Modul II. ETHICS AND TYPES OF BUSINESS RESEARCH TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Agar mahasiswa dapat memahami dan mampu untuk : 1. Menjelaskan etika berkenaan dengan etika dalam riset bisnis 2. Menjelaskan jenis riset bisnis 3. Menjelaskan Nilai manajerial riset bisnis 4. Menjelaskan kapan riset bisnis dibutuhkan 5. Menjelaskan tahapan pada riset dasar dan riset terapan MATERI YANG DIBAHAS : 1. Etika dalam riset bisnis yang mencakup “code of conduct of behavior while conducting research” 2. Jenis riset bisnis 3. Nilai manajerial riset bisnis 4. Kapan riset bisnis diperlukan. 5. Tahapan pada riset dasar dan riset terapan. Materi II.1 ETIKA RISET BISNIS Etika dalam riset bisnis terkait dengan “ code of conduct or expected societal norm or behavior while conducting research”. Tingkah laku etis ini berlaku bagi organisasi , anggota peneliti, peneliti yang melakukan riset dan responden yang memberikan data yang diinginkan/diperlukan. Perilaku etis berlaku pada setiap tahap proses riset, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, pelaporan dan penyebaran informasi di internet. Berkenaan dengan etika dalam penanganan teknologi informasi, dikatakan bahwa meskipun teknologi computer memberikan peluang tak terbatas dan memberikan fasilitas dalam pembuatan suatu keputusan di berbagai tingkatan manajemen, juga sekaligus merupakan beban yang harus dipertanggung jawabkan bagi pengguna, yang dalam hal ini mencakup : 1. Merupakan hal yang penting bahwa privasi secara individual harus tetap dilindungai, apakah itu konsumen, pemasok, karyawan ataupun yang lainnya. Dengan kata lain bisnis harus menyeimbangkan antara informasi yang mereka ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
7. Tidak menjelaskan prosedur yang harus diiluti dalam eksperimen. 8. Mengekspos responden pada lingkungan yang berisiko /berbahaya. 9. Tidak melakukan wawancara secara penuh pada responden setelah eksperimen selesai. 10. Tidak menjaga kepercayaan maupun privacy berkenaan dengan informasi yang diberikan oleh partisipan. 11. Dikuranginya manfaat dari kelompok pengendali. Adapun berkenaan dengan etika dalam pengumpulan data dapat dikemukakan sebagai berikut : ETIKA DALAM PENGUMPULAN DATA Beberapa isu etika harus diperhatikan dalam pengumpulan data baik oleh sponsor maupun pengumpul data riset. Sponsor harus meminta riset atau studi yang dilakukan adalah untuk tujuan organisasi yang lebih baik dan bukannya karena alasan pribadi. Para sponsor harus memaklumi tentang kerahasiaan data yang dikumpulkan oleh periset dan tidak meminta hasil respon riset individu atau kelompok untuk di buka kepada sponsor atau bahkan meminta diperlihatkan kuesioner riset. Pada saat hasil riset diberikan, para sponsor harus membuka pintu untuk menerima hasil dan rekomendasi riset yang diberikan oleh periset. Etika dan Periset 1. Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai sesuatu yang bersifat rahasia dan manjaga privasi responden adalah merupakan salah satu tanggungjawab utama dari periset. 2. Peneliti semestinya tidak salah dalam merepresentasikan sifat dari penelitiannya kepada subyek penelitian, khususnya dalam eksperimen laboratorium. Tujuan dari riset harus dijelaskan kepada subyeknya. 3. Informasi pribadi atau yang terilhat mengganggu tidak seharusnya diminta/dikumpulkan, dan jika hal tersebut adalah hal penting yang harus ada dalam proyek riset maka itu itu harus ditulis dengan sangat hati-hati kepada responden serta menyebutkan alasan khusus kenapa hal tersebut ditanyakan. 4. Apapun bentuk metode pengumpulan datanya, menghargai dan respect terhadap responden merupakan sesuatu yang tidak boleh dilanggar. ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
pembuatan keputusan tentang suatu tindakan atau kebijakan khusus misalnya adanya masalah bahwa produk yang dihasilkan tidak dapat terjual dengan baik, sehingga manajer ingin mengetahui apa yang menjadi penyebabnya sehingga mampu untuk memperbaikinya. 2. BASIC RESEARCH, yakni riset yang dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan secara umum guna memecahkan masalah organisasi secara umum. Dengan kata lain basic research ini dilakukan untuk memverifikasi terhadap diterimanya teori yang sudah ada atau untuk mengetahui lebih jauh tentang sebuah konsep.Jadi basic research ini tidak ditujukan secara langsung untuk mendapatkan pemecahan masalah bagi sebuah permasalahan yang spesifik. (Misal riset yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana persepsi individu untuk dapat melakukan tugas dengan baik sehingga mempengaruhi terhadap kinerjanya di masa yang akan datang. Hasil riset ini akan memperluas pengetahuan tentang teori perilaku kinerja secara umum). Prosedur dan teknik yang digunakan oleh peneliti Basic research maupun Applied research secara substansi tidak berbeda. Keduanya menggunakan metode ilmiah (scientific method) untuk menjawab pertanyaan. Metode ilmiah dalam riset bisnis didifinisikan sebagai teknik dan metode yang membantu peneliti untuk mengetahui dan memahami fenomena bisnis.Metode ilmiah membutuhkan analisis sistematik dan interpretasi logis dari bukti2 empiris (yaitu kenyataan dari pengamatan atau eksperimen) untuk mengkonfirmasi atau membuktikan konsep awal. Dalam basic research, hal pertama yang dilakukan adalah pengujian konsep atau hipotesis awal dan kemudian membuat kajian lebih mendalam serta membuat kesimpulan tentang fenomena tersebut, sehingga dihasilkan aturan2 umum tentang fenomena yang diamati. Sedangkan penggunaan metode ilmiah dalam riset terapan menjamin adanya obyektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji ide kreatif bagi alternative strategi bisnis. Selanjutnya ditinjau dari karakteristik permasalahan yang dihadapi, riset bisnis dapat dikategorikan menjadi : 1. Explarotary research (riset penjajagan) 2. Discriptive research (riset diskriptif) ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id