Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Pertemuan 6 <<Judul>>
Hidraulic Radius (Rh) = A A = Luas Penampang P P = Penampang basah
Adhi Muhtadi BANGUNAN BENDUNG.
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Saluran dan Bangunan Irigasi
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
Pertemuan 11 Sistem Drainase Khusus
Bangunan Bagi dan Bangunan Sadap
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto Teknik Sipil Unsoed
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
6 MODUL 6 1. Pengertian Dasar tanah yang terkena gaya rembesan. p
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Irigasi ii (Pertemuan iii)
Mekanika Fluida II Week #4.
Bangunan Bagi.
I Putu Gustave Suryantara Pariartha
I Putu Gustave Suryantara Pariartha
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
Mekanika Fluida II Week #4.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
ALIRAN SERAGAM.
Gradually varied flow Week #8.
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
Kehilangan Energi pada
Bangunan air Week #10.
3. Pengukuran dan Perhitungan Debit Sungai/Saluran Air
Pertemuan 16 Penelusuran Banjir
Pertemuan GROUNDWATER 2
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Pertemuan 3 Karakteristik Jaringan dan Perencanaan Saluran
Pertemuan 7 Perencanaan Saluran
Desain Diaphragm Wall dengan Plaxis menggunakan Pemodelan Hardening Soil Firdausi Handayani
Konsep Aliran Zat Cair Melalui (Dalam) Pipa
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Pertemuan 10 Drainase Jalan Raya
ALIRAN INVISCID DAN INCOMPRESSIBLE, PERSAMAAN MOMENTUM, PERSAMAAN EULER DAN PERSAMAAN BERNOULLI Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT.
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
Perencanaan Hidraulis
Kuliah Mekanika Fluida
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
Pertemuan 16 Tekanan Tanah Lateral
Pertemuan 5 Konsep Pembentukan dan Proyeksi Benda
Bangunan Utama – 2: - Bangunan Bendung
Pertemuan 6 Saluran dan Bangunan Drainase
Aliran Kritis.
BANGUNAN PEMBAWA – I: Bangunan Siku dan Tikungan Gorong-gorong
Penggunaan persamaan energi pada aliran berubah cepat
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
PERENCANAAN TANGGUL SUNGAI
Perencanaan Bangunan Utama
PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Pertemuan 26 Navigasi dan Tenaga Listrik
DRAINASE JALAN RAYA.
SALURAN PEMBERHENTIAN
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
This presentation uses a free template provided by FPPT.com BENDUNGAN TIPE URUGAN KELOMPOK 8.
Kelompok 4 Jul Arfa GoratF Dela Angelina F Firman SiregarF Dian Hestiyantari F REGULATOR.
Transcript presentasi:

Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005 Versi : <<versi/revisi>> Pertemuan 1

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan : Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan : Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pengertian bangunan pelimpah dan pemecah energi serta perencanaannya

Materi : Bangunan Pelimpah Bangunan Pemecah Energi

Bangunan Pelimpah Yang paling umum dipergunakan pada bendungan urugan yaitu pelimpah terbuka dengan ambang tetap. 4 bagian utamanya : - saluran pengarah aliran - saluran pengatur aliran - saluran peluncur - peredam energi Fungsi : - untuk penuntun dan pengarah saluran - pengatur kapasitas aliran - kelancaran saluran pengatur - mereduksi energi

Skema Type Bangunan Pelimpah

Type Pelimpah Frontal

Type Pelimpah Sorong

Type Pelimpah Sypon

Type Pelimpah Terowongan

PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH Saluran Pengarah Aliran Saluran Pengatur Aliran Saluran Peluncur Peredam Energi

Saluran Pengarah Aliran Kecepatan yg direncanakan < 4 m/dtk Lebar saluran makin mengecik ke arah hilir Kedalaman saluran > (1.5 x tinggi rencana limpasan diatas mercu ambang pelimpah)

Saluran Pengatur Aliran Type Ambang Bebas: - Berbentuk segi empat : ho = D/3 dan b = - Berbentuk Trapesium :

Dimana : Q = debit banjir (m3/dtk) D = kedalaman air tertinggi didalam saluran pengarah aliran (m) C = Koefisien pengaliran masuk ke saluran pengarah (penampang setengah lingkaran C=1 dan penampang persegi empat C=0.82) A = penampang basah didalam saluran pengarah (m2) Vo = kecepatan rata-rata aliran didalam saluran pengarah (m/dtk)

Urutan Perhitungan : Tentukan terlebih dahulu kedalaman air tertinggi didalam saluran pengarah (D) dan kemiringan dinding saluran pengarah (Z= D cos Tentukan lebar ambang dengan menggunakan rumus Q diatas dengan cara coba-coba

b. Type Bendung Pelimpah Debit : Q = C.L.H3/2 Dimana : Dimensi Saluran : Debit : Q = C.L.H3/2 Dimana : Q = debit (m3/dtk) C = koefisien limpahan L = lebar efektif mercu bendung (m) H = total tinggi tekanan air diatas mercu bendung

Koefisien Limpahan (C) Berkisar antara 2.0 s/d 2.1 dan angka ini dipengaruhi oleh berbagai faktor Lebar efektif mercu bendung (L) L = L – 2(N.Kp + ka)H

Dimana : L = lebar efektif bendung (m) L = panjang bendung sesungguhnya (m) Kp = koefisien kontraksi pada pilar (m) Ka = koefisien kontraksi pada dinding samping H = tinggi tekanan total diatas diatas mercu bendung (m)

c. Type Pelimpah Samping Bangunan pelimpah yang saluran peluncurnya berposisi menyamping terhadap saluran pengatur aliran diudiknya Rumus debit : Qx = q . x v = a . xn

Dimana : Qx = debit pada titik x q = debit per unit, lebar yang melintasi bendung pengatur x = jarak antara tepi udik bendung dengan suatu titik pada mercu bendung v = kecepatan rata-rata aliran air didalam saluran samping pada suatu titik tertentu a = koefisien yang berhubung dengan kecepatan aliran air didalam saluran samping n = exponen untuk kecepatan aliran air didalam saluran samping (antara 0.4 s/d 0.8) y = perbedaan elevasi antara mercu bendung dengan permukaan air dalam saluran samping pada bidang Ax yang melalui titik tersebut.

SALURAN PELUNCUR/FLOOD WAY Persyaratan : Air yang mengalir berasal dari pelimpah Konstruksi saluran peluncur cukup kokoh dan stabil dalam menerima saluran yang timbul Biaya konstruksinya diusahakan seekonomis mungkin

Perhitungan Hidrolika 1 a. Perhitungan Sistem Coba-coba Banding Pertama (berdasarkan rumus Bernoulli): Z1+d1+hv1+Z2+d2+hv2+h2 dimana : Z = elevasi dasar saluran pada suatu bidang vertikal d = kedalaman air pada bidang tsb hv = tinggi tekanan kecepatan pada bidang tersebut h1 = kehilangan tinggi tekanan yang terjadi diantara dua buah bidang vertikal yang ditentukan (m)

b.Perhitungan Sistem Coba Banding ke dua Sistem coba yang lain dengan aliran air didalam saluran peluncur sepanjang L yang dibatasi oleh bidang 1 diuduknya dan bidang 2 yang diambil sembarangan sehingga akan diperoleh persamaan energi sbb:

Dimana : he =perbedaaan elevasi permukaan air pada bidang 1 dan bidang 2 V1 =kecepatan aliran air pada bidang (1) V2 =kecepatan aliran air pada bidang (2) d1 =kedalaman air pada bidang (1) d2 =kedalaman air pada bidang (2) A11 =panjang lereng dasar diantara bidang (1) dan bidang (2) A1 =jarak horizontal antara kedua bidang tsb

2.Penentuan Kemiringan dasar Saluran Peluncur Disesuaikan dengan kondisi topografi  sudut kemiringan diubah-ubah dalam berbagai variasi (berbentuk lengkungan) 3. Sudut Pelebaran O O < tan =

Dimana : O : sudut pelebaran F : angka Froude V : kecepatan aliran air D : kedalaman aliran air G : gravitasi

Peredam Energi Sebelum aliran air yang melintasi bangunan pelimpah dikembalikan ke sungai, maka aliran dengan kecepatan tinggi dalam kondisi aliran sub kritis. Dengan demikian kandungan energi dgn daya penggerus yang kuat tersebut harus diredusit.