ANALISA BAHAN-BAHAN LAIN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS KADAR ABU, MINERAL, DAN VITAMIN C
Advertisements

PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
LIPIDA A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO–PAP)
Membuat larutan.
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
VOLUMETRI / TITRIMETRI
LATIHAN SOAL.
ANALISA Na BENZOAT PRINSIP: Sampel dijenuhi dgn lar NaCl, shg asam benzoat dlm sampel diubah menjadi NaBenzoat yg larut dgn Penambahan NaOH. NaBenzoat.
ANALISIS KADAR AIR.
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
ANALISA L I P I D A.
Kadar Abu Bahan Pangan.
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
PENENTUAN REDUCING SUGAR METODE LANE EYNON
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
MINGGU KE 9 ANALISA MINERAL.
PENGOLAHAN KELAPA.
ANALISIS PROTEIN.
OLEH EKO BUDI SUSATYO ANALISIS KUANTITATIF OLEH EKO BUDI SUSATYO
Briefing Praktikum NTD dan BMT
SERAT KASAR – ‘crude fibre’
PENGOLAHAN TAHU.
Stoikiometri Larutan + Koloid
Ir. Tantan Widiantara, MT Pembimbing Pendamping :
PEMISAHAN GOLONGAN III A
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
KAFEIN - BENZOAT Dwi Larasatie Nur Fibri, STP, M.Sc
EKSTRAKSI DAN UJI AKTIVITAS ENZIM LIPASE
Acara Perkuliahan Lipida Spektrofotometri Kromatografi Elektroforesis
Penentuan Vitamin C Cara Titrasi Dye
ILMU KIMIA ANALIT Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP 2011.
ANALISIS PENGAWET BUATAN PADA MINUMAN
KD II TITRASI ASAM – BASA
ILMU KIMIA ANALIT Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP 2015.
HCN – FITAT - FORMALIN Dwi Larasatie Nur Fibri, STP, M.Sc
TEST KUALITATIF PROTEIN
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
Analisis ABU dan MINERAL
Penentuan Reducing Sugar Metode Luff Schoorl Dengan hidrolisa
Pemisahan Kation Golongan IV (Metode Sulfat)
Pemisahan golongan IIIB
PENGUJIAN UNTUK ION METAL (KATION) DAN ANION DALAM LARUTAN
ANALISIS SENYAWA IBUPROFEN DALAM SEDIAAN SIRUP
Argento-Gravimetri.
Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti
Anggi Kusuma Wardani Pertanian/THP
PEMISAHAN KATION GOLONGAN II B
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung
Praktikum Kimia Anorganik
Nanda Thyareza Imaniar ( )
SABUN TRANSPARAN Penyusun Sartika Dewi (25) Siska Ira Apriliawati (27)
TITRASI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS). Titrasi redoks merupakan proses titrasi yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan valensi atau perpindahan elektron.
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
LAPORAN PRAKTIKUM ADSORPSI ISOTHERMAL DARI LARUTAN
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
ASAM BASA dan GARAM Oleh : Stephanus Nunu Darmawan IPA FISIKA KELAS 7 SMP MARIA ASSUMPTA Nunu 56D8EFEE
UJI KADAR H2S UDARA AMBIEN
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PENGAWET SEBAGAI SALAH SATU BAHAN TAMBAHAN PANGAN OLEH KELOMPOK.
Titrasi Asam Basa Powerpoint Templates Oleh: Deismayanti Lia Agustina
EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
Indri Kusuma Dewi,S.Farm.,M.Sc.,Apt.
PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA: KADAR AIR DAN SUSUT PENGERINGAN
Penegenalan Alat – Alat Laboratorium Kimia By : Wirna Eliza.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
Transcript presentasi:

ANALISA BAHAN-BAHAN LAIN Ir. Sudarmanto S., MS.

ANALISA BAHAN-BAHAN LAIN ANALISIS ASAM FITAT (Phytic acid) Asam fitat terutama dalam bentuk garamnya banyak terdapat dlm serealia (pd kulit ari = bran layer), dalam kacang-kacangan, dan kelapa. Asam fitat merupakan senyawa mio- inositol-hexafosfat. Senyawa ini stabil thdp berbagai perlakuan dlm pengolahan pangan, dan bersifat mengikat mineral (mengendap) shg dpt mengganggu penyerapan mineral dlm usus yg berakibat menyebabkan defisiensi .

Analisis asam fitat didasarkan pd pengen- dapannya sbg garam Fe : - 2 gr sampel (40mesh) dlm erlenmeyer 125ml, tambah 40 ml TCA (CCl3COOH) 3%, gojog selama 45 mnt - Sentrifugasi pd 12000xG selama 10 mnt. Pindahkan 10ml aliquot supernatan ke tabung sentrifuse bersih, kmd tambah 5 ml lart FeCl3 dng cepat, kmd panaskan dlm waterbath men- didih selama 1 jam - Bila dlm 30 menit supernatan tidak jernih, tambah 2-1 tetes lart 3% Na2SO4 dlm TCA 3% & lanjutkan pemanasan

Sentrifus selama 10-15 mnt, supernatan jernih dibuang, endapan dicuci dng 20 ml TCA 3%, panaskan 5-10 mnt dan disentrifus lagi  supernatan dibuang . Ulangi pencucian dng aquades, sentrifugasi  supernatan dibuang  endapan diaduk dng 5 ml aquades dan ditambah 5 ml 0.6N NaOH Panaskan dlm waterbath mendidih 45 mnt  semua Fe(OH)3 mengendap  sentrifugasi 10- 15 mnt  supernatan dibuang  endapan dicuci dng aquades  sentrifugasi dan supernatan dibuang Endapan dilarutkan dlm 5ml 0.5N HCl dng pemanasan waterbath mendidih 10-15 mnt  warna kuning jernih  pindah ke labu ukur 100ml  encerkan dng HCl 0.5N sampai tanda

Bobot fitat = [BM fitat/(4xBA Fe)]x bobot Fe x fpengenceran Dipipet 1 ml larutan tsb ke labu ukur 25 ml  tambah 1ml lart 10% hidroxilamin-HCl (NH2OH-HCl), gojog pelan2 bbrp menit  kmd tambah 9.5ml 2M Na-asetat + 1ml lart O-fenantrolin 0.1% kmd encerkan dng aquades sampai tanda. Biarkan + 5 mnt dan baca Absorbansi pd 510 nm Perhitungan : mgr as.fitat = [A/0.783 – 0.007]x2.9546x fpengenceran Cara lain : Bobot fitat = [BM fitat/(4xBA Fe)]x bobot Fe x fpengenceran = [660/(4x56)]x bobot Fe x fpengenceran

ANALISIS HIDROSIANIDA (HCN) Hidrosianida merupakan senyawa beracun yg berasal dari hidrolisis senyawa glikosianida yg sering terdapat dlm bahan hasil pertanian . Tanaman singkong, pd batang, daun, bunga dan umbi- nya mengandung glikosianida. Daun & biji kara –khusus nya kara benguk- juga mengandung glikosianida. Bila kadar glikosianida rendah, dng perendaman & pe- manasan sdh akan terhidrolisis dan HCN menguap ber- sama uap air Singkong dng kadar glikosianida tinggi, harus direndam air bbrp hari agar racun HCN hilang. Bila singkong dibu- at gaplek, diolah jadi aci atau difermentasi jadi tape juga dpt menghilangkan racun HCN dari glikosianida tsb.

ANALISIS KUALITATIF HCN Secara kualitatif HCN dpt dideteksi dng asam pikrat dlm kondisi alkalis : - Rendam 50gr bahan yg ditumbuk dng 50 ml air dlm erlenmeyer 250ml dan + 10 ml 5% as.tartrat - Kertas saring 1x7 cm dicelupkan dlm lart as.pikrat jenuh, dikering-anginkan  kmd basahi dng lart 8% Na2CO3 dan digantung dileher dalam erlenme- yer  ditutup, kertas jangan menyentuh cairan - Panaskan di waterbath 50oC selama 15 mnt, bila warna kuning-oranye kertas pikrat  merah  ada HCN .

ANALISIS KUANTITATIF HCN - Timbang 10-20gr sampel halus (20 mesh), + 100ml aquades dlm labu Kjeldahl  rendam 2 jam Tambah lagi 100ml aquades  distilasi dng uap uap (steam). Tampung distilat dlm erlenmeyer berisi 20ml 0.02N AgNO3 dan 1ml HNO3 Setelah distilat mencapai 150ml disaring dng krus Gooch endapan yg ada dicuci dng air Kelebihan AgNO3 dlm distilat dititrasi dng 0.02N K-tiosianat dng indikator lrt ferri - Buat titrasi blanko pd 20ml lart standar 0.02N AgNO3 1 ml AgNO3 0.02N = 0.54 mg HCN

ml titar (blanko-sampel) 20 x NAgNO3 Bobot HCN = x x 0.54 mg ml titar blanko 0.02

ANALISIS FORMALDEHID & METHANOL (CH3OH) Formaldehid (formalin) merupakan salah satu bahan kimia yg sering digunakan utk/ pengawet preparat jaringan hewan dan (mayat) manusia. Namun (dahulu) sering ditemui bahan ini ditambahkan sebagai pengawet tahu. Methanol sering terdapat dalam hasil fermentasi pulp buah atau sari buah, sbg hasil reaksi demetilasi (=demetoxilasi) pektin. Formalin dan methanol dapat dideteksi (kualitatif) sbb :

Reagensia : Lart. asam khromotropat –larutkan 5mg asam khromotropat (asam 1,8-dihidroksi-nafta- lena-3,6-disulfonat) dlm 10ml campuran as.sulfat pekat + aquades (9:4) Prosedur : Pipet 2 tetes sampel ke dlm 2 tabung reaksi, tabung 1 + 1 tetes air + 1 tetes lart as.fosfat + 1 tetes lart KmnO4 biarkan 1 mnt  tambah lart NaHSO3 tetes demi tetes sampai warna permanganat hilang. Bila warna coklat tdk hilang tambah 1 tetes lart as.fosfat . Ke dlm kedua tabung tambah 5ml lart as.khro- motropat yg baru dibuat  panaskan pd waterbath 60oC, 10 menit. Bila timbul warna ungu di kedua tabung menunjukkan adanya formalin dan mungkin juga methanol. Bila warna tsb hanya timbul di tabung 1 berarti hanya ada formalin.

Cara lain analisis metanol kualitatif Ambil 5 ml sampel + 2 ml lart KMnO4 (3gr dlm 15ml lart as.fosfat 85%  dijadikan 100ml)  dibiarkan 10 mnt Tambah 2 ml as.oksalat (5gr 100ml as.sulfat 1:1) . Larutan tak berwarna  tambah 5ml reagen Schiffs (0.2gr Fuchsin + 120ml aquades  dipanaskan  tambah NaHSO3 10%  lartn tak berwarna)  biarkan 10mnt Bila sampel mengandung methanol, akan timbul warna ungu.

ANALISIS BAHAN PEMANIS SINTETIS SAKHARIN – Cara Kualitatif Ditimbang 100mg sampel, dilarutkan dlm 5ml NaOH (1:20)  diuapkan sampai kering di atas api kecil Setelah residu dingin dilarutkan dlm 20ml HCl encer (13%)  tambahkan 1 tetes lart 1N FeCl3 (9 gr FeCl3.6H2O + aquades  100ml) Bila timbul warna ungu berarti ada asam salisilat yg terbentuk dari sakharin .

DULSIN – Cara Kualitatif Larutkan sampel dlm 4 bag air  disaring  dipipet 50-100ml larutan diasamkan dng as.fosfat 25% dan digojog dng khloroform Tambah 5-10gr bubuk tragacanth  gojog kuat- kuat Cairan dituang dan diuapkan  residu dilarutkan dlm lart Na-bikarbonat encer  disaring  filtrat di-uapkan kering Suspensikan residu dlm 5ml air + 1 tetes lart Hg(NO3)2 (1-2 gr HgO dicuci  larutkan dlm HNO3  di+ NaOH shg endapan tak larut  di + aquades sampai 15ml  beningan didekantasi). Panaskan 5-10 mnt pd waterbath mendidih  bila dng penambahan sedikit PbO2 (lead peroxyde) terbentuk warna ungu berarti ada dulsin .

ANALISA BAHAN PENGAWET ANALISIS ASAM SALISILAT – Cara Kualitatif Larutkan sampel dlm 4 bag air, diaduk, disaring Pipet 50-100ml larutan  asamkan dng H2SO4 4N  digojog dua kali dng 20ml dan 10ml ether. Larutan etheris dicampur kmd diuapkan pd water-bath atau hot-plate Residu dilarutkan dlm air  separo larutan di + bbrp tetes lart Ferri-klorida dan separo yg lain di + air broom Bila ada asam salisilat, dng Ferri klorida akan ber-warna ungu yg tak hilang dng penambahan spiritus atau sedikit asam cuka; dan dng air broom terben-tuk endapan putih

ANALISIS ASAM BENZOAT – Cara Kualitatif Sampel disiapkan sama dng pd analisis as.salisi- lat diatas Residu yg diperoleh ditambah 10 tetes H2SO4 pekat atau dng 1 tetes as.nitrat berasap (HNO3 65%) atau dng 50mg KNO3  dipanaskan pd 180oC selama 3 menit dinginkan Alkaliskan dng lart ammonia dan  didihkan  setelah dingin tambah (NH4)2S atau 40mg hidroxilamin-HCl Timbulnya warna coklat menunjukkan adanya asam benzoat .

ANALISIS SENYAWA TANNIN Ditimbang 5gr sampel halus dan ditasmbah 400ml aquades didihkan selama 30 mnt dinginkan  encerkan sampai tepat 500ml  disaring Dipipet 10ml filtrat-1 ditambah 25ml lart indigokarmin (6gr Na-indigotin-disulfonat + aquades  500ml panaskan dinginkan + 50ml as.sulfat + aquadest sampai 1Lt  disaring) dan 750ml aquades. Kmd dititrasi dng lart 0.1N KMnO4 sampai warna kuning emas  misal A ml Diambil 100ml filtrat-1 ditambah 50ml lart gelatin (25gr gelatin + 500ml NaCl jenuh panaskan sampai larut tambah NaCl jenuh sampai 1000ml) kmd ditambah 100ml lart garam-asam + 10gr kaolin bubuk  gojog kuat-kuat bbrp menit  disaring  filtrat-2

Standardisasi Lart KMnO4 dng Na-oxalat Dipipet 25ml filtrat-2  ditambah 25ml lart indigo- karmin dan 750ml aquades, kmd dititrasi dng lart 0.1N KMnO4  misal = B ml Standardisasi Lart KMnO4 dng Na-oxalat 1ml KMnO4 0.1N ~ 0.00416 gr tannin (50A – 50B)x N/0.1 x 0.00416 Kadar tannin = x 100% 5 N = normalitas KMnO4

ANALISIS NIKOTIN Nikotin, C10H14N2 dng BM = 162.23 berasal dari daun tembakau (Nicotiana tabacum dan N. rustica ). Daun keringnya mengandung 2-8% nikotin yg membentuk garam dng asam sitrat dan malat. Extrak nikotin berupa cairan seperti minyak tak berwarnakuning pucat yg akan menjadi coklat bila terkena udara atau cahaya. Sangat higroskopis dan mudah membentuk garam dng semua asam. Sangat mudah larut dlm alkohol, khloroform, ether, pet.ether, kerosen, dan minyak nabati .

Analisis kuantitatif : Pindahkan 1gr sampel bubuk ke dlm erlenmeyer 50ml bertutup dan + 1ml lart 20% NaOH dng pipet ukur  campur merata dng gelas pengaduk  tambah 20ml pet.ether dan ditutup rapat  gojog homogen Diamkan 2 jam shg lapisan ether bag atas jernih dipipet 10ml cairan ether dan pindahkan ke erlenmeyer bersih – Uapkan ether pd waterbath shg volume tinggal 2ml  tambah 10ml aquades + 2 tetes indikator metil merah Titrasi dng 0.01N HCl shg warna hijau- kekuningan berubah menjadi merah muda 1 ml HCl 0.01N ~ 1.6223 mg nikotin

ANALISIS KAFEIN Kafein, memiliki rumus mol C8H10N4O2 dng BM= 194.19 ; tdpt dlm bahan alami daun teh, biji kakao, biji kopi, dan biji kola. Kafein men- stimulir syaraf dan jantung ttp memiliki efek samping rasa gelisah (neurose), sulit tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (berdebar). Satu gram kafein akan larut dlm : 1,5ml air 100oC; 5.5ml air 60oC; 46ml air 25oC; 5,5ml khloroform; 22ml alkohol 60oC; 66ml alkohol 25oC; 50ml aseton; 100ml benzen; 530ml eter.

ANALISIS KAFEIN - Cara Bailey-Andrew Ditimbang 5gr sampel halus (30 mesh) ke dlm erlenmeyer  + 5gr MgO + 200ml aquades Pasang pendingin balik  didihkan pelan- pelan 2 jam  dinginkan kmd encerkan shg tepat 500ml  disaring Dipindahkan filtrat 300ml ke labu godog + 10ml As.sulfat (1:9)  didihkan sampai volume tinggal 100ml

Cairan dimasukkan corong pemisah  labu godog dibilas as Cairan dimasukkan corong pemisah  labu godog dibilas as.sulfat (1:9) dan digojog berkali-kali dng khloroform ber-turutan me- nggunakan 25, 20, 15, 10, 10, dan 10ml . Semua cairan dimasukkan ke corong pemi- sah, kmd ditambah 5ml KOH 1%  digojog dan dibiarkan sampai cairan terpisah jelas  cairan bag. bawah dikeluarkan ke dlm erlenmeyer (=1) Corong pemisah ditambah lagi 10ml khloro-form  digojog  dibiarkan sampai terpi-sah jelas  cairan bawah dikeluarkan dicampur dng (=1). Pencucian diulang 1x lagi .

Kafein dlm bahan = gr N x 3.4677 x 500/300 Larutan dlm khloroform (=1) diuapkan solvennya pd water-bath shg tinggal residunya  dikeringkan dlm oven 100oC sampai bobot konstan (~ bobot kafein kasar) Kadar kafein murni dapat ditentukan dng analisis kadar N secara mikro Kjeldahl atau cara-cara lain Perhitungan : Kafein dlm bahan = gr N x 3.4677 x 500/300