Mengukur Performansi Proses Bisnis Rekayasa Proses Bisnis IE.4243
Measurement, Feedback, and action Jika pengukuran tidak dilakukan, maka tidak bisa dikontrol, maka tidak bisa dimanage Seluruh proses bisnis dapat diukur dan dimanage sama dengan proses manufaktur
Pengukuran diperlukan untuk : Memahami apa yang terjadi Evaluasi kebutuhan untuk melakukan perubahan Evaluasi impact untuk melakukan perubahan Memperbaiki kondisi out of control Menetapkan prioritas Memutuskan kapan tanggungjawab perlu ditingkatkan Menetapkan kapan memberikan training Merencanakan untuk menemukan harapan kastemer Memberikan jadwal yang realistik
Understanding measurement Why you should measure Pengukuran selalu diperlukan dalam setiap kehidupan. Pengukuran harus dilakukan untuk mengetahui kondisi saat ini, evaluasi, memperbaiki, merencanakan, memutuskan, …, dll Where you should measure Performansi proses bisnis sebaiknya diukur untuk setiap aktivitas (tidak di akhir proses)
Understanding measurement When you should measure Pengukuran sebaiknya dilakukan segera setelah aktivitas selesai. Menunda pengukuran sama dengan menambah terjadinya kesalahan What you should measure Effisiensi Effektifitas Adaptabilitas
Understanding measurement Who should do the measuring Yang melakukan pengukuran sebaiknya orang yang membentuk aktivitas Who should provide feedback Supplier-customer partnership Setiap penerima output seharusnya memberikan feedback positif dan negatif kepada pemberi produk atau pelayanan
Understanding measurement Who should audit Sebaiknya dilakukan berdasarkan ‘audit prosedur’ Who should set bussiness targets (Standards) Target/standar diperlukan untuk mengetahui performansi kerja setiap proses bisnis Target bisnis ditetapkan oleh kastemer, jika yang diukur masalah harapan kastemer Target bisnis ditetapkan oleh manajemen, jika mereka mendefinisikan performansi minimum yang dapat diterima.
Proses/Service Measurement Product Measurement Proses/Service Measurement Managing Profit Managing Assets Meeting Targets Continuous Improvement Quantity Measurement Measurement focus on effektivitas, efisiensi, and adaptability Measurement based on engineering and business specification Internal and external customer expectations Focus on individual Focus on process Top-down process dictator approach Team approach to developing & managing performance
Types of Measurement Data Atribut Apakah pegawai datang tepat waktu ? Apakah surat diketik tanpa salah ? Apakah meeting dimulai sesuai jadwal? Variabel Berapa kali telepon berdering sebelum dijawab ? Berapa ongkos lembur ? Jumlah jam Nilai dolar Jumlah pekerja Jumlah hari
Framework Pengukuran Performansi Process Outcome Output
Pengukuran Performansi LOGISTIK PRODUKSI MARKETING KASTEMER
Pengukuran Performansi LOGISTIK PRODUKSI MARKETING Pengadaan Barang dan Tender Proses Spec. Material Jumlah Komponen Output Kualitas Produk yg dihasilkan Jumlah Produk Outcome Jumlah brg terjual/bulan 100 jt/bln
Terminologi Penjelasan Process or Efficiency Sumber-sumber yang dikonsumsi dalam proses Output or Effectiveness Kemampuan proses untuk mendeliver produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi Outcome or Effektifitas produk/jasa dan kepuasan konsumen Kemampuan output memenuhi kebutuhan kastemer
Process Mengukur efisiensi proses : mengukur sumber yang digunakan oleh orang, material, metode, mesin, dan lingkungan dalam proses. Kriteria / Ukuran : cost, variability, dan cycle time.
Kriteria / Ukuran Efficiency Throughput : volume transaksi per pekerja, persentase waktu yang digunakan untuk mendapatkan value added People utilization : jumlah jam orang per 100 transaksi Computer utilization : jumlah jam mesin per 100 transaksi
Kriteria / Ukuran Efficiency Cost Reduction : ongkos proses transaksi, jumlah dokumen yang digunakan pada setiap transaksi, ongkos value added per unit Processing time Waktu tunggu per unit