Perubahan akuntansi dan koreksi kesalahan Nora Hilmia Primasari
Perubahan akuntansi Perubahan estimasi dan taksiran Perubahan prinsip akuntansi Perubahan entitas pelapor/kesatuan usaha
Permasalahan dalam perubahan akuntansi Apakah efek dari perubahan dalam akuntansi harus dilaporkan sebagai PENYESUAIAN atau KOREKSI Atau harus dilaporkan efeknya hanya dalam TAHUN BERJALAN atau TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA
Perubahan dalam prinsip akuntansi Mempunyai akibat komulatif Jumlah akibat komulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan laba. Laporan keuangan periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode sebelumnya ditunjukkan dalam laporan laba rugi ahun sekarang dengan jumlah yang sudah dikoreksi Mempunyai akibat retroaktif Lap keu periode sebelumnya disusun kembali sesuai dengan prinsip yang baru, diantara nya: perubahan metode LIFO ke metode lain Perubahan metode akuntansi untuk kontrak Jk panjang Perubahan dari atau ke full cost methode dalam industri Perubahan metode pokok persediaan ke LIFO Persediaan awal dalam periode pergantian metode itu merupakan dasar perhitungan untuk periode tersebut dan periode berikutnya
Perubahan estimasi dan taksiran Taksiran sudah dibuat sebaik-baiknya tetapi tidak tepat, maka perubahan yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan periode yang akan datang. Perubahan periode yang lalu tidak perlu diubah karena perubahan taksiran baru diketahui pada mas periode berjalan Misalnya: pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi, taksiran jumlah garansi yang akan dibayar
Perubahan entitas pelapor/kesatuan usaha Perubahan ini terjadi dalam hal disusunnya lpaoran keuangan konsolidasi sebagai ganti lapaoran keuangan masing-masing perusahaan, perubahan dalam anak perusahaan yang laporannya dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabungan-penggabungan baru.
Koreksi kesalahan Diantaranya:kekeliruan perhitungan, kekeliruan dalam menerapkan prinsip akuntansi, keliru dalam mneggunakan fakta yang ada pada saat penyusunan laporan keuangan. Akibat dari kesalahan dalam menggunakan fakta yang ada termasuk kesalahan, sedangkan akibat tersedianya informsi yang baru termasuk dalam kategori peruban informasi.
Contoh kesalahan dalam persediaan barang Misal persediaan barang tanggal 31 Desember 2007 terlalu kecil. Rp 10.000 Jurnalnya: Persediaan barang 10.000 Koreksi laba yahun lalu 10.000
Gaji yang masih harus dibayar Pembayaran gaji terakhir adalah tanggal 28/12-2000. Pembayaran gaji berikutnya 4 Januari 2001. Gaji tanggal 30-31 Desember 2000 belum dibayar sebesar Rp 18,00 Jurnalnya: beban gaji Rp.18 utang gaji Rp.18
Kesalahan menaksir umur Awal 2001 Mesin dibeli dengan harga Rp200.000 depresiasi mesin ditentukan 15%. Akhir 2002 diketahui taksiran umur terlalu rendah, seharusnya didepresiasi sebesar 10% Jurnalnya: Depresiasi mesin 20.000 akumulasi depresiasi mesin 20.000
Kesalahan dalam perhitungan kerugian piutang Misal perusahaan mengakui kerugian piutang pada saat piutang tidak dapat ditagih (metode penghapusan langsung) Jurnalnya: koreksi laba tahun lalu xx cadangan kerugian piutang xx
Latihan: Berikut ini merupakan kesalahan yang terjadi dalam pembukuan perusahaan Songo-Manufacturing Utang gaji pada akhir periode sebesar Rp3.800.000 tidak dicatat, krn dianggap tidak meterial Premi asuransi untuk periode 12 bulan yang dibayar pada tanggal 1 oktober sebesar Rp5.400.000 dicatat dalam biaya asuransi karena besarnya premi tiap tahun hampir sama Pendapatan penjualan dalam priode itu sebaesar Rp420.000.000. termsuk PPN 15%dari harga jual. PPN yang disetor dicatat dengan mendebet rekening biaya.pada akhir tahun saldo biaya Rp18.000.000 Gaji selama cuti yang masih harus dibayar sebesar Rp16.000.000 belum dicatat. Diminta: membuat jurnal koreksi yang perlu dibuat