Disampaikan Pada …………………………….2014

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Reproduksi Wanita
Advertisements

FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RECORDING FKH - UNAIR.
IB pada KERBAU.
ISEMINASI BUATAN PADA KELINCI FKH - UNAIR.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Laporan Produksi.
TEKNIK INSEMINASI BUATAN PADA SAPI Nama:Maulana Chafid Sukama
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 11. Gambaran Umum Modul Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI
PENANGGULANGAN KASUS- KASUS KAWIN BERULANG PADA TERNAK SAPI
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Modul 10 Manajemen Produksi Ternak.
Anatomi Fungsional ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
MK. ILMU REPRODUKSI TERNAK
REPRODUKSI SAPI PERAH A. ESTRUS DAN PUBERTAS
Ovariohisterectomy pada Kucing Kelompok 4 : Belinda Martin J3P Dolly yumantara J3P Matelda SR J3P M Vidy Fitryadi J3P Normalita.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERSALINAN KALA 1,2,3 DAN 4.
MANAJEMEN TERNAK BABI.
PEMERIKSAAN / IDENTIFIKASI STATUS REPRODUKSI SEBAGAI TITIK AWAL UPAYA KHUSUS SAPI INDUKAN WAJIB BUNTING (UPSUS SIWAB)
Menerapkan Dasar – dasar Pemuliaan Hewan
Disampaikan Pada …………………………….2014
MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
Melakukan Evaluasi Hasil Inseminasi Buatan
SCREENING IBR DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT UNTUK PENGENDALIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI PO DI DAERAH INTEGRASI JAGUNG-SAPI Bogor, 8-9 Agustus 2017.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Sistem Reproduksi Wanita
KELAHIRAN DAN KESULITANNYA
Disampaikan Pada …………………………….2014
FISIOLOGI REPRODUKSI TERNAK JANTAN
MANAJEMEN PEJANTAN By Setyo Utomo 2013.
MATERI 12 GANGGUAN REPRODUKSI
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
MASA PERDARAHAN.
Manfaat dari tindakan sinkronisasi berahi
Tata Laksakna Pengawinan
MATERI 7 Teknik IB pada Berbagai Ternak
Nama kelompok ANIS WIDI ASTUTI
SEJARAH PERKEMBANGAN IB
MATERI 3 Sejarah dan Perkembangan Inseminasi Buatan
PERKENALAN Nama : Moh. Nur Ihsan, Tempat/Tgl lahir: Nganjuk, 12 Juni 1953 Pekerjaan : Dosen UB Malang Pangkat/Gol : Guru.
MK. ILMU REPRODUKSI TERNAK
SIKLUS ESTRUS.
Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting
Pakan Non-Ruminansia Eko Widodo.
Melakukan Amniotomi Dan Episiotomi
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
SIKLUS ESTRUS.
LATIHAN PENGUATAN OTOT DASAR PANGGUL
MATERI 2 Manajemen Perkawinan
Menentukan Periode Dan Usia Kehamilan.
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
ASUHAN KALA IV PERSALINAN
TEKNIK IB PROGRAM IB PENAMPUNGAN DAN PENGOLAHAN SEMEN PENYIMPANAN
ASUHAN KEBIDANAN KALA IV PERSALINAN BY. SULISTIYAH. S.SiT,. M.Kes
PARTURATION, PARTUS, DELIVERY, MISE BAS
Rakor Penanggulangan Gangrep Hotel Four Points Medan, Pebruari 2018
Anatomi Fungsional ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
REPRODUKSI 4 oct 2012.
SIKLUS ESTRUS.
ASUHAN IBU BERSALIN PADA KALA II
PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA (Ternak Domba)
PERCOBAAN DASAR (RUTE PEMBERIAN OBAT) PRAKTIKUM FARMAKOLOG KE-1.
Sistem Reproduksi Wanita
Transcript presentasi:

Disampaikan Pada …………………………….2014 MELAKUKAN INSEMINASI BUATAN DRH EUIS NIA SETIAWATI, MP BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN CINAGARA -BOGOR Disampaikan Pada …………………………….2014

INDIKATOR KOMPETENSI Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat : menyiapkan tempat pelaksanaan Inseminasi sesuai dengan standar memperlakukan akseptor sesuai prosedur menyiapkan alat dan bahan sesuai prosedur menyiapkan semen beku sesuai dengan prosedur mendeposisikan semen secara tepat dengan waktu inseminasi buatan sesuai standar

IB DENGAN HASIL KEBUNTINGAN YANG TINGGI TERGANTUNG PADA: (1) Semen bermutu tinggi (2) Hewan betina yang sehat dan bersiklus normal (3) Pengamatan berahi dan pelaporan tepat waktu oleh peternak (4) Teknik thawing dan inseminasi yang tepat /memadai (5) Inseminasi tepat waktu  

INDIKASI ESTRUS TERBAIK ADALAH Gejala diam dinaiki oleh betina lain (standing heat) Gejala-gejala lain: sekunder Estrus alamiah lebih subur dari pada estrus hasil stimulasi Inseminasi dilakukan pada waktu : Hukum "AM-PM" (pagi-sore) Antara pertengahan - 6 jam sesudah akhir estrus 10-14 jam sebelum ovulasi Sesudah involusi uterus & bersiklus normal postpartum (sapi : > 50 hari pp)

TAHAPAN MELAKUKAN IB

Tempat pelaksanaan inseminasi disiapkan sesuai dengan standar Kandang jepit sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan pemeriksa akibat ditendang oleh akseptor. Pada kandang jepit disediakan tambang untuk mengikat akseptor Kandang jepit harus kuat meskipun terbuat dari bahan yang sederhana. Bila akan melakukan inseminasi buatan maka kandang jepit dibasahi agar tidak berdebu

Akseptor diperlakukan sesuai prosedur Melakukan anamnesa sebelum pemeriksaan Sebelum dilakukan pemeriksaan sebaiknya ditanyakan sejarah perkawinan sapi termasuk tanggal kelahiran terakhir, jumlah perkawinan dan informasi kelainan penyakit sebelumnya yang mempengaruhi organ reproduksi.  

Inspeksi bagian luar Pangkal ekor dan bagian dorsal daerah lumbal harus diperiksa untuk menentukan apakah ada rambut yang kasar atau hilang akibat Ternak dinaiki – (Estrus) Lakukan pemeriksaan perineum dan bagian lateral vulva juga bagian bawah ekor yang sejajar dengan vulva. Apabila terdapat produksi nanah, lendir atau darah dalam jumlah yang banyak, material tersebut akan terdapat dan tersebar pada ekor-(indikasi internal) Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan rambut tuft tentang keberadaan perdarahan metestrus

Inspeksi bagian luar lanjutan Perhatian berikutnya harus diarahkan kevulva. Kekeringan, lipatan bibir vulva pada sapi dara atau multipara jika tidak dalam keadaan estrus Bibir vulva kemudian dibuka (Parted) dan dilakukan pemeriksaan selaput lendir. Apabila level estrogen rendah, maka lapisa mukosa pucat dan basah, tetapi tidak bersinar. Periksa daerah clitoris tentang keberadaan nanah. Apabila terdapat nanah, dapat berasal dari produksi local maupun berasal dari bagian dalam organ reproduksi.

Pemeriksaan dengan plpasi rektal Teknik menghandel ternak Kandang jepit sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan pemeriksa akibat ditendang oleh ternak. Keakuratan yang tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan plastic glove. Karena tingginya resiko penyakit zoonosis, Ternak sebaiknya Ternak yang diduga sakit menular tidak diperiksa

PERSYARATAN SEBELUM MELAKUKAN PALPASI PEREKTAL KESELAMATAN PEMERIKSA KESELAMATAN HEWAN YG DIPERIKSA CARA/PROSEDUR BAKU PALPASI PEREKTAL - Masukkan tangan dgn posisi dikepal/ dikuncupkan ke dlm rektum - Banyak feces keluarkan dgn posisi tangan ttp di dlm rektum - Hewan merejan Diam, tunggu sampai relaks kembali lanjutkan

- Merejan terlalu lama Masukkan tangan sedalam mungkin ke arah ruang CARA/PROSEDUR BAKU ……………lanjutan - Merejan terlalu lama Masukkan tangan sedalam mungkin ke arah ruang abdomen lalu ditarik kembali ke belakang - Arahkan tangan ke bagian bawah rektum untuk mendapatkan/meraba alat kelamin  Cari saluran reproduksi yg paling mudah dikelani Serviks  Emban serviks dan lanjutkan pemeriksaan organ reproduksi lain PERHATIAN !!!! Bila ada sedikit saja perubahan pd salah satu apeks cornua uterus Jangan coba-coba mencari ovarium

PROSEDUR INSEMINASI 1. IDENTIFIKASI (DAN PERIKSA ULANG) Betina yang (dilaporkan) berahi; Chek catatan reproduksi (partus & IB sebelumnya) 2. THAWING SEMEN BEKU (MINISTRAW) DALAM AIR HANGAT (35 oC - 37 °C) Selama 30 detik ditempat/kandang (dekat) betina yang akan di IB 3. KERINGKAN & MASUKKAN MINISTRAW IMINITUB Dengan ujung berkapas terlebih dahulu ke dalam insemination gun,

PADA INSEM. GUN MODEL MINITUB (JERMAN) Yang disebut quicklock universal gun karena dapat terkunci dengan cepat dan dapat digunakan ministraw atau minitub 0,25 ml, 0.3 ml atau midistraw 0,5 ml : - tekan mandrin ke dalam gun dan ujung mandrin muncul keluar dari ujung gun - tancapkan pangkal ministraw/minitub yang berkapas pada ujung mandrin - tarik & masukkan mandrin bersama straw ke dalam gun - tegakkan setinggi mata - gunting rata ujung ministraw /minitub 1 cm dari ujung gun; - tutup gun dengan selubung plastik steril

4. INSEMINASIKAN KE POSISI 4 (PANGKAL CORPUS UTERI) Dalam waktu < 2,5 menit 5. CATAT TGL IB, KEADAAN BERAHI , NO. DAN KODE PEJANTAN, NAMA/PARAF INSEMINATOR

Terima kasih