SOSIOEMOSI ANAK Psikologi Perkembangan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori-teori Perkembangan Moral
Advertisements

BAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN AUD
BAB 02 SOSIALISASI Berbeda dengan binatang yang segala sesuatunya digerakkan oleh nalurinya, manusia harus memutuskan sendiri apa yang harus dilakukannya.
Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Prestasi Internasional 10 November 2009  Kebutuhan untuk berhasil selalu tinggi  Usaha dan Ketekunan adalah giroskop (berputar)  Butuh energi.
Pendidikan Anak Usia PRA SEKOLAH
Perkembangan Psikososial Masa Kanak-kanak Awal (3-6 tahun)
Vygotsky dan Erikson Pertemuan 3.
Pertemuan 5 Presentasi kelompok. Kel 1 Cerdas, kreatif, sudah dapat main piano pada usia balita, dapat menyesuaikan diri, belajar lebih cepat, menyukai.
Karakteristik Subjek Didik Disusun oleh: 1.Listia 2.Sani 3.Sastra.
KONSELING KELOMPOK
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PRA SEKOLAH, SD DAN SMP
Perkembangan Anak dalam Sistem Keluarga
Masa akhir anak sekolah
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
MASALAH PADA ANAK-ANAK DAN PENYELESAIANNYA
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Pengenalan & Pemahaman Masalah Anak
PERKEMBANGAN ASPEK MORAL
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
KONSEP DASAR PSIKOLOGI.
Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg
METODE BELAJAR BICARA.
Pengertian Sex role atau peran sesuai jenis kelamin berkaitan dg penampilan fisik dan perlakuan lingkungan sosial thd tampilan keadaan fisiknya. Peran.
Pembimbing Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd
Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008
PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG
Komunikasi Antarpribadi (2)
Perkembangan psikososial masa kanak-kanak madya
Perkembangan psikososial anak-anak awal
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
SEKOLAH DAN KARIR Psikologi Remaja
Perkembangan Psikososial Usia 1-3 Tahun
Perkembangan Moral, Nilai dan Agama PSIKOLOGI REMAJA
POKOK BAHASAN Pertemuan 3
Perkembangan Sosial (Erick Erikson)
Perkembangan Anak dalam Sistem Keluarga
Psikologi Remaja Prestasi, Karir dan Pekerjaan
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal (3-6 tahun)
Periode Pertengahan dan Akhir Anak (Middle and Late Childhood)
PRAKTIK PAUD DI INDONESIA
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
Perkembangan fisik dan kognitif masa remaja
Psikologi Perkembangan 1 Unita Werdi Rahajeng
DAYA TARIK INTERPERONAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Keluarga dengan Anak Usia Remaja
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
Bermain dan perkembangannya
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK DAN REMAJA
ASUHAN KEPERAWATAN PD KLIEN ISOLASI SOSIAL
Perkembangan Anak Usia Sekolah (Bag 2) Perkembangan Psikososial
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
PERKEMBANGAN MORAL REMAJA
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
Transcript presentasi:

SOSIOEMOSI ANAK Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng – www.unita.lecture.ub.ac.id

Initiative vs Guilt Anak memiliki kesempatan untuk bergerak ke lingkungan dunia yang lebih luas Berkembangnya SELF Initiative didukung jika anak diberi kesempatan melakukan aktivitas motorik, mengembangkan imajinasinya dan diberi respon atas pertanyaan-pertanyaannya

INDUSTRY VS INFERIORITY Mulai tertarik dengan cara kerja dan cara menghasilkan produk Pandangan anak tentang kemampuannya terkait dengan produktif menentukan harga diri

PERKEMBANGAN SELF Self Concept: gambaran keseluruhan dari kemampuan dan karakter khusus khusus Sudah mampu mendefinisikan dirinya Biasanya anak usia dini menggambarkan diri mereka dengan perilaku konkret dan dapat diamati, karakteristik eksternal seperti tampilan fisik (rambutku panjang, pakai kuteks, dll), kepemilikan (punya kelinci, punya boneka, dll) serta anggota keluarga (ada uti, kung, ayah, bunda, dll), menyebut keterampilan tertentu dan bukan umum (memanjat, menari, dll)

Self Esteem Anak Usia Dini  self-esteem (harga diri) adalah penilaian yang dibuat seseorang mengenai keberhargaan dirinya sendiri  harga diri anak tidak selamanya didasari oleh penilaian realistis. Sering tergantung dari umpan balik orang tua/dewasa dan sering meintepretasikan berlebihan Anak usia awal cenderung melihat konsep diri sebagai semua atau tidak sama sekali. Misal : saya baik atau saya nakal

GENDER Dimensi sosial menyangkut laki-laki dan perempuan Gender identity  perasaan tentang jenis kelaminnya Gender role  harapan mengenai apa yang patut bagi laki-laki atau perempuan

Faktor yang Mempengaruhi Gender Faktor Biologis  hormonal dan otak Faktor Sosial Identification Theory  usia 5-6 tahun mengadopsi karakteristik ortu sejenis Social-learning Theory  imitation gender behaviour, reward and punishment Faktor Parental, Peer, Sekolah Faktor Kognitif  6-7 thn seiring dengan kemampuan kategorisasi

ISU KELUARGA Sibling Rivalvry Birth Order Perceraian Orang tua Working Mother Depressed Parent

POLA ASUH ORANG TUA Authoritarian  Memaksa kepada anak Authoritative  Mendorong anak untuk mandiri namun masih memberi batas Permissive  Tidak terlibat dengan anak Neglectful  cuek dengan anak Indulgent  memberi kebebasan tanpa batas

KELUARGA ANAK TENGAH AKHIR Coregulation  peralihan kontrol orang tua ke arah kontrol diri sendiri dari waktu ke waktu Penerapan disiplin relatif lebih mudah dibandingkan usia dini atau masa remaja

PEER RELATION Hubungan dengan teman sebaya semakin meningkat Memilih teman cenderung berjenis kelamin sama Peer relation memiliki hubungan dengan pengasuhan, misal kasus bullying, pemilihan teman sebaya

PEER RELATION Waktu luang mulai banyak dihabiskan dengan teman sebaya Mulai mengembangkan hubungan persahabatan Fungsi persahabatan: Companionship  aktivitas bersama Stimulation  hal-hal menarik dan menyenangkan Physical support  dukungan perkembangan fisik Ego support  feedback ttg self understanding Social comparison  benar vs salah Intimacy/affection  kehangatan dan rasa percaya

PEER RELATION Gender mempengaruhi komposisi, ukuran dan interaksi di dalamnya  anak perempuan berkelompok 2 – 3 orang banyak terlibat percakapan kolaboratif, anak laki-laki berkelompok lebih banyak bermain permainan kasar, kompetitif, mengambil resiko

Dunia anak adalah bermain Bermain  aktivitas menyenangkan tanpa paksaan Manfaat bermain : meningkatkan kedekatan dengan peer, mengurangi tekanan, mendukung perkembangan kognitif, kesempatan eksplorasi

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Child-centered kindergarten  perhatian pada perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak. Instruksi belajar seputar kebutuhan, minat dan gaya belajar anak. Penekanan pada proses belajar bukan pada apa yang dipelajari Ex Pendekatan Montessori, Reggio Emilia

SEKOLAH Mulai memasuki pendidikan formal awal untuk memperluas wawasan, ketrampilan berpikir dan kompetensi sosial Achievement mulai berkembang Menjadi peletak dasar pemahaman tentang kesuksesan dan pentingnya goal-setting

PEMIKIRAN MORAL Piaget : Heteronomous Morality : usia 4- 7 tahun. keadilan dan aturan dipandang sebagai sifat2 mengenai dunia yg pakem, tdk bisa diubah Autonomous Morality : usia >10 th. Individu menyadari aturan & hukum diciptakan o/ manusia, dlm memutuskan tindakan seseorang harus mempertimbangkan intensi aktor & konsekuensinya

Internalisasi menengah KOHLBERG TINGKAT 1 Prakonvensional Tdk ada internalisasi TINGKAT 2 Konvensional Internalisasi menengah TINGKAT 3 Pascakonvensional Internalisasi penuh Tahap 1 (Moralitas Heteronom) Pemikiran moral sering dikaitkan dengan hukuman Tahap 2 (Individualisme, Tujuan, dan Pertukaran Instrumental) Individu berusaha memuaskan kemauannya dan membiarkan orang lain bertindak serupa. Kelayakan mengandung unsur tukar menukar Tahap 3 (Ekspekstaksi interpersonal mutual, hub dg orang lain, konformitas interpersonal) Individu mnghargai kpercayaan, kepedulian, & loyalitas thd orang lain sbg dasar penilaian moral Tahap 4 (Moralitas Sistem Sosial) Penilaian moral didasari pemahaman mengenai keteraturan sosial, hukum, keadilan, dan tugas Tahap 5 (Kontrak atau utilitas sosial dan hak individu) Individu menalar bahwa nilai, hak, dan prinsip adalah hal yg lebih luas drpd hukum Tahap 6 (Prinsip Etika Universal) Individu tlh mngembangkan standar moral berdasarkan hak2 manusia universal