1. Biaya tetap (biaya operasional) Usaha Jahitan Khusus untuk usaha jahit menjahit ini, sangat dibutuhkan kreativitas yang sangat tinggi. Karena pakaian, meskipun bukan barang basi jika tidak terjual, tapi tetap saja memiliki masa ekonomis produksi. Artinya Anda harus terus menerus mengubah mode pakaian yang diproduksi agar tidak ketinggalan trend yang sedang berkembang. Anda bisa mengembangkan ide-ide kreatif tersebut dengan melihat-lihat kira-kira pakaian yang sedang trend di pusat pertokoan saat ini. Atau Anda bisa juga dengan membeli majalah mode pakaian, bahkan ikut pameran atau pagelaran busana untuk mendapatkan informasi tentang trend pakaian terbaru. Sedangkan mengenai diperlukan atau tidaknya penambahan modal sangat tergantung dengan kapasitas produksi Anda. Lokasi Sebagai tahap awal, Anda bisa memanfaatkan ruangan dalam rumah Anda. Tapi, kalau memang dananya ada, disarankan untuk memilih tempat yang cukup strategis. Hal ini sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi, misalnya dengan memajang karya terbaik Anda di etalase atau jika perlu dengan memasang plakat di depan toko. Pelanggan Semakin Anda punya banyak kenalan dan aktif di berbagai kegiatan, seperti arisan atau pengajian, bisa menjadi lahan yang cukup menguntungkan. Di situlah kesempatan Anda untuk memamerkan pakaian terbaik karya Anda sekaligus mempromosikan usaha jahitan Anda tersebut. Untuk menarik pelanggan buatlah brosur tentang aneka produk Anda dan tawarkan diskon yang berlaku dalam waktu tertentu. Tentu saja dengan memperhitungkan terlebih dulu biaya produksi agar terhindar dari kerugian. Dan jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan pelanggan mengenai kualitas jahitan atau model yang mereka kehendaki. Selain pelanggan perseorangan usaha jahitan juga dapat mengambil order dari pabrik garmen. Biasanya mereka melakukan pekerjaan sub yang dilakukan oleh bukan karyawannya, seperti melulu menjahitkan lengan baju, menjahitkan kerah baju, atau bahkan melulu memasangkan kancing. Tenaga Kerja Kalau memang Anda tidak bisa menjahit, Anda bisa merekrut karyawan, sedangkan Anda yang bertugas untuk memasarkan hasilnya. Untuk menghemat biaya, karyawan tersebut bisa Anda gaji berdasarkan komisi. Jadi, jika ada pesanan barulah karyawan ini mendapatkan komisinya. Dengan perekrutan karyawan ini, Anda akan sedikit mempunyai resiko karena adanya perbedaan budaya dan aktivitas serta karakter sehar-hari, meskipun tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti akan menjadi satu visi. Untuk itu, alangkah baiknya, jika karyawan tersebut hasil didikan Anda sendiri karena diharapkan mereka akan mengenal cara kerja dan model yang biasa dibuat serta keinginan pelanggan. Apalagi jika Anda sendiri ikut terjun langsung dalam usaha ini, mulai dari menjahit hingga membuat pola. Hal ini akan lebih menguntungkan, selain makin banyak kreasi jahitan, ketentuan harga per desain pun bisa makin meningkat. Jika perlu Anda bisa mengikuti kursus kilat sekitar 3 hingga 6 bulan untuk memperdalam ketrampilan Anda dalam dunia jahit menjahit ini. Modal Usaha Yang pertama kali Anda persiapkan adalah mesin jahit dan peralatannya yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau Anda memiliki kelebihan dana sebaiknya membeli mesin jahit yang sekaligus bisa digunakan untuk membordir atau mengobras. Untuk mesin jahit multiguna seperti ini harganya ditaksir sekitar Rp 1 juta. Tapi kalau dananya belum mencukupi, jangan lalu berputus asa, Anda bisa juga menggunakan mesin jahit biasa, sedangkan urusan bordir atau obras bisa Anda serahkan pada orang lain. Mudah, kan? Untuk menghemat pengeluaran, Anda bisa meminta pembayaran di muka. Uang muka ini bisa Anda gunakan untuk modal pembelian benang, bahan, dan keperluan lainnya. Ingat, Anda juga jangan lupa memperhitungkan biaya pemakaian listrik untuk mesin jahit. Keuntungan dari usaha ini sangat tergantung dari tingkat kesulitan bahan dan model pakaian yang dipesan. Jadi, semakin sulit pesanan, sudah pasti harganya pun semakin mahal. Untuk pakaian dan celana yang modelnya cukup sederhana, Anda bisa memasang tarif sekitar Rp 40.000 s/d 100.000. Sedangkan untuk kebaya, Anda bisa mematok harga mulai Rp 100.000 s/d 200.000 bahkan bisa jadi lebih mahal , tergantung seberapa rumit detail dan kainnya. Penambahan modal berupa mesin dan tenaga kerja, bisa dilakukan jika selama ini Anda sudah kewalahan menerima pesanan yang masuk. Tapi jika ternyata mesin dan tenaga kerjanya justru terkadang diliburkan karena bahan-bahan yang tersendat, maka modal yang harus ditambah adalah modal untuk membeli bahan-bahan tersebut. Lain lagi halnya jika sepi pesanan, mungkin Anda harus lebih meningkatkan pemasarannya. Tapi sebenarnya Anda bisa membagi biaya-biaya tersebut menjadi 2 bagian yaitu: 1. Biaya tetap (biaya operasional) Biaya operasional adalah biaya yang harus Anda keluarkan secara tetap jika usaha Anda berjalan, tidak peduli berapa hasil atau produk yang dihasilkan. Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah gaji, uang makan untuk pekerja yang bisa dihitung dengan pasti. Sedangkan biaya lain seperti listrik dan pemeliharaan mesin bisa Anda anggarkan berdasarkan biaya yang biasanya Anda keluarkan per bulan. 2. Biaya variable (biaya produksi per unit produk) Biaya variable adalah biaya yang besarnya tergantung dari jumlah produk yang Anda hasilkan. Biaya ini dihitung per potong baju yang diproduksi. Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah upah pekerja per potong baju, bahan baju, benang, kertas pola, dan lain-lain. Biaya ini tentu saja akan berbeda beda tergantung dari jenis produk yang dihasilkan. Dengan mengetahui biaya ini, Anda bisa memperhitungkan harga pokok produksi sebagai dasar perhitungan harga jual dan keuntungan kotor. Analisa biaya ini juga dapat digunakan untuk menentukan berapa mesin dan tenaga kerja yang sebaiknya digunakan, serta berapa jumlah produk yang sebaiknya dihasilkan dalam satu bulan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pada dasarnya keberlangsungan usaha ini tergantung pada banyaknya pelanggan dan ketekunan Anda. Layanan yang sangat baik serta memahami apa yang diinginkan pelanggan merupakan faktor penting dalam usaha ini.