PERSEPSI DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI suatu proses dimana individu Mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberi arti bagi lingkungan mereka.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Persepsi orang yang mempersepsikanya, objek atau sasaran yang dipersepsikan atau konteks dimana persepsi itu dibuat (lingkungan terjadinya persepsi itu)
2. Penggunaan jalan pintas dalan pertimbangan persepsi Manusia ditinjau dari: 1. Teori Atribusi 2. Penggunaan jalan pintas dalan pertimbangan 3. Penerapan khusus dalam Organisasi.
Teori Hubungan (Attribution Theory) suatu teori yang mengarahkan bagaimana kita mengamati perilaku individu dan mencoba menentukan apakah masalah tersebut timbul dari luar atau dari dalam.
Faktor Internal Perilaku yang disebabkan oleh atau factor internal adalah perilaku yang kita percaya berada dibawah kendali pribadi individu. Faktor Eksternal Perilaku yang disebabkan oleh faktor eksternal dihasilkan oleh penyebab dari luar;yaitu, perilaku seseorang dilihat sebagai akibat dari tekanan situasi
Tiga Faktor yang menentukan asal masalah (Internal/Eksternal): KEKHUSUSAN(kekhasan tertentu) KONSENSUS (kesepakatan bersama) KESINAMBUNGAN (konsistensi)
Kasus Jika salah satu karyawan anda terlambat datang ke tempat kerja, anda mungkin akan menghubungkan keterlambatanya dengan pestanya yang hingga larut malam, dan ia bangun kesiangan. interprestasi internal. Tetapi jika anda menghubungkan keterlambatanya dengan kecelakaan mobil yang membuat kemacetan jalan yang biasa dia lewati, maka kita sedang membuat suatu . interprestasi eksternal.
Kekhususan Kekhasan mengacu pada apakah seorang individu memperlihatkan perilaku yang berbeda dalam situasi berbeda..
KASUS Kekhususan Apakah karyawan yang datang terlambat pada hari ini juga merupakan sumber keluhan bagi rekan kerjanya karena menjadi “penyia- nyia waktu, mengabaikan komitmen”? apa yang sebenarnya ingin kita ketahui adalah apakah perilaku terlambat tersebut merupakan suatu kebiasaan. Jika tidak,pengamat akan menilai perilaku tersebut sebagai atribusi eksternal. Namun ,jika tindakan ini merupakan kebiasaan pengamat akan menilai sebagai atribusi internal.
Konsesus kesepakatan bersama. Bila setiap orang yang dihadapkan pada situasi yang sama merespons dengan cara yang sama
KASUS Konsesus jika semua karyawan yang mengambil rute yang sama ketempat kerja juga datang terlambat. Dari sudut pandang atribusi, jika kesepakatan bersama tersebut tinggi anda di harapkan untuk memberikan atribusi eksternal pada keterlambatan karyawan tersebut,namun jika karyawan lain yang mengambil rute yang sama dapat datang tepat waktu,maka kesimpulan kita bagi penyebab keterlambatan itu menjadi internal.
Konsistensi konsistensi dalam tindakan-tindakan seseorang,Apakah orang tersebut memberi respons yang sama sepanjang waktu ? datang terlambat sepuluh menit ketempat kerja tidak dipahami sebagai suatu kebiasaan, sementara untuk karyawan lain hal ini merupakan rutinitas. Semakin biasa perilaku dilakukan, maka kita cenderung menghubungkan perilaku ini dengan penyebab internal.
Fundamental Attribution Error Kecenderungan untuk merendahkan faktor-faktor eksternal dan meninggikan pengaruh faktor-faktor internal ketika membuat penilaian tentang perilaku orang lain.
Bias Pemikiran diri sendiri Kecenderungan individu untuk menghubungkan keberhasilan dengan faktor internal, sementara menyalahkan faktor eksternal untuk kegagalan
2. Penggunaan Jalan Pintas Dalam Menilai Orang Lain 1. Persepsi Selektif presepsi yang kecendrungannya hanya memperlihatkan aspek-aspek tertentu dari seseorang yang mendasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap.
2.Efek halo Membuat gambaran umum tentang seseorang berdasarkan sebuah karakteristik. dalam mengevaluasi individu secara umum didasarkan atas satu ciri saja.
Efek-efek Kontras Evaluasi tentang karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui,yang mendapat nilai lebih tinggi atau nilai lebih rendah untuk karakteristik – karakteristik yang sama.
Proyeksi Menghubungkan karakteristik-karakteristik diri sendiri dengan individu lain. (memproyeksikan sesuatu yang ada dalam diri kita kepada orang lain.)
Pembentukan Stereotip Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana ia tergabung karakteristik orang dari suatu kelompok yang disamaratakan terhadap semua anggota kelompok itu.
Pemilihan Persepsi Jawabannya diperoleh pada prinsip-prinsip pemilihan persepsi berikut ini : intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan , Faktor- factor perhatian dari dalam proses belajar (learning), motivasi, dan kepribadianya.
Intensitas prinsif intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar , layaknya semakin besar pula hal- hal yang dapat dipahami(to be perceived) .
Ukuran factor ini sangat dekat dengan prinsif intensitas diatas .Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran sesuatu objek, maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami
Pengulangan (repetition) dalam prinsip ini dikemukakan bahwa setimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan yang sekali dilihat.
Gerakan (moving) prinsip gerakan ini menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandanganya dibandingkan dari obyek yang diam
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN; Pilihan-pilihan yang dibuat dari dua alternatif atau lebih. Bagaimana para individu dalam organisasi membuat berbagai keputusan dan kualitas dari pilihan-pilihan akhir mereka sangat dipengaruhi oleh persepsi-persepsi mereka.
Bagaimana seharusnya keputusan dibuat ? Proses pembuatan keputusan yang Rasional. Pembuat keputusan tersebut membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batas-batasan tertentu.
6 Langkah dari Model Keputusan yang Rasional Mendefinisikan masalah Mengidentifikasikan kriteria keputusan Menimbang Kriteria tersebut Mengembangkan alternatif Mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada Memilih alternatif terbaik