Redistribusi antar sekolah jenjang yg sama

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Acuan Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan Sebagaimana Tertuang Dalam Pasal 6 Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan.
Advertisements

P2TK Dikdas – Kemdikbud Januari 2014
0 IMPLIKASI KURIKULUM 2013 BAHAN DISKUSI 0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1 – 3 DESEMBER 2013.
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
Sosialisasi KTSP SOSIALISASI SPM PEMBIAYAAN Oleh Dr. Darsono, M.Pd Dosen PGSD, dan Magister IPS FKIP Unila Jln. Soekarno-Hatta 126 Metro.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang.
Bismillahirrohmaanirrohiem
Asyarudin Andhin, MT P2TK Dikdas – Kemdikbud 2014
STANDARD PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (SPM)
Analisis Standar Proses
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah.
TUGAS GURU DALAM PENGEMBANGAN KTSP
PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER
PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
IMPLEMENTASI PERATURAN BERSAMA MENTERI PENATAAN & PEMERATAAN GURU PNS
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI KEUANGAN,
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Kurikulum SMP.
P2TK Dikdas – Kemdikbud Januari 2014
MATRIKULASI KURIKULUM 2013 DI SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KALDIK TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Peserta FGD Peserta: 15 orang Perumus: Paramita Atmodiwirjo
Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP
Oleh : Asyarudin MT [ andhin ] P2TK Dikdas – Kemdikbud 2014
MATRIKULASI KURIKULUM 2013 DI SMA
Direktorat Jenderal GTK -
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Pemanfaatan Data Dapodik untuk Penerbitan SK Tunjangan Oleh : Tim Pengelola SK Tunjangan P2TK Dikdas Kemdikbud April 2013.
Pemanfaatan Data Dapodik untuk Penerbitan SK Tunjangan Oleh : Tim Pengelola SK Tunjangan P2TK Dikdas Kemdikbud April 2013.
DENGAN SEGALA PERMASALAHANNYA
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER PEMETAAN MUTU SEKOLAH
Analisis Standar Proses
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KEBIJAKAN SERGUR 2016
SOSIALISASI PENGUMPULAN DATA MUTU SEKOLAH
Analisis Standar Proses
FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RPP BAGI GTT/GTY)/ PAMONG PAUD DAN LAPORAN PELAKSANAAN KERJA BAGI PTT/PTY DI LINGKUNGAN KABUPATEN SLEMAN.
TAMPILAN BARU PADAMUNEGRI
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
SOSIALISASI SERTIFIKASI GURU & PENGAWAS DALAM JABATAN
KTSP Berkarakter dan Unggul
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
Seminar dan Wrokshop Profesionalisme Guru SMA Al Ashriyyah Nurul Iman
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
KEKUATAN MUATAN LOKAL KALTENG DALAM KURIKULUM pendidikan nasional
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
PERANCANGAN BINTEK & PELATIHAN KTSP SMP
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN GURU
IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM
MATRIKULASI KURIKULUM 2013 DI SMA
Program Penambahan Kewenangan Mengajar bagi Guru Mapel
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Analisis Standar Proses
MATRIKULASI KURIKULUM 2013 DI SMA
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
PERSIAPAN PENERBITAN SKTP 2018 Semester 2 (Bagian 1) BAGREN GTK
Asyarudin Andhin, MT P2TK Dikdas – Kemdikbud 2014.
© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Tujuan Pembelajaran.
P ETUNJUK P ENGOPERASIAN. M ENU U TAMA A PLIKASI A. Tombol Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama: 1.Daftar Kabupaten/Kota 2.Responden Kabupaten/Kota.
Transcript presentasi:

ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR

Redistribusi antar sekolah jenjang yg sama PROSES TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD KHUSUS GURU KELAS Guru Tersedia (GT) Jumlah siswa sesuai APK (JM) Rasio Siswa Guru (RSG) SPM (permendiknas 15 thn 2010) SD daerah khusus 4 SD lainnya 6 Daerah Khusus? tidak Hitung Rombel JR = JM / RSG ya tidak ∑ Guru < 4 Rombel <= 6 ∑Guru > ∑ rombel ∑Guru = ∑ rombel Guru Ideal tidak ya ya ya tidak ∑Guru < 6 tidak ya Penuhi sesuai SPM (4) Redistribusi antar sekolah jenjang yg sama Penuhi sesuai SPM (6) Kondisi Minimal

PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU SD PRINSIP PERHITUNGAN SEKOLAH DASAR 1 Jumlah peserta didik maksimal 32 orang 2 1 orang guru untuk 32 peserta didik 3 Untuk daerah khusus, minimal ada 4 orang guru kelas/satuan pendidikan 4 Untuk non daerah khusus, minimal ada 6 orang guru kelas/satuan pendidikan 5 Tambahan 3 guru per satuan pendidikan untuk agama, penjasorkes, dan muatan lokal Sesuai permendiknas nomor 15 tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal

CONTOH KASUS DI SATUAN PENDIDIKAN DAERAH NON KHUSUS SD N PULAU PARI 02 PAGI memiliki jumlah rombel sebanyak 6 dan guru kelas sebanyak 6 orang, maka kebutuhan guru di SD tersebut adalah 6 orang dan sekolah tersebut dikategorikan dalam kondisi ideal. Kasus 2: SD N PULAU PANGGANG 01 PAGI memiliki jumlah rombel sebanyak 8 dan guru kelas sebanyak 9 orang, maka kebutuhan guru di SD tersebut adalah 8 orang dan sekolah tersebut dikategorikan dalam kondisi kelebihan 1 orang guru. Kasus 3: SD N PULAU KELAPA 02 PAGI memiliki jumlah rombel sebanyak 12 dan guru kelas sebanyak 9 orang, maka kebutuhan guru di SD tersebut adalah 12 orang namun sekolah tersebut di kategorikan dalam kondisi minimal (tidak kekurangan guru karena sudah melebihi jumlah minimum guru).

CONTOH KASUS DI SATUAN PENDIDIKAN DAERAH KHUSUS SD N 008 PUJUNGAN memiliki jumlah rombel sebanyak 6 dan guru kelas sebanyak 3 orang, maka kebutuhan guru minimal di SD tersebut adalah 6 orang namun karena berada di daerah khusus maka kebutuhan minimalnya adalah 4. Maka prioritas utama adalah menambah 1 orang guru Kasus 2: SD N 013 MALINAU UTARA memiliki jumlah rombel sebanyak 8 dan guru kelas sebanyak 7 orang, karena jumlah rombel lebih dari 6, meskipun berada di daerah khusus, SD tersebut mengikuti perhitungan SD di daerah non khusus. SD tersebut di kategorikan berada dalam kondisi minimal Kasus 3: SD N 008 KRAYAN memiliki jumlah rombel sebanyak 6 dan guru kelas sebanyak 6 orang, maka sekolah tersebut di kategorikan dalam kondisi ideal.

PROSES PERHITUNGAN GURU MAPEL Kelebihan/Kekurangan Guru DATA SEKOLAH Jumlah rombel (JR) Jumlah guru per Mapel (G) Struktur Kurikulum (Jam Pelajaran per minggu KABUPATEN / KOTA Redistribusi mapel yang sama antar sekolah jenjang yang sama Kelebihan/Kekurangan Guru G = KG Hitung Jam Tatap Muka JTM = JR x JPM PROYEKSI KAB/KOTA TH. 2012 S.D 2014 tidak Redistribusi mapel yang sama antar jenjang Lebih/Kurang Hitung Kebutuhan Guru KG = JTM / 24 G = KG kurang lebih tidak Redistribusi antar Kab/Kota G = KG Rekrutmen Guru Baru untuk Kab/Kota tidak ya ya Kondisi Ideal

PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU SMP PRINSIP PERHITUNGAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 1 Setiap rombel dalam mengikuti mata pelajaran tertentu diampu oleh 1 (satu) orang guru, 2 Jumlah guru dihitung berdasarkan jumlah tatap muka per minggu yang terjadi di sekolah (JTM) dibagi wajib mengajar guru (24), 3 Jumlah tatap muka dihitung dengan cara menjumlahkan jumlah rombel per tingkat kali jumlah jam mata pelajaran per minggu per tingkat yang ada dalam struktur kurikulum, 4 Wajib mengajar yang digunakan adalah 24 jam tatap muka per minggu, 5 Guru mata pelajaran hanya mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran yang sesuai dengan sertifikat pendidik dan atau latar belakang pendidikan yang dimilikinya.

PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU SMP KG = (MP1 x ∑K1) + (MP2 x ∑K2) + (MP3 x ∑K3 ) 24 JTM = Keterangan: KG = kebutuhan guru JTM = jumlah tatap muka per jenis guru per minggu MP = alokasi jam mata pelajaran per minggu pada mata pelajaran tertentu di satu tingkat ∑K = jumlah Kelas/rombongan belajar pada suatu tingkat yang mengikuti pelajaran tertentu 24 = wajib mengajar per minggu, digunakan angka 24 1,2,3 = tingkat 1, 2 dan 3

CONTOH KASUS DI SATUAN PENDIDIKAN Guru Mata Pelajaran PKn MP1 = 2 MP2 =` 2 MP3 = 2 ∑K1 = 11 ∑K2 = 11 ∑K3 = 11   Maka KG: KG = (2 X 11) + (2 X 11) + (2X 11) 24 = 66 = 2,75 maka Kebutuhan Guru PKn (2,75) dibutuhkan 2 guru dengan pembagian tugas masing-masing guru dari 24-40 Jam Tatap Muka.