Peralatan Listrik
Pengantar Didalam keseharian kita yang berhubungan dengan kelistrikan kita sering menggunakan kabel untuk instalasi listrik rumah. Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator di sini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium. Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik
Meteran Listrik (Bargainser) Alat ini terpasang di tiap rumah yang berlangganan listrik PLN. Bagian ini adalah batas antara PLN dan pelanggan. Lepas dari ini adalah tanggung jawab pelanggan. Bargainser adalah masih tanggung jawab PLN. Jadi alat ini milik PLN dan disegel oleh PLN. Hanya petugas resmi dari PLN yang berhak membuka bargainser ini. Saat membuka biasanya segel dirusak dan kemudian dipasang segel baru sesudah ditutup kembali. Karena itu bila terjadi masalah dengan bagian ini, segera panggil petugas PLN.
Fungsi Bargainser Sebagai pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai kontrak pemasangan) Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen, OKI ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour) Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah. Dalam bargainser ini terdapat komponen utama yaitu circuit breaker (MCB : Miniature Circuit Breaker), spin control dan meter listrik.
Circuit Breaker (Pemutus) MCB merupakan komponen peralatan listrik yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan listrik. Pada saat melakukan perbaikan instalasi listrik, sebaiknya komponen ini dimatikan.
Sekering (Fuse) Fungsi utama untuk mengamankan instalasi listrik bila terjadi gangguan hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya. Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Tujuan utama adalah tentu saja faktor keamanan. Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak seluruh aliran listrik ke rumah akan terputus. Dengan PHB lebih mudah mencari bagian dari instalasi listrik tersebut yang bermasalah. Syaratnya harus diketahui pembagian grup ini.
Sekering (Fuse) Sifat kerja dengan meleburkan kawat yang dipasang didalam komponen tersebut apabila kawat tersebut dilewati dengan arus hubung singkat tertentu. Jenis kawatnya berbeda-beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal tertentu, misal 2A (Ampere), 4A, 6A, 10A dst. Ada dua jenis dari komponen ini, yaitu tipe kawat lebur dan tipe tombol. Untuk tipe kawat lebur mempunyai prinsip kerja seperti penjelasan di atas dan untuk menormalkan kembali perlu diganti dengan pengaman lebur yang baru. Sedangkan untuk tipe tombol, bila terjadi masalah hubung singkat maka arus listrik akan terputus dan untuk menormalkan kembali cukup dengan menekan tombol yang besar tersebut. Tombol kecil berfungsi untuk memutus aliran listrik.
Saklar Saklar banyaj digunakan untuk menghidupkan atau mematikan lampu. Pemakaian lain untuk bel rumah, stop kontak atau “extension outlet” yang mempunyai fasilitas sakelar. Fungsi sakelar adalah sebagai penyambung atau pemutus aliran listrik pada suatu penghantar sumber listrik ke beban
Saklar Berdasarkan cara pemasangannya dapat dibedakan menjadi : a. Sakelar in-bow yang ditanam dalam tembok atau dinding b. Sakelar out-bow yang dipasang pada permukaan tembok atau dinding.
Saklar Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi : Sakelar On-Off, yaitu bekerja menghubungkan arus listrik bila tombol ditekan pada posisi ON dan memutuskan arus listrik bila ditekan ke posisi OFF. Contoh paling mudah adalah sakelar lampu, sakelar stop kontak atau “extension outlet” (yang mempunyai fasilitas sakelar). Sakelar push-on, yaitu bekerja menghubungkan arus listrik hanya bila tombolnya ditekan pada posisi ON, dan otomatis OFF bila tekanan dilepaskan. Contoh pemasangan adalah bel pintu.
Saklar Berdasarkan jumlah tombol per unit sakelar, maka sakelar dapat dibedakan menjadi : Sakelar tunggal, hanya mempunyai satu buah tombol saja. Jadi hanya ada satu saluran input dan satu saluran output. Sakelar majemuk, mempunyai tombol lebih dari satu. Satu saluran input pada sakelar tersebut dan beberapa saluran output yang tergantung dari jumlah tombolnya
Stop Kontak Stop kontak adalah bagian terminal akhir dari instalasi listrik yang terpasang permanen sebagai penghubung yang menyalurkan energi listrik ke beban atau peralatan listrik. Disebut permanen karena letaknya yang terpasang di dinding. Perpanjangan stop kontak ini bisa disebut “extension outlet” yang bisa berupa kabel rol atau bentuk lainnya Agar beban atau peralatan lsitrik dapat terhubung dengan stop kontak ini, maka diperlukan steker atau “colokan listrik” yang ditancapkan pada stop kontak.