dan golongan atas atau masyarakat upakota.

Teori Sektor (Sector Theory) : Humer Hoyt (1) Pada lingkaran pusat terdapat pusat kota; (2) Pada sektor tertentu terdapat kawasan industri ringan dan kawasan perdagangan; (3) Dekat pusat kota dan dekat sektor tersebut di atas, pada bagian sebelah menyebelahnya, terdapat sektor murbawisma, yaitu kawasan tempat tinggal kaum murba atau kaum buruh; (4) Agak jauh dari pusat kota dan sektor industri serta perdagangan, terletak sektor madyawisma; (5) Lebih jauh lagi terdapat sektor adiwisma, kawasan tempat tinggal golongan atas.

Teori Pusat Lipatganda Teori pusat lipatganda (Multiple Nuclei Concept) : R. D. Mc Kenie kota meliputi: pusat kota, kawasan kegiatan ekonomi, kawasan hunian, dan pusat lainnya, berlaku untuk kota-kota yang agak besar. Menurut teori ini kota terdiri atas: (1) Pusat kota atau CBD; (2) Kawasan niaga dan industri; (3) Kawasan murbawisma, tempat tinggal berkualitas rendah; (4) Kawasan madyawisma, tempat tinggal berkualitas menengah; (5) Kawasan adiwisma, tempat tinggal berkualitas tinggi; (6) Pusat industri berat; (7) Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran; (8) Upakota, untuk kawasan madyawisma dan adiwisma; (9) Upakota (suburb) untuk kawasan industri

Urbanisasi    Urbanisasi adalah persentase penduduk yang tinggal di perkotaan. Urbanisasi dipengaruhi oleh tiga faktor : pertumbuhan alami penduduk daerah perkotaan, migrasi dari daerah perdesaan ke daerah perkotaan reklasifikasi desa perdesaan menjadi desa perkotaan. Proyeksi penduduk daerah perkotaan tidak dilakukan dengan membuat asumsi untuk ketiga faktor tersebut, tetapi berdasarkan perbedaan laju pertumbuhan penduduk daerah perkotaan dan daerah perdesaan (Urban Rural Growth Difference/URGD). Dengan membuat asumsi URGD untuk masa yang akan datang, secara tidak langsung sudah mempertimbangkan ketiga faktor tersebut.

Urbanisasi secara demografi berarti perpindahan penduduk dari desa ke kota dan merupakan masalah yang serius bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia Perpindahan manusia dari desa ke kota sebenarnya hanya salah satu penyebab urbanisasi, yang dapat dikategorikan menjadi 2 macam : Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota dapat menimbulkan berbagai kesenjangan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain-lain menjadi permasalahan yang perlu segera dicarikan solusinya.

Suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, biasanya karena pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Beberapa contoh yang dapt menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi atau perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan adalah :

Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap Banyak lapangan pekerjaan di kota Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng Pengaruh buruk sinetron Indonesia Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas

Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisas Lahan pertanian yang semakin sempit Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa Terbatasnya sarana dan prasarana di desa Diusir dari desa asal Memiliki impian kuat menjadi orang kaya