Pertemuan 6 JARINGAN ASSOCIATIVE

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perceptron.
Advertisements

Jaringan Syaraf Tiruan
1 Pertemuan > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >.
Pertemuan 4 Aplikasi Perhitungan Gaya Dengan Program Komputer
1 Pertemuan 5 STREAM INPUT/OUPUT Matakuliah: T0456 ~ Algoritma dan Metode Object Oriented Programming Tahun: 2005 Versi: 5.
Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
JARINGAN SARAF TIRUAN LANJUTAN
MODEL JARINGAN PERCEPTRON
1 Pertemuan 2 SINGLE DAN MULTILAYER NETWORK Matakuliah: H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun: 2005 Versi: 1.
1 Pertemuan 4 Karakteristik Elemen Sistem Pengukuran Matakuliah: H0262/Pengukuran dan Instrumentasi Tahun: 2005 Versi: 00/01.
1 Pertemuan 7 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
Pertemuan 10 Sendi-Sendi Arsitektur Modern
1 Pertemuan 11 OPTIMASI KINERJA Matakuliah: H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun: 2005 Versi: 1.
1 Pertemuan 5 PPh PASAL 21 Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan 8 JARINGAN COMPETITIVE Matakuliah: H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun: 2005 Versi: 1.
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
Pertemuan 3 JARINGAN PERCEPTRON
1 Pertemuan 8 SISTEM PENGENDALIAN INTERN Matakuliah: A0114/ Sistem Akuntansi Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
1 Pertemuan 7 FINITE AUTOMATA DENGAN OUTPUT Matakuliah: T0162/Teori Bahasa dan Automata Tahun: 2005 Versi: 1/0.
1 Pertemuan 3 Pengenalan menu dasar 3D Matakuliah: R0374/Komputasi Desain Arsitektur II Tahun: 2005 Versi: V-1/R-0.
1 Pertemuan 14 APLIKASI BACK PROPAGATION Matakuliah: H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun: 2005 Versi: 1.
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
1 Pertemuan 13 Pembahasan Kasus Matakuliah: M0462/Programming I Tahun: 2005 Versi: >
1 Pertemuan 9 Integral Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
1 Pertemuan 7 Diferensial Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
1 Pertemuan kesembilan Gimonshi Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
1 Pertemuan 18 Pencahayaan / Lighting Matakuliah: R0374/Komputasi Desain Arsitektur II Tahun: 2005 Versi: V-1/R-0.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
Pertemuan 04 Fungsi-fungsi Microsoft Excel
1 Pertemuan 19 Rendering perspektif mata burung Matakuliah: R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur Tahun: 2005 Versi: >/ >
Pertemuan 10 Reaksi pada Balok Gerber
Pertemuan 12 ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANN) - JARINGAN SYARAF TIRUAN - Betha Nurina Sari, M.Kom.
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Pertemuan <<25>> <<PENCEGAHAN POLUSI LIMBAH>>
JST (Jaringan Syaraf Tiruan)
Pertemuan 10 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI dan PPn BM
Pertemuan 24 Metode Unit Load
Jaringan Syaraf Tiruan
Pertemuan 8 Anatomi Bangunan 2
Pertemuan 1 Pengolahan vektor
SOM – KOHONEN Unsupervised Learning
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Pertemuan 10 Analisis State Space untuk sistem diskret
Pertemuan 3 PD Dapat Dihomogenkan
Pertemuan 16 SISTEM AKUNTANSI UTANG
Pertemuan 4 Kombinasi linier vektor
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Pertemuan 4 MANAJEMEN PERSEDIAAN (lanjutan)
Pertemuan 20 OPERASI PADA HIMPUNAN FUZZY
Pertemuan <14>> <<KESETIMBANGAN KIMIA>>
Artificial Intelligence (AI)
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Struktur Jaringan Syaraf Tiruan
Pertemuan 7 KUIS Matakuliah : E0722 – Menulis Karakter Tahun : 2005
Pertemuan Gerak Harmonik Sederhana dan Gelombang
Pertemuan 3 Aljabar Matriks (II)
Pertemuan 3 Diferensial
Neural Network.
Matakuliah : R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur
Matakuliah : A0114/ Sistem Akuntansi Tahun : 2005 Versi : Revisi 1
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Tahun : <<2005>> Versi : <<1/2>>
Prategang Pada Struktur Statis Tak Tentu Pertemuan 13
JARINGAN SYARAF TIRUAN
Arsitektur jaringan Hebb Jaringan syaraf tiruan
Transcript presentasi:

Pertemuan 6 JARINGAN ASSOCIATIVE Matakuliah : H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun : 2005 Versi : 1 Pertemuan 6 JARINGAN ASSOCIATIVE

Menjelaskan konsep Associative Learning Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan konsep Associative Learning

Outline Materi Arsitektur Jaringan Learning Rule

a = hardlim ( wp + b ) = hardlim ( wp – 0.5 ) JARINGAN ASSOCIATIVE Asosiator Pisang a = hardlim ( wp + b ) = hardlim ( wp – 0.5 )

STIMULUS DAN RESPONSE

ASSOCIATOR PISANG a = hardlim ( w0p0 + wp + b )

Diinginkan jaringan mengasosiasikan bentuk pisang dan bukan bau pisang dengan suatu respons yang menunjukkan buah adalah pisang. Persoalan dapat diselesaikan dengan memilih bobot sbb : w0 = 1 dan w = 0 Fungsi asosiasi input/output untuk pisang menjadi : a = hardlim ( p0 – 0.5 ) Jadi jaringan akan memberikan respons jika pisang terlihat pada input ( p0 = 1 ) tidak tergantung pada apakah terbau pisang atau tidak

UNSUPERVISED HEBB RULE wij(q) = wij( q-1 ) +  ai( q ) pj( q ) Hebb Rule dalam bentuk vektor : W(q) = W( q-1 ) +  a( q ) pT( q )

HEBB RULE PADA ASSOCIATOR PISANG Gunakan Hebb Rule pada asosiator pisang dengan nilai awal : w0 = 1 dan w(0) = 0 Asosiator selalu diberi input pisang tetapi sensor bau bekerja terus menerus sedang kan sensor bentuk bekerja terputus-putus ( bekerja dan tidak bekerja bergantian ) sehingga urutan pelatihan untuk input sbb : { p0(1) = 0, p(1) = 1 }, { p0(2) = 1, p(2) = 1 }, { p0(3) = 0, p(3) = 1 }………………

a(1) = hardlim ( w0p0(1) + w(0) p(1) – 0.5 ) ITERASI PERTAMA Learning Rate  =1 a(1) = hardlim ( w0p0(1) + w(0) p(1) – 0.5 ) a(1) = hardlim ( 1.0 + 0.1 – 0.5 ) = 0 ( tak ada respons ) Tanpa respons, aturan Hebb tidak mengubah bobot w. w(1) = w(0) + a(1) p(1) = 0 + 0.1 = 0

a(2) = hardlim ( w0p0(2) + w(1) p(2) – 0.5 ) ITERASI KEDUA a(2) = hardlim ( w0p0(2) + w(1) p(2) – 0.5 ) a(2) = hardlim ( 1.1 + 0.1 – 0.5 ) = 1 ( pisang ) aturan Hebb akan menaikkan bobot diantaranya menurut : w(2) = w(1) + a(2) p(2) = 0 + 1.1 = 1

a(3) = hardlim ( w0p0(3) + w(2) p(3) – 0.5 ) ITERASI KETIGA a(3) = hardlim ( w0p0(3) + w(2) p(3) – 0.5 ) a(3) = hardlim ( 1.0 + 1.1 – 0.5 ) = 1 ( pisang ) Ternyata jaringan masih mengenali pisang dari baunya walaupun bentuk pisang tidak terdeteksi.

Tidak ada mekanisme untuk bobot mengecil nilainya. KEKURANGAN HEBB RULE Jika pemberian input diteruskan dan bobot terus di update, maka bobot akan menjadi besar sekali. Hal ini tidak mungkin terjadi pada sistem biologis. Tidak ada mekanisme untuk bobot mengecil nilainya.

W(q) = W( q-1 ) +  a( q ) pT( q ) - W( q-1 ) HEBB RULE DENGAN DECAY W(q) = W( q-1 ) +  a( q ) pT( q ) - W( q-1 ) W(q) = ( 1 -  )W( q-1 ) +  a( q ) pT( q )  adalah decay rate yang merupakan bilangan positip konstan kurang dari 1. Nilai bobot maksimal dalam bentuk skalar :