OLEH: DUDUNG ABDUL HANAN ENTIS SUNTARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disadur dari berbagai sumber
Advertisements

Seminar Pendidikan Agama Islam
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
UNDANG UNDANG DASAR NRI TAHUN 1945 DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA
Asas Kewarganegaraan Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan dikenal dua pedoman.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEPSI DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS
Solusi Islam Mengatasi Problema Sosial
Solusi Islam Mengatasi Problema Sosial dr. Muhammad Usman, AFK
PENGERTIAN PENDIDIKAN dan ALIRAN PENDIDIKAN
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
DALAM PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN
Proses kebijakan publik dalam pembangunan
LANDASAN KURIKULUM DEDE ROSYADA.
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS DALAM PERUBAHAN KURIKULUM
KONSTRUKSI PENDEKATAN & MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PERTEMUAN 5
Arah Program Kajian Islam Ahad Pagi Di Masjid “ Daarul Iman “
Visi, Misi dan Falsafah Perusahaan
Landasan Pengembangan Kurikulum
KONSEPSI DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
KONSEP DASAR KURIKULUM
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
APA YG DIMAKSUD DENGAN DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN?
RETNO TRIWOELANDARI NIM
PENDIDIKAN MERUPAKAN KEBUTUHAN VITAL MANUSIA
TAFSIR SURAT Al-HAJJ 41 TUJUAN PENDIDIKAN NAMA : AHMAD KHOIRUL ANAM
Psikologi Pendidikan Islam
TANTANGAN PENDIDIKAN, & SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
TELAAH KURIKULUM ARSHIELLA ALFA ALFIN R PEND.ADPER 15 A.
Politik dalam Islam Pegangan Guru. Politik dalam Islam Rumusan Masalah 1.Apa itu politik islam? 2.Nilai-nilai dasar dalam politik islam? 3.Apa itu negara.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMUM
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PERBEDAAN FILSAFAT dan ILMU PENDIDIKAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DASAR-DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DOSEN : Dr. HASMI M.Pd
Om Swastiastu.
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
JURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KONSORSIUM DAN INTEGRASI ILMU
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Hirarki Belajar dari
Teori Pendidikan Dasar MATA KULIAH : TEORI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Dosen : Wahyu A.Rini, MA, M.Pd.
GEOSTRATEGI INDONESIA Nurlaila fitriasani Rima safitri Tutia rahmi Yusrawati1604 M. aji syahputra1604.
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 : ”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KELOMPOK 2 ALFIAN MUBAROK SRI DEWI NURMAESIH HARIS SUHAILY.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Oleh : Moh. Syamsudin Baharsyah Muhammad Zainal Abidin Al Gafur Program Pascasarjana DIKDAS UNNES Hakikat Hubungan PerkembanganLandasanTahapanSikap Ilmiah.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
PENDEKATAN, MODEL, STRATEGI & METODE PEMBELAJARAN.
 Filsafat menurut bahasa ialah Filsafat (dari bahasaYunani φιλοσοφία, philosophia, secara harfiah bermakna "pecinta kebijaksanaan" )adalah kajian masalah.
Transcript presentasi:

OLEH: DUDUNG ABDUL HANAN ENTIS SUNTARA LANDASAN TEOLOGIS, FILOSOFIS, PSIKOLOGIS, SOSIOLOGIS, DALAM STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN OLEH: DUDUNG ABDUL HANAN ENTIS SUNTARA

Pendahuluan Strategi dan kebijakan pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dan sangat menentukan arah serta keberhasilan pendidikan itu sendiri. Karena sekali langkah dalam pengambilan keputusan untuk menentukan strategi dan kebijakan pendidikan yang akan diambil, maka hal ini akan sangat berpengaruh pada kualitas mutu pendidikan dari tingkat satuan pendidikan sampai dengan pendidikan nasional.

RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah kebijakan pendidikan ditinjau dari perspektif teologis? Bagaimanakah kebijakan pendidikan ditinjau dari perspektif filosofis? Bagaimanakah strategi pendidikan ditinjau dalam perspektif psikologis? Bagaimanakah strategi pendidikan ditinjau dalam perspektif sosiologis?

Pengertian Kebijakan Pendidikan Kebijakan (policy) secara etimologi (asal kata) diturunkan dari bahasa Yunani, yaitu “Polis” yang artinya kota (city). Dalam hal ini, kebijakan berkenaan dengan gagasan pengaturan organisasi dan merupakan pola formal yang sama-sama diterima pemerintah/lembaga sehingga dengan hal itu mereka berusaha mengejar tujuannya (Monahan dalam Syafaruddin, 2008:75)

PENGERTIAN Kebijakan pendidikan diartikan sebagai kumpulan hukum atau aturan yang mengatur pelaksanaan sistem pendidikan, yang tercakup di dalamnya tujuan pendidikan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Kebijakan pendidikan merupakan kunci bagi keunggulan, bahkan eksistensi bagi negara-negara dalam persaingan global, sehingga kebijakan pendidikan perlu mendapatkan prioritas utama dalam era globalisasi (Nugroho, 2008:36).

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Pasal 33 Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia.

Fungsi kebijakan Pembuatan kebijakan adalah terlihat sebagai sejumlah proses dari semua bagian dan berhubungan dengan sistem sosial dalam membuat sasaran sistem Proses pembuatan keputusan memperhatikan faktor lingkungan eksternal, input, proses, output, dan feedback dari lingkungan kepada pembuat kebijakan. Dengan demikian kebijakan dipandang sebagai: 1. Pedoman untuk bertindak, 2. pembatas prilaku, 3. bantuan bagi pengambil keputusan (Pongtuluran, 1995:7)

Perspektif Teologis Secara teologis, salah satu pemahaman pendidikan adalah upaya untuk menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkran, sebagaimana firman Allah Swt. dalam al Qur’an: QS. Ali Imran : 110 كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِالل وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”

Perspektif Fiosofis Pendidikan sebagai proses dan sosialisasi. Maksudnya sebagai proses pertumbuhan anak didik dapat mengambil kejadian-kejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya, sebab belajar yang baik tidak cukup di sekolah saja. Sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar, karena sekolah adalah bagian dari masyarakat. Sekolah harus dapat mengupayakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan sekolah sekitar atau daerah di mana sekolah itu berada. John Dewey

Secara etimologi Filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang terdiri dari dua kata, yaitu philos atau philein yang berarti suka, cinta, mencintai dan shophia yang berarti kebijaksanaan, hikmah, atau kependaian ilmu. Philosophia berarti “cinta kepada kebijaksanaan” atau “ cinta kepada ilmu”. Dalam bahasa Belanda, filsafat berasal dari kata “wijsbegeerte” yang berarti keingingan untuk pandai atau berilmu. Berfilsafat berarti berfikir secara mendalam (radikal) atau dengan sungguh-sungguh sampai keakar-akarnya terhadap suatu kebenaran. Dengan kata lain, berfilsafat berarti mencari kebenaran sejati.

Perspektif Psikologi Menurut Orton (1990:39), Gagne merupakan tokoh Behaviorism gaya baru (modern neobehaviourist). Dalam mengembangkan teorinya, Gagne memperhatikan objek-objek dalam mempelajari matematika yang terdiri dari objek langsung dan tidak langsung. Objek langsung adalah: fakta, keterampilan, konsep dan prinsip, sedangkan objek tak langsung adalah: transfer belajar, kemampuan menyelidiki, kemampuan memecahkan masalah, disiplin diri, dan bersikap positif terhadap matematika

Gagne berpandangan Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang kegiatan belajarnya mengikuti suatu hirarki kemampuan yang dapat diobservasi dan diukur. Belajar yang dikemukakan oleh Gagne dikenal dengan “ teori hirarki belajar” Gagne membagi belajar dalam delapan tipe secara berurtan, yaitu: belajar sinyal (isyarat), stimulus-respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, memperbedakan, pembentukan konsep, dan pemecahan masalah. Dan terjadi dalam empat tahap secara berurutan yaitu pemahaman, penguasaan, ingatan, dan pengungkapan kembali

Landasan Sosiologis Kegiatan pendidikan sesunggnya rekayasa sosial yang memungkinkan terjadinya interaksi antara orang yang dewasa dengan orang yang belum dewasa sehingga orang yang belum dewasa itu menjadi dewasa. Proses rekayasa sosial itu disusun secara terencana dan sistematis melalui tahapan-tahapan tertentu, sehingga dapat diukur tingkat kedewasaannya. Kegiatan pendidikan yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang dengan sengaja dibentuk oleh pemerintah maupun masyarakat

Kebijakan pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi  perumusan, analisis, implementasi, monitoring-pemantauan serta evaluasi seputar masalah pendidikan yang diterapkan dalam menjawab tantangan  pendidikan dan diberlakukan dan diperbarui secara periodik