PERTEMUAN 7 BIAYA BAHAN BAKU.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ch # 5 Harga Pokok Pesanan.
Advertisements

BIAYA BAHAN BAKU PERTEMUAN 6 PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI BIAYA
METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING
AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING) LANJUTAN
PERTEMUAN KEEMPAT PERSEDIAAN BARANG (1).
Contoh Soal Metode HP Proses(3)
SISTEM BIAYA TAKSIRAN ( ESTIMATED COSTING )
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
Biaya Bahan Baku Lilik Sri Hariani
SISTEM AKUNTANSI HARGA POKOK PESANAN
METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING
Dalam proses produksi, perusahaan manufaktur selalu berusaha agar terjadi zero defect(tidak ada barang rusak), namun sulit untuk menghindari dari hal-hal.
METODE HARGA POKOK PROSES
BAB II BIAYA BAHAN BAKU dan BIAYA TENAGA KERJA
Menghitung tarip biaya overhead pabrik
Cost accounting materi-13 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
Analisa Biaya Bahan Baku
SISTEM PENGUMPULAN BIAYA
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
Harga Pokok Proses-Pengantar
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
Metode Harga Pokok Proses Adanya Produk Awal Proses
Ch # 6 Harga Pokok Pesanan.
PERSEDIAAN Persediaan berpengaruh terhadap neraca maupun laba rugi.
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Cost accounting materi-14 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
Kalkulasi Biaya Standar (Standard Costing)
METODE HARGA POKOK PESANAN
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
Akuntansi Kerugian Produksi
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
PERTEMUAN KELIMA PERSEDIAAN (2).
PERSEDIAAN / INVENTORY
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
BAB 8 BIAYA BAHAN BAKU.
METODE HARGA POKOK PROSES (PENGANTAR)
Unsur-Unsur Biaya Produksi
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
PERTEMUAN IV HARGA POKOK PESANAN MASALAH WIP AWAL
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
METODE HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
Bab 15 sistem akuntansi persediaan
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
Sistem penentuan kos pesanan
BIAYA BAHAN BAKU SMK Negeri 4 Jember DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
Loading Please wait
Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
PERTEMUAN 7 BIAYA BAHAN BAKU.
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
XI. Pengendalian Biaya Bahan Baku
Produk Rusak (setelah UTS)
BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak.
BAB 12 AUDIT PERSEDIAAN.
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
BIAYA PRODUKSI Biaya Produksi yaitu biaya yang terjadi untuk menghasilkan produk hingga siap untuk di jual. Biaya produksi terdiri dari : Biaya Bahan.
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
Harga pokok pesanan.
PENGENDALIAN : BIAYA MATERIAL (Meterials Controlling)
AUDIT PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Penentuan Biaya Bahan Baku
Transcript presentasi:

PERTEMUAN 7 BIAYA BAHAN BAKU

BIAYA BAHAN BAKU 1. Biaya bahan baku : biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkan dalam keadaan siap diolah 2. Unsur Harga Pokok Bahan Baku yang dibeli : Teoritis : Terdiri dari Harga faktur pembelian ditambah biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan tersebut (Harga faktur, Biaya angkut, biaya pesanan, biaya penyimpanan, pembongkaran dll ) Praktis : Umumnya sebesar harga beli menurut faktur pemasok karena biaya biaya yang lain mungkin biaya akuntansinya lebih besar dari manfaat ketelitian perhitungan Hp BB

3. Perlakuan Biaya angkut dalam penentuan harga pokok bahan baku: Biaya angkut sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, Metode yang dapat digunakan : a). Perbandingan kuantitas tiap jenis Bahan Baku yang dibeli. (Kuantitas suatu bahan baku dibandingkan dengan total kuantitas pembelian bersama bahan baku dikalikan dengan biaya angkut pembelian tsb) b). Perbandingan Harga faktur tiap jenis Bahan Baku yang dibeli. (Harga faktur suatu bahan baku dibandingkan dengan total harga faktur pembelian bersama bahan baku dikalikan dengan biaya angkut pembelian tsb) c). Biaya angkut dibebankan pada Bahan Baku yang dibeli atas dasar tarip ditentukan dimuka. Perusahan menetapkan tarif tertentu untuk biaya angkut

4. Metode Penentuan Harga Pokok Bahan Baku Biaya angkut diperlakukan Sebagai Unsur BOP Diperkirakan jumlah biaya angkut selama setahun dan jumlah itu dimasukkan dalam total taksiran BOP dalam mencari tarif BOP 4. Metode Penentuan Harga Pokok Bahan Baku Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang dipakai dalam produksi terdiri dari : a. Metode Identifikasi Khusus Setiap jenis Bahan yang ada di gudang diberi tanda tentang berapa bahan baku tersebut dibeli. sehingga dapat diketahui HP bahan baku yang dipakai dengan melihat tanda khusus tsb b. MPKP (FIFO) Harga Pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang dipakai untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai.

c. MTKP (LIFO) Bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai. d. Metode Rata-Rata Bergerak Harga pokok rata-rata dihitung dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. e. Metode Biaya Standar Harga standar yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.

5. Masalah-masalah lain yang berhubungan dengan Bahan Baku. a. Sisa Bahan (Scrap) Adalah bahan yang mengalami kerusakan dalam proses pengerjaan Masalah akuntansinya adalah perlakuan terhadap hasil penjualan sisa bahan: a). Hasil Penjualan diperlakukan sebagai pengurang BBB yang dipakai dalam pesanan b). Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai pengurang BOP sesungguhnya c). Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai pendapatan di luar usaha.

b. Produk Rusak (Spoiled Goods). Adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Perlakuan akuntansinya tergantung penyebab terjadinya: a). Terjadinya karena sulitnya mengerjakan pesanan tertentu atau sebab luar biasa lain diperlakukan sebagai penambah HP produk yang baik, dan jika laku dijual maka hasil penjualan sebagai pengurang HP pesanan tsb b). Terjadinya karena hal yang normal pada proses produksi, maka kerugiannya dibebankan kepada seluruh produk

c. Produk Cacad (Defective Goods) Adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pekerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomi dapat dipergunakan lagi menjadi produk jadi. Perlakuan akuntansinya mirip dengan produk rusak.

KERJAKAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI BIAYA PERTEMUAN 6

Biaya bahan baku secara teoritis terdiri dari :… kecuali: a. Harga faktur pembelian c. Biaya penyimpanan b. Biaya angkut penjualan d. Biaya pembongkaran e. semua benar 2. Harga pokok Bahan baku yang terakhir masuk ke gudang dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai adalah ciri dari metode : a.FIFO c. Rata-rata bergerak b. LIFO d. Biaya standar e. RIFO

3. PT. SYT membeli bahan baku G,H dan Z dengan biaya angkut pembelian sebesar Rp.1.000.000, data unit dan harga sbb: Berapakah Alokasi Biaya Angkut untuk Bahan Baku H jika perusahaan menggunakan metode Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku a. Rp 500.000 c. Rp 200.000 b. Rp 300.000 d. Rp 681.818 e. Rp. 1.000 Bahan baku unit Harga /unit G 10 200.000 H 25 300.000 Z 15 100.000

3. PT. SYT membeli bahan baku G,H dan Z dengan biaya angkut pembelian sebesar Rp.1.000.000, data unit dan harga sbb: Berapakah Alokasi Biaya Angkut untuk Bahan Baku H jika perusahaan menggunakan metode Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku a. Rp 500.000 c. Rp 200.000 b. Rp 300.000 d. Rp 681.818 e. Rp. 1000 Bahan baku unit Harga /unit G 10 200.000 H 25 300.000 Z 15 100.000

4. Diket mutasi bahan baku “G” sebagai berikut: Persed awal 30 kg @100 Pembelian 1/3 50 kg @110 Pemakaian 8/3 70 kg Pembelian 15/3 40 kg @115 Jika perusahaan menggunakan metode FIFO Perpetual Berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai tgl 8/3 : a. Rp. 7.500 c. Rp. 7.900 b. Rp 7.400 d. Rp. 7.641 e. Rp. 4.500

4. Diket mutasi bahan baku “G” sebagai berikut: Persed awal 30 kg @100 Pembelian 1/3 50 kg @110 Pemakaian 8/3 70 kg Pembelian 15/3 40 kg @115 Jika perusahaan menggunakan metode FIFO Perpetual Berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai tgl 8/3 : a. Rp. 7.500 c. Rp. 7.900 b. Rp 7.400 d. Rp. 7.641 e. Rp. 4.500

5. Diket mutasi bahan baku “G” sebagai berikut: Persed awal 30 kg @100 Pembelian 1/3 50 kg @110 Pemakaian 8/3 70 kg Pembelian 15/3 40 kg @115 Jika perusahaan menggunakan metode LIFO Perpetual Berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai tgl 8/3 a. Rp. 7.500 c. Rp. 7.900 b. Rp 7.400 d. Rp. 7.641 e. Rp. 4.500

5. Diket mutasi bahan baku “G” sebagai berikut: Persed awal 30 kg @100 Pembelian 1/3 50 kg @110 Pemakaian 8/3 70 kg Pembelian 15/3 40 kg @115 Jika perusahaan menggunakan metode LIFO Perpetual Berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai tgl 8/3 a. Rp. 7.500 c. Rp. 7.900 b. Rp 7.400 d. Rp. 7.641 e. Rp. 4.500