SISTEM ENDOKRIN Team Teaching: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri W., M.Pd. Nita Nuraini, M.Pd.
Hormon: senyawa organik yang dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh sel-sel sekretoris tertentu yang dapat mempengaruhi aktifitas sel-sel lain
Hormon vertebrata
Ciri-ciri hormon Dihasilkan oleh sel khusus kecuali prostaglandin Dapat mempengaruhi aktivitas enzim tertentu Memberi pengaruh terhadap sel target berbeda Berinteraksi dengan reseptor khusus yang terdapat pada sel target
Lingkup kerja hormon Mengendalikan lingkungan internal secara kimiawi dan pengaturan volume Menanggapi perubahan dari lingkungan eksternal Berperan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan Berperan dalam reproduksi
Hormon yang berpengaruh KLASIFIKASI HORMON, BERDASARKAN PENGARUH HORMON TERHADAP JARINGAN SASARAN Hormon yang berpengaruh KINETIK METABOLIK MORFOGENETIK TINGKAH LAKU
KLASIFIKASI HORMON, BERDASARKAN komposisi zat kimianya STEROID PROTEIN & POLIPEPTIDA AMINA berupa lipid yang tidak larut di air. Dapat diangkut jika berikatan dengan protein plasma (albumin). Contoh: Testosteron, Estradiol. Dapat larut di air, sehingga dapat larut dalam plasma darah untuk dibawa ke sel target. Contoh: hormon pertumbuhan & insulin. Contoh: hormon adrenalin, nor adrenalin, FSH, TSH, ACTH
MEKANISME SEKRESI HORMON Sekresi hormon dipengaruhi oleh 2 faktor: Faktor saraf, contohnya: kelenjar adrenal dan kelenjar hipofise. Faktor kimia, contohnya: kelenjar tiroid, kelenjar gonad, dll.
MEKANISME KERJA HORMON Sinyal kimiawi yang memasuki sel target berikatan dengan protein reseptor spesifik dalam sitoplasma. Hormon steroid: menempel pada reseptor di dalam nukleus
Hormon non-steroid : menempel pada reseptor di permukaan sel
Kelenjar endokrin Kelenjar hipofise Kelenjar tiroid Hipofise anterior Hipofise intermedia Hipofise posterior Kelenjar tiroid Kelenjar paratiroid Kelenjar adrenal Kelenjar pankreas Kelenjar gonad Epifise
Hormon invertebrata
HORMON INVERTEBRATA Sejumlah invertebrata tidak memiliki organ khusus untuk sekresi hormon sehingga sekresinya dilaksanakan oleh sel neurosekretori.
Coelenterata Hiydra memiliki sejumlah sel yang menghasilkan senyawa kimia dalam proses reproduksi, pertumbuhan, dan regenerasi. Ketika kepala dipotong, sisa tubuhnya akan mengeluarkan molekul peptida yang disebut aktivator kepala sehingga membentuk tubuh baru untuk bagian yang hilang.
platihelminthes Menghasilkan hormon yang berperan dalam proses regenerasi. Hormon yang dihasilkan juga terlibat dalam regulasi osmotik dan ionik, serta dalam proses reproduksi.
nematoda Mengalami ganti kulit (molting) 4x dalam siklus hidup Memiliki struktur khusus (terdapat pada ganglion daerah kepala dan korda saraf) yang berfungsi untuk sekresi neurohormon dan berkaitan erat dengan sistem saraf.
ANNELIDA Otak sejumlah hewan seperti Neris, Lintah, dan Lumbricus memiliki sejumlah besar sel saraf yang berfungsi sebagai sel sekretori serta memiliki sistem sirkulasi yang berkembang sangat baik, sehingga penyelenggaraan sistem kendali endokrin dapat terpenuhi. Sistem endokrin pada Annelida berkaitan erat dengan aktivitas pertumbuhan, perkembangan, regenerasi, dan reproduksi.
MOLUSCA Memiliki sejumlah besar sel neuroendokrin yang terletak pada ganglia penyusun sistem saraf pusat. Kelompok Moluska juga memiliki organ endokrin klasik. Senyawa yang dilepaskan oleh hewan ini menyerupai protein dan berperan penting dalam mengendalikan osmoregulasi, pertumbuhan dan reproduksi. Moluska yang bersifat protandri ditemukan adanya hormon yang dapat merangsang pelepasan sel telur dari gonad dan pengeluaran telur dari tubuh.
cRUSTAcEA Sistem endokrin berupa neuroendokrin Osmoregulasi, laju denyut jantung, komposisi darah, pertumbuhan dan pergantian kulit dikendalikan oleh sistem endokrin Sistem kendali endokrin terbaik ditemukan pada Lobster/udang, ketam dan udang. Neuroendokrin Crustacea terletak pada 3 daerah utama: a) Kompleks kelenjar sinus (menerima akson sel neuroendokrin dari ganglion kepala dan lobus optic pada tangkai mata); b) Organ post-komisural (menerima akson dariotak dan berakhir pada awal esophagus); c) Organ perikardial (menerima akson dari ganglion toraks). Crustacea juga memiliki kelenjar androgenik berperan dalam perkembangan testis dan produksi sperma.
iNSECTA pada sistem saraf terdapat 3 kelompok sel neuroendokrin yang utama, yaitu: a) Sel neurosekretori medialis (aksonmembentang hingga ke korpora kardiaka); b) Sel neurosekretori lateralis (akson membentang hingga ke korpora kardiaka); c) Sel neurosekretori subesofageal (akson membentang hingga ke korpora alata). Sistem endokrin berfungsi untuk mengendalikan aktivitas pertumbuhan. Pergantian kulit dan perubahan bentuk disebut sebagai proses metamorfosis, dan pengelupasan kulit berlangsung di bawah kendali hormon.
Pada serangga atau krustase pergantian kulit dipicu oleh hormon ekdison, yang disekresikan oleh kelenjar protoraks. Selain merangsang pergantian kulit, ekdison juga mendorong perkembangan karakteristik dewasa seperti perubahan ulat jadi kupu-kupu. Produksi ekdison dikontrol oleh hormon otak.
Selamat belajar